Dokter Uchiha

468 75 9
                                    

"Di mana aku?"

Tanpa sadar Sasuke menggenggam sebelah tangan Hinata yang wajahnya terlihat kebingungan menatap langit-langit kamar.

"Mitsuki Hinata?"

Hinata menoleh, irish kelam serupa malam yang ia temukan. Ekspresi wajahnya mendadak berubah takut. Hinata beringsut berusaha agar tubuhnya menjauh dari orang asing yang duduk di pinggir ranjangnya seraya menggenggam tangannya.

"Aa—"

"Jangan takut."

Namun Hinata masih merasa bahwa ia adalah seorang anak perempuan berusia tujuh tahun.

Detik berikutnya, wajah Hinata memerah hingga ke cuping telinga, lalu ia menangis, meraung-raung sambil berusaha menarik tangannya yang entah mengapa tidak juga Sasuke lepaskan.

"Dokter Uchiha, biar aku yang tangani."

Tsunade masuk, menepuk bahu Sasuke, membuat dokter muda itu tersadar dan melepaskan tangan Hinata dari genggamannya.

Refleks Hinata makin beringsut hingga punggungnya menyentuh kepala ranjang dan memeluk bantal.

"Tinggalkan kami."

Sasuke terlihat enggan, namun ia tetap menuruti permintaan Tsunade.

Dari luar kamar, lewat kaca yang membatasi kamar Hinata dan ruang yang biasa ditempati untuk melakukan sesi, Sasuke melihat Tsunade mulai membujuk Hinata, membelai lembut kepalanya, hingga akhirnya Hinata mau menempati pelukan Tsunade.

Sasuke mengeraskan rahang. Sesuatu yang aneh terjadi dengan hatinya. Sesuatu yang tidak bisa ia jelaskan.

Ia marah, sedih, kecewa dan simpati dengan apa yang Hinata alami. Namun jauh dari itu semua, ada rasa asing yang berhasil mencubit hatinya.

Melihat Hinata yang sebenarnya entah kenapa Sasuke ingin sekali melindunginya, mengatakan bahwa saat ini ia sudah baik-baik saja.

"Teruslah terjaga, semuanya akan baik-baik saja."

-:-

{Ranunculus}

-:-

Tiga minggu kemudian, Tsunade mengizinkan Sasuke untuk kembali melanjutkan sesi terapinya, biar bagaimanapun Tsunade, terlebih keluarga Hyuuga sangat terbantu dengan apa yang Sasuke lakukan.

Dan di sinilah Sasuke, di sebuah ruangan berukuran 5*5 yang di dalamnya terdapat kursi pasien dalam tiga posisi, duduk, bersandar dan tidur. Serta sofa besar yang terlihat cukup nyaman. Ada piano berwarna putih di sudutnya, rak pajangan besar berisi piagam serta sertifikat yang diperuntukkan untuk Jinchu Sanatorium.

Televisi plasma berukuran besar, pemutar musik, pendingin dan penghangat ruangan.

Dalam hati Sasuke berambisi, kelak ia akan memiliki ruangan seperti itu sendiri.

Sasuke berdiri saat melihat Hinata yang diantar oleh dua orang suster masuk ke dalam ruangan. Hinata langsung menempati kursi pasien, bersandar dengan nyaman sambil memeluk boneka beruang yang Sasuke berikan.

Ya, sejak Hinata kembali ... Ia sudah tidak lagi ditempatkan di ruangan khusus dan bisa melakukan sesi di ruang terapi yang dibuat senyaman mungkin. Ini adalah pertemuan kedua mereka, setelah pertemuan pertama Sasuke kembali menarik Hinata karena Hanabi sempat menguasai lagi.

Saat itu Sasuke berjanji jika dia tidak akan membiarkan Hinata sendirian agar Hanabi tidak perlu kembali lagi.

Sasuke memerhatikan Hinata dengan lekat. Hari itu penampilan Hinata terbilang lebih menunjukkan usianya yang baru 14 tahun daripada dulu saat masih Hanabi yang mengambil alih tubuhnya.

Ranunculus (The Poison Flower)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang