3. Berakhir Sampai Di sini

7.4K 173 7
                                    

Elsa masih ingat betul jika sebelum Bobi pergi, dia mengatakan hanya dua bulan dirinya berada di luar negeri. Namun sudah lebih dari dua bulan, Bobi belum juga pulang. Bahkan sudah lebih dari satu bulan Bobi tidak memberinya kabar.

Telepon, chat, sama sekali tidak Bobi balas bahkan asisten pribadi Bobi yaitu Seno pun sama sekali tidak memberi kejelasan akan kabar Bobi.

Frustrasi? Jelas.

Sampai pada akhirnya Elsa mengetahui dengan sendirinya akan kabar tentang Bobi. Kabar yang sangat mengejutkan yang Elsa dengar dari sahabatnya, ternyata Bobi sudah menikah dengan salah satu rekan sesama model.

"Kapan pernikahan itu terjadi?" tanya Elsa.

"Kira-kira satu bulan yang lalu," jawab Niken.

Oh jadi itu alasan Bobi tidak memberiku kabar selama ini? Dia sudah menikah dengan perempuan lain.

"Pantas saja Amanda mundur dari dunia model, tenyata dia sudah menikah," lanjut Niken.

"Dan apa kamu tahu, Elsa? Apa kabar terbaru dari Amanda?" Tentu saja Elsa menggelengkan kepalanya.

"Dia katanya sudah hamil dan yang aku dengar usia kehamilannya baru 3 Minggu. Wah ... topceeer banget ya baru satu bulan menikah dan Amanda sudah mengandung. Sepertinya mereka bekerja keras setiap malam," ucap Niken tanpa melihat perubahan ekspresi wajah Elsa.

Jangan ditanya bagaimana perasaan Elsa setelah mendengar kabar itu? Bagai anak panah yang melesat dan tepat mengenai jantungnya.

Tetes demi tetes cairan bening keluar dari mata Elsa dan jatuh tepat ke pipinya.

"Elsa kamu baik-baik saja? Dan kenapa menangis?" tanya Niken.

Elsa buru-buru mengusap setiap tetes air mata yang mengalir dari matanya.

"Eh, tidak aku hanya ...."

"Merindukan kekasihmu yang sama sekali tidak memberimu kabar itu?" sela Niken.

Elsa mengangguk kecil. "Ya, tapi mungkin dia memang sudah melupakan aku dan pergi dengan perempuan lain."

Elsa tidak bisa mengatakan pada Niken jika laki-laki yang sedang mereka bicarakan adalah kekasihnya.

"Jangan memikirkan orang yang tidak memikirkan dirimu, Elsa," ucap Niken.

"Ya, tentu." Elsa menarik nafasnya dalam-dalam untuk menetralkan rasa sesak di dalam dadanya.

Kenapa, kamu tega melakukan
ini padaku, Bobi? Sebelum kamu pergi, kamu mengatakan akan menikahi diriku setelah kamu kembali, tapi apa? Kamu bahkan sudah menikah dengan Ananda.

"Elsa, kenapa melamun? Masih memikirkan laki-laki itu?"

"Sejujurnya ... iya, Niken."

"Sudahlah, Elsa ... kamu cantik dan berbakat, pasti banyak laki-laki yang mau sama kamu."

Elsa mengangguk dan memberikan senyum pada Niken untuk merespon perkataan sahabatnya itu. Meski banyak laki-laki yang menginginkan dirinya, tetapi hati itu tidak bisa dipaksakan.

"Kita sudah selesai pemotretan, 'kan? Bagaimana kalau kita pergi berbelanja," ajak Elsa

"Ide yang bagus!" sahut Niken.

Belanja adalah alasan Elsa untuk membuang semua rasa sakit yang ada di dalam hatinya. Rasa sakit yang Elsa rasakan amatlah menyakitkan. Bagaimana tidak, laki-laki yang bernama Bobi adalah laki-laki yang ia cintai, laki-laki pertamanya, dan laki-laki memberikan janji akan menikahi dirinya. Namum apa? Elsa justru mendengar jika laki-laki itu sudah menikah dan bahkan akan mempunyai seorang anak.

Mencintai Suami Kakakku (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang