Ootsusuki Toneri

362 81 13
                                    

[Flashback On]

about four years ago

Ootsusuki Toneri, pria berparas tampan yang digilai banyak wanita. Seorang cassanova dari divisi kriminal untuk kasus pembunuhan. Baru dua tahun lalu ia menjabat sebagai komandan detektif untuk kepolisian pusat Konoha. Lengkap sudah apa yang wanita cari dari dirinya, tampan, mapan, mempunyai bentuk tubuh proporsional dan mulut manis serta sikap yang romantis.

Seketika predikat playboy pun melekat erat padanya.

Dulu tepatnya sebelum ia bertemu dengan Hyuuga Hinata. Anak baru yang bergabung ke dalam divisinya dan otomatis menjadi anak buahnya.

Pertemuan pertama mereka membuat Toneri merasa tak lagi bisa memikirkan wanita lain selain Hinata. Ya, itulah yang membuatnya rela melakukan berbagai hal yang kiranya bisa meluluhkan hati Hinata. Cukup lama hingga Toneri berhasil menarik perhatian Hinata. Kurang lebih satu tahun sejak perkenalan mereka, Hinata akhirnya mau menerima cinta Toneri.

Sejak itu, Toneri berjanji tidak akan pernah lagi melirik wanita lain.

Berulang kali Toneri mematut penampilannya di kaca spion mobil sport miliknya, menyugar surai putihnya yang sebenarnya sudah rapih sejak awal kedatangannya. Hari itu ia mengambil cuti setelah berhasil memecahkan kasus besar yang melibatkan pemerintahan. Tentu saja Kakashi mengizinkannya, biar bagaimanapun Toneri telah banyak membuat citra kepolisian kala itu meningkat.

Toneri tersenyum pada bayangannya di cermin. Ia sedang menunggu di pelataran parkir apartemen sederhana bertingkat dua, tempat di mana Hinata tinggal. Toneri memaksa Hinata pun untuk mengambil cuti bersamanya hari itu.

Jarang-jarang mereka bisa pergi berkencan bersama.

Toneri melihat Hinata setengah berlari menghampirinya.

"Maaf lama menunggu."

"Tidak masalah, Honey."

Toneri membukakan pintu mobil untuk Hinata yang tersenyum seraya lirih mengucapkan terima kasih. Setelah Hinata duduk manis, Toneri menutup pelan pintu tersebut pun ia berjalan menuju pintu satunya, bibirnya masih bersenandung riang, membuat Hinata yang duduk di sebelahnya berekspresi heran.

"Ada apa Toneri?"

Toneri menggeleng. Jari telunjuknya terulur mencolek ujung hidung bangir Hinata.

"Kau terlihat aneh."

Hinata mengerucutkan bibirnya saat Toneri mulai menghidupkan mesin mobil dan menjalankan mobil itu perlahan keluar meninggalkan apartemen Hinata.

"Aku hanya senang bisa pergi berkencan denganmu."

Saat itu satu perasaan yang Toneri tahu, dirinya sedang jatuh cinta ... perasaannya sungguh berbeda dengan yang selama ini ia rasakan terhadap wanita-wanita yang pernah ia kencani.

-:-

{Ranunculus}

-:-

Setahun berjalan, hubungan keduanya semakin harmonis hingga saat Hinata terpaksa mengambil cuti selama enam bulan karena pengobatan tumor ganas yang ia terima. Hinata pun terpaksa harus pindah sementara dari Konoha untuk melakukan pengobatan di luar negeri. Begitulah yang tertulis di surat cutinya.

Mau tidak mau Toneri menyetujui, meski tidak bisa dipungkiri ia sangat ingin mendampingi Hinata, namun mengingat akan tanggung jawabnya sebagai komandan, Toneri dengan berat hati membiarkan Hinata pergi. 

Ranunculus (The Poison Flower)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang