I

187 10 1
                                    























"Lee Nara, bangun nak astaga!!! Kamu gak kuliah hah??!!!" Teriak nyoya Lee di depan pintu putri sulungnya itu.

Teriakan itu biasa di berikan ke putrinya untuk membangun pemudi 20 tahun itu.

"Iya ma, Nara udah bangun kok"balas anaknya itu, gak lama pintu kebuka nampilin anaknya yang udah rapi.

"Tumben udah rapi, biasa masih ada iler di mulut sama belek di mata" iya, biasanya anak perempuannya itu kalo udah nempel ke kasur susah buat lepas.

Nara menghela nafas, "ada kuis pagi ini ma, lagi pula bukannya seneng malah di heranin!!" Suka bingung gitu Nara, kalo kebo di marahin, bangun pagi di heranin. Jadi kaya Raisa, serba salah!!.

Nyoya Lee terkekeh," ya habis tumben gitu sayang" katanya lalu mengelus rambut putrinya sayang.

Setelahnya mereka langsung turun dan pergi ke ruang makan yang disana udah ada tuan Lee dan adiknya.

"Tumben tuan putri dah bangun jam segini??!" Ejek adik yang baut Nara dengan senang hati menaboknya.

"Diem kao bodat!!" Habis itu Nara cium pipi papanya.

"Selamat pagi papa!!" Dan di balas senyuman dari papanya.

Lalu Nara duduk ditempatnya, dan mengambil roti untuk sarapan.

"Besok Jeno libur kan?" Tanya tuan Lee ke adiknya.

"Iya pa, kan besok Sabtu"jawabnya sambil menggigit roti.

Tuan Lee tersenyum," Nara juga libur kan nak?" Tanya papanya beralih ke Nara.

"Iya pa, seminggu ini Nara libur. Soalnya ada event apa gitu di kampus, ada apa?"

"Besok ada acara, kita sekeluarga di undang sama sahabat papa buat ulang tahun pernikahan mereka, jadi papa pastiin besok kalian libur apa nggak. Lagi pula kita bakal nginep di sana" jelas tuan Lee, yang buat kedua anaknya manggut-manggut ngeiyain.

"Jadi nanti sepulang dari kuliah dan sekolah, mama gak mau tau kalian haru ngemasin barang-barang yang di bawa" kata nyoya Lee yang di anggukin sama kedua anaknya.

"Ya udah Jeno berangkat dulu ya ma, pa" pamit si bungsu buat pergi sekolah.

"Hati-hati ya nak" pekik nyoya Lee.

Gak lama Nara pun juga ikut berdiri," ma, pa. Nara juga mau berangkat, Yewon udah nunggu Nara soalnya" pamit Nara lalu mencium pipi mama dan papanya.

"Hati-hati ya sayang" kata mamanya.

"Iya"


















Sedangkan saat ini terdapat seorang pria yang sedang masak makanan dengan di perhatikan oleh seseorang bermata mungil.

"Daddy?"pangil jaeoh ke daddynya.

Pria yang masak tadi menoleh, astaga penampilan putra itu sedikit mengenaskan, tapi lucu. Bibir mungil merah delimanya yang ada air ilernya, rambut yang acak-acakan, dan mata sayu habis tidur. Hey, itu benar-benar lucu di matanya.

"Iya nak, udah lapar ya?"tanyanya ke putranya yang menidurkan kepalanya di atas meja.

Jaeoh menguap, "Hoam, cepet ya masaknya. Jaeoh laper, sama mau berangkat sekolah!!" Lalu menyamankan kepalanya di atas meja.

"Sebentar ya" kata sambil memindahkan telur ke piring.

Menjadi single parent memang gak mudah. Jung Jaehyun, lelaki yang berumur 28 tahun itu contohnya.

MAMA, JUNG JAEHYUN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang