XV

64 9 0
                                    















Hari ini itu Nara yang menjemput jaeoh di TK, biasa latihan jadi mama. Ya kan persiapan, bulan depan udah jadi manten.

Maka untuk itu dia banyak menghabiskan waktu sama jaeoh, dan gak ketinggalan daddynya jaeoh.

"Mama!!" Pekik jaeoh saat ngeliat Nara udah di depan sekolahanya pakai pespa listrik kesayangannya.

"Ayo sayang, Daddy udah nunggu di kantor. Kita makan siang bareng ya"ajak wanita Lee itu ke calon anaknya.

Jaeoh pun dengan semangat naik pespanya Nara, berdiri depan kaya bocil kalo diajak bapaknya keliling-keliling sore gitu.

Nara pun melajukan motornya setelah jaeoh naik, di perjalan pun mereka bersenandung sampai-sampai membuat pengendara lain memekik gemas.

Saat di lampu merah pun ada orang yang ngeliat mereka lucu gitu," mbak anaknya?" Tanya anak-anak SMA yang ber-tag hyunjae.

Nara tersenyum, " iya mas"

"Auww, kutunya!!. Jadi gak sabar ingin lulus terus kawin" kata gak sadar bocah SMA itu, dan itu undang geplak dari orang yang di boncengnya.

"Dia goblok mane teh!!!" Sungut orang yang ber-tag Juyeon.

"Aduh, sakit anjing!!" Umpat hyunjae.

Sedangkan Nara hanya tertawa kecil, kalo si bocil sih buat ekspresi siapa sih gak kenal?!!, Artis mah bebas!!.

Gak lama pun lampu hijau, dan motor Nara pun melaju.  Jaeoh sama Nara juga ngelanjutin senandungnya.

Dan gak Lala nyampe di perusahaan milik jaehyun. Nara yang udah beberapa kali main ke sini pun juga udah kenal beberapa di kantor jaehyun pegawai pun kenal Nara. Perempuan yang udah naklukin CEO kulkas 99 pintu + bocil yang nakalnya ngalahin donghyuk and ci tea!!.

Di perjalan menuju ruangan bapak Jung pun Nara menyapa pegawai di saat perpas-pasan dengan dia, ya walaupun hanya tersenyum sih.

Sampai di depan ruangan jaehyun pun bisa di lihat sekertaris jaehyun- winwin- lagi sibuk dengan kaca mata di mata sipitnya.

"Selamat siang kak winwin?!!" Sapa Nara, winwin yang sedang fokus langsung menoleh ke nara.

"Semalat siang calon nyonya Jung?" Goda winwin, lalu berdiri dan berjongkok ke jaeoh.

"Paman winwin?!!" Pekiknya lalu memeluk lelaki cina itu.

"Hai boys"

"Kak, kak jaehyun ada di ruangannya kan?" Tanya nara.

"Iya, sama kak yuta."jawab winwin sambil masih bercanda sama jaeoh.

"Ohh, kalo gitu Nara masuk ya"pamitnya yang hanya diangguki sama winwin, doi masih fokus ke jaeoh yang makin hari makin gembul.

Nara pun masuk ke ruangan jaehyun, dan di sana terdengar perbincangan serius antara jaehyun dengan yuta.

"Lo serius mau nikahin Nara jae??"

"Serius gak serius bang, Lo tau kan jaeoh menginginkan Nara, mama juga selalu desak gue buat nikah lagi. Gue juga udah ngambil mahkota dia, jadi gimana lagi"jawab lelaki Jung itu buat bar kaget, dan mematung di depan pintu ruangannya. Fyi aja, pintu ruangan masih ketutup tembok gitu, jadi jaehyun sama yuta gak Nara ada dia sana.

"Jae??"

"Gue masih gak bisa gantiin jina di hati gue bang, dan gue gak enak ke paman Lee kalo gue cuma manfaatin Nara buat kebahagian jaeoh sama mama gue." Lanjut jaehyu lagi, dan gak kerasa tangan Nara bergetar lalu air matanya keluar.

"Tapi jae Lo gak bisa mainin hati wanita, mungkin Nara sekarang gak bakal tau tentang ini. Tapi lambat laun Nara bakal tau ini, dan kecewa sama Lo." Kata yuta yang buat jaehyun menghela nafas.

"Gue-

Klek....

"Loh Nara kok diem di pintu, eh-?" Suara winwin memotong ucapan jaehyun, kedua lelaki itu lantas berdiri dan mendekat ke arah pintu.

"Mama kok nangis??" Tanya jaeoh saat ngeliat Nara yang menangis.

"Nara??" Kaget jaehyun.

"Mama gak papa kok sayang, ah sepertinya kita gak bisa makan siang. Mama ada janji sama Tante Sera buat nemenin dia periksa kehamilan. Maaf ya sayang, ah kak Nara pamit, maaf gak bisa makan siang bareng" kata Nara buru-buru, lalu pergi gitu aja keluar ruangan jaehyun.

"Nara tunggu!!" Teriak jaehyun, yang mencoba mengejar wanita Lee itu.

Tapi lambat, karena Nara lari begitu capat. Itu karena dia atlet lari di cabang RT/RW ngomong-ngomong.

Setelah lari sampai parkiran, Nara lalu menyalakan motornya dan pergi dari perusahaan jaehyun. Dengan air mata yang masih mengalir.

Di jalan pun saat dia diperjalan hyunjae dan juyeon menatap dia dengan minum es tea jus pun heran.

"Bukannya itu mbak-mbak yang bawa anak tadi ya Hyun??"

"Iya Yeon, kok nangis?, Kemana anaknya?"

"Lah mana saya tau, saya kan odading mang oleh"

"Apa jangan-jangan dia nangis gara-gara suaminya di rebut pelakor, terus anaknya diambil pelakor sama suaminya. Kaya catatan hari seorang istri??"

"Astaghfirullah allazim, kamu berdosa banget??"

Itulah obroal ke dua bujang yang bergabung di the laki-laki, meresahkan ya bund, kaya ibu-ibu komplek.

Tinggal mereka, lanjut ke Nara yang masih menangis sambil ngedarain motornya. Karena keasyikan nangis dia sampai gak sadar bahwa ada kang bakso yang lewat di depannya.

Dengan tidak santai ia tabrak itu kan bakso sekalian gerobak-gerobaknya. Dan yang hasil dia nyusruk ke pinggir jalan, dan yang di pastikan kalo ada yang patah pasti itu talangnya.

Sedangkan kang baksonya gak papa, cuma syok aja.

"Aduh neng?, Eneng gak papa??" Dan yang panik kang baksonya, soalnya Nara pingsan.















HYM

MAMA, JUNG JAEHYUN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang