"Kamu masih bekerja, Mas?" tanya Lina seraya meletakan air putih di atas meja di hadapan suaminya, air putih yang sudah dicampur dengan obat perangsang yang diberikan oleh Elza.
"Hmmm." Abian mengambil air putih yang dibawa oleh Lina.
"Elsa, mau menginap di sini ...."
"Kenapa hanya menginap, suruh saja dia untuk tinggal di sini," ucap Abian memotong perkataan istrinya.
"Iya nanti aku coba tanyakan lagi, Elsa mau tinggal di sini apa tidak," ucap Lina.
Setelah mengucapkan kalimat itu, Lina memutuskan untuk keluar dari ruangan itu dan meninggalkan suaminya. Namun, saat Lina baru akan melangkah, suaminya memanggilnya.
"Lina," panggil Abian.
Lina menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap suaminya.
"Ada apa?" tanya Lina dengan nada lembut.
Abian beranjak dari kursi untuk menghampiri Lina. Saat berada dekat dengan Lina, Abian meraih tangan istrinya lalu menggenggamnya.
"Maafkan aku," ucap Abian.
"Maaf? Untuk apa, Mas?" tanya Lina.
"Untuk kata-kata ku saat di meja makan. Aku tahu ucapkan ku sudah sangat melukai hatimu," jelas Abian.
"Tidak apa-apa," ucap Lina. "Aku tahu perasaanmu, Mas. Aku juga ingin sekali cepat memiliki momongan."
Abian langsung memeluk tubuh Lina, lalu memberikan kecupan pada kening perempuan berstatus sebagai istrinya. Lina pun membalas pelukan dari suaminya dan menyandarkan kepalanya pada pundak suaminya seraya mencium aroma tubuh suaminya.
"Ini sudah malam sebaiknya kita istirahat," ajak Lina.
"Iya, Sayang. Aku selesaikan pekerjaanku ... tinggal sedikit lagi," sahut Abian.
"Baiklah, aku keluar dulu," ujar Lina.
"Lina." Abi menahan tangan Lina saat ingin melangkah.
Lina menoleh kembali kepada Abian. "Ada apa lagi?"
"Aku mencintaimu," ucap Abian.
Mendengar dua kata itu keluar dari mulut suaminya membuat Lina bahagia. Mendadak ia merasa tidak rela jika suaminya akan tidur dengan adiknya. Lina memeluk erat tubuh suaminya dengan mata yang berkaca-kaca.
"Aku juga sangat mencintaimu, Mas Abi."
Lina lebih dulu menarik diri karena jika terlalu lama ia takut akan menghentikan semuanya.
"Aku keluar dulu," ucap Lina dan langsung diangguki oleh Abian.
Lina keluar dari ruangan yang biasa suaminya gunakan untuk bekerja. Setelah menutup pintu, Lina mengedarkan pandangannya untuk mencari adiknya. Lina tidak menemukan Elsa di dalam rumah, ia pun segera mencari adiknya di luar rumah, ternyata adiknya ada di teras samping rumahnya. Setelah menemukan adiknya, Lina pun mendekatinya.
"El ...." Lina menyentuh pundak Elsa membuat adiknya itu tersentak.
"Kakak." Elsa menoleh ke arah kakaknya yang berdiri di belakangnya.
"Kamu siap, El?" tanya Lina.
"Aku takut, Kak," sahut Elsa.
Lina jelas melihat rasa gugup dalam diri adiknya. Segera Lina menarik tubuh Elsa masuk ke dalam peluakanya.
"Lakukan ini demi kakak, El."
"Baik, Kak."
"Ayo kita masuk," ajak Lina setelah melepaskan pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Suami Kakakku (Tamat)
RomanceKehadiran seorang anak bagi pasangan suami-istri memanglah hal paling di dambakan. Tidak pernah terbayangkan di dalam benak Elsa Maheswari jika kakak kandungnya sendiri, Lina Maheswari memintanya untuk melahirkan seorang anak dari benih suaminya. I...