XXVI

57 6 0
                                    


































Masa kehamilan Nara pun juga dimulai. Dan karena ini kejadian yang kedua untuk jaehyun dia sedikit bisa mengatasi masa-masa kehamilan istrinya.

Mulai dari bulan pertama morning sick, sebenarnya buat Nara yang terkena. Tapi bapak Jung, dia bahkan sampai bolak-balik di rawat di rumah sakit.

Dan jaehyun juga gak papa, malah merasa senang. Karena bukan istrinya yang mendapat morning sick.

Lalu di lanjut bulan ke tiga, dimana jaehyun juga yang merasakan ngidamnya ibu hamil. Bahkan perutnya yang terbentuk 8 roti itu udah melendung kaya balon, dan itu membuat jaehyun di ejek sama anaknya.

"Perut badut!!!, Daddy sekarang punya perut badut. Hahaha!!" ejeknya ke jaehyun sambil di pukul-pukul pelan perutnya dengan tangan mungilnya.

"Ihh, apaan sih!!"

Dan setelah Nara dan jaeoh menertawai jaehyun yang pundung. Dan kalian tau gak pundungnya jaehyun itu apa?, Dia bakal jalan ke kulkas dan makan makanan di sana.

Lalu bulan ke lima, ngidam jaehyun juga berhenti. Tapi moodnya nara yang berubah-ubah.

Kadang dia ngomel-ngomel sendiri saat jaeoh atau jaehyun telat bangun pagi, yang paling parah adalah saat mertua datang menjenguknya malah di usir.

Dengan alasan apa??, Dengan alasan nyonya jung wanginya terlalu menyengat, padahal beliau tidak pakai parfum sama sekali.

Dan dia paham, emang gitu kalo bumil sedang mood Wings.

Kadang juga mama Jung dan mama Lee datang, buat masakain Nara makanan sehat dan jenguk ibu hamil satu itu dan cucunya.

Kalo di bulan-bulan terakhir sih, dia udah biasa aja. Tapi kadang kakinya bengkak karena ke lamaran berdiri atau berjalan.

Seperti saat ini, Nara sedang duduk di ranjang. Dengan meselanjarkan kakinya, dan si Jung kecil memijatnya dengan tangan kecilnya.

Iya, dia kasihan ke mama nananya, keliatan kecapekan banget gitu. Sedangkan saat ini daddynya sedang bikin susu buat mamanya.

"Di sini ya ma?" Tanya sambil meminta betis Nara.

"Iya sayang, udah nanti kamu capek. Mama udah gak papa, sini ngedeket" panggilnya supaya jaeoh ngedekat ke dia.

Dan benar saja bocil Jung itu ngedekat ke mamanya. Lalu di elus lembut rambut jaeoh oleh Nara.

"Jeje mau bicara sama dedek gak??" Tanya Nara.

"Hah, emang bisa ma?" Tanya bocah kelas 1 sekolah dasar itu.

"Jeje bicara aja, nanti dedek bakal dengar kok"

Langsung aja jaeoh memposisikan wajahnya di depan perut Nara.

"Halo dedek!!, Ini Abang!!!, Dedek baik-baik di sana. Jangan nakal, jangan buat mama sakit, Abang juga gak sabar ketemu dedek" bisiknya di depan perut Nara, lalu di elus pelan sama dia.

Dan seperti bayi dalam kandungan Nara tau kalo yang ajak bicara adalah abangnya. Lalu di respon dengan tendangan kecil di depan tangan jaeoh yang mengelus perut Nara.

"Mama!!!, Mama!!!, Dedek nendang!!!!" Pekiknya senang sampai loncat-loncat di atas kasur.

"Hahaha iya kan, dedek bakal denger"

"Aaaa, dedek Abang jadi luv-luv deh sama dedek!!" Pekiknya lagi lalu di elus lembut perut buncit milik mamanya.

"Ada apa??, Ada apa??" Tanya panik jaehyun sambil bawa susu buat Nara.

Lalu diberikan ke Nara, dan duduk di samping istrinya.

"Daddy!!, Daddy tau gak tadi waktu jeje ajak bicara dedek. Dedeknya nendang, dedek senang ada Abang ya??" Katanya excited dan lalu pura-pura tanya ke perut Nara lagi.

Dan di balas tendangan dari dedek di dalam perut Nara.

"Lihat!!!, Di tendang lagi!!" Pekiknya excited.

"Hahaha, seneng banget ya?" Tanya jaehyun sambil mengelus rambut putranya.

"Tentu!!, Tentu saja. Jeje  sayang sayang Dedek!!" Katanya lalu peluk Perut nara yang dibalas kekehan dan kedua orang tuanya.

"Daddy boleh gak Jeje tidur disini sama mama dan Daddy?" Pintanya sambil menunjukan puppy eyes-nya.

"Tentu saja sayang"jawab Nara.

Dan langsung aja bocil Jung itu memposisikan dirinya di kiri Nara.

Jadi Nara di tengah, jaeoh di kiri dan di peluk Nara, sedangkan di belakang Nara ada jaehyun yang juga memeluknya.

Cup...

"Aku sayang sama kamu na!!"bisik jaehyun.

"Me too, daddy" balas Nara juga bisik.

















HYM

MAMA, JUNG JAEHYUN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang