Sang Penyanyi

583 109 6
                                    

Sakura menghela napas berat saat rasa kantuk sudah tak dapat lagi ia kuasai. Sekilas perempuan bersurai pendek itu menatap rekan-rekannya yang masih terlihat serius mempelajari berkas pembunuhan Tamako Hanna.

"Daisuke Koji, hm."

Sakura mengangkat sebelah alisnya saat mendengar Kabuto menggumamkan sebuah nama.

"Siapa?"

"Mantan suami Tamako Hanna."

Sakura mendekati Kabuto, pun Sasori dan Shino.

"Mantan suami atau kekasih selalu menjadi suspect yang paling kuat."

Tiga rekannya mengangguk menyetujui pendapat Kabuto. "Apalagi mereka sedang terlibat dalam perebutan hak asuh anak."

"Wah, ini menarik!" 

"Lihatlah." Kabuto menyodorkan berkas ke arah Sasori yang langsung menerimanya.

"Tapi, apa menurut kalian tidak terlalu berlebihan ... maksudku cara membunuhnya terbilang cukup sadis dan tidak biasa." Sakura bergidik saat matanya tanpa sengaja melihat foto jasad Tamako Hanna.

"Sakura benar." Shino menimpali, "Tapi kita tetap harus mencurigai semua orang," katanya lagi. 

Sakura mengangkat bahunya.

"Aku akan buatkan kopi dulu untuk kita."

Sakura melihat gelas-gelas kopi mereka isinya telah habis tanpa sisa. Oleh karena itu ia berinisiatif membuatkan kopi gelas ketiga -lagi- untuk menemani mereka bekerja.

Sepeninggal Sakura, Shino teringat akan Ranunculus yang ditemukan di atas jasad korban. 

"Di mana bunga itu?"

"Sepertinya di ruangan Hinata, dia menyimpannya, ada apa?"

"Kalian tau makna Ranunculus?"

Kabuto dan Sasori saling berpandangan kemudian melihat ke arah Shino dan menggelengkan kepala pelan.

"Tidak tersentuh."

Shino melihat wajah kebingungan kedua rekannya.

"Indah namun tidak tersentuh, karena jika kau menyentuhnya kau bisa terkena racun yang akan melukai kulitmu dan tidak lama setelahnya kau akan mati," Jelas Shino.

Sasori mengambil salah satu foto dari jasad Hanna. Foto bagian bawah dada Hanna yang terdapat ruam kemerahan.

"Seingatku, bunga ini diletakkan di atas sini." Sasori menunjuk foto tersebut, tepat di bagian bawah dada Hanna.

"Bahkan reaksinya pada orang mati sangat hebat!"

Kabuto memandang Shino, "Bukankah, bunga ini saat diletakkan terhalang pakaian korban?"

Ketiganya saling berpandangan.

"Berapa banyak orang di Kota ini yang memelihara Ranunculus?"

Sasori meremas kedua tangannya dengan gemas.

"Kita mulai dari mantan suami dan orang-orang yang memiliki Ranunculus."

Ranunculus (The Poison Flower)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang