Pagi hari.Seulgi yang bangun lebih awal terlihat masih rebahan sembari mengamati wajah sang istri yang nampak damai dan lelap di dalam tidurnya.Jari-jari seulgi bergerak menata rambut-rambut kecil yang menutupi wajah cantik istrinya itu.Seyum di bibir seulgi tak lekat saat ia terus saja memandang wajah istrinya.
Seulgi beranjak mencium seluruh wajah irene berkali-kali,bahkan jika bisa ia telan ia bahkan menelannya.
Ciuman itu membuat tidur irene terusik,dengan perlahan ia membuka matanya sembari meregangkan otot-ototnya.
Matanya pun berhasil sepenuhnya terbuka,pandangannya langsung mengarah ke wajah tampan sang suami.
"Sayang,kamu sudah bangun lebih awal tapi mengapa tak membangunkanku.Aku akan telat membuat sarapan pagi untukmu jika aku telat bangunnya"Oceh irene dengan suara khas bangun tidurnya.
Seulgi hanya terseyum,kemudian mencium bibir irene lalu melumatnya dengan pelan.Irene pun membalas ciuman itu.
Hingga beberapa menit kemudian ciuman merekapun di hentikan sepihak oleh seulgi.
"Aku takut telat ke kantor karene ini.Kecuali jika aku sudah mengambil cuti,nanti aku akan banyak waktu bersamamu sayang"Ujar seulgi sembari mengelus pipi irene.
"Yasudah,kalau begitu kamu cepatlah mandi.Aku akan kedapur membuatkanmu sarapan pagi"Ucap irene kemudian bangkit dari rebahannya.
Seulgipun segera turun dari ranjang lalu berjalan masuk kedalam kamar mandi.Setelah rambutnya di cepol rapih irenepun beranjak keluar dari kamarnya.
Di dapur irene sudah melihat Art nya sedang menata masakannya di atas meja makan.
"Bibi,masak??"Tanya irene berjalan menghampiri bibi.
"Iya nyonya,karena bibi lihat tadi nyonya belum ada di dapur,bibi pikir nyonya pasti masih tidur"Jawab bibi.
"Ooh,yasudah apa ini semua sudah selesai??"Tanya irene lagi.
"Sudah nyonya,kalau begitu saya permisi"
Irene pun mengagguk.Irene terdiam sejanak berfikir karena baru kali ini dia tak masak untuk sang suami.Irene yang dari awal menikah dengan seulgi tak pernah alfa dalam membuat makanan dengan sendirinya untuk seulgi.Bahkan ia sempat menolak untuk memiliki Asisten rumah tangga.
"Mommy!"
Mendengar suara si kecil memanggilnya,irene pun seketika tersadar lalu iapun menoleh menatap shua yang berlari ke arahnya.
"Sayang jangan lari-lari,nanti kamu jatuh"Tegur irene.
"Maaf mom"Ucap si kecil meminta maaf.
"Iya sayang,ohiya shua sudah mandikah??"Tanya irene.
"Sudah mom,apa mommy tak melihat rambutku basah?"
"Mommy lihat,tapi coba mommy cium"
Shuapun mendekat dengan irene.Irene sedikit membungkuk lalu mencium kedua pipi putri angkatnya itu.
"Shua sudah segar,sekarang shua duduk dan sarapan ayo! Mau mommy buatkan susu hangat?"Tanya irene.
"Mau mom!"Jawab nya sembari mengembangkan seyumnya.
Segera irene membuatkan susu putih hangat untuk shua dan tak lupa cappuccino untuk sang suami.
Bersamaan saat irene telah selesai membuat susu dan cappuccino.Seulgi pun tiba menghampirinya dengan pakaiian yang sudah rapih.
"Pagi sayang"Ucap seulgi sembari mengelus lembut kepala shua.
"Pagi daddy!"Balas shua.
Seulgi hanya terseyum lalu duduk di kursi makannya.Dengan sigap irene mempersiapkan sarapan untuk seulgi lalu menuangkan air putih ke dalam gelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My life (SEULRENE)
Short StoryPernikahan sudah berjalan 4thn lamanya,tetapi mereka belum di karuniai seorang anak.Itu menjadi ketakutan terbesar sang istri jika suaminya itu akan pergi meninggalkan dirinya.... . Dapatkah seulgi setia? Dan dapatkah irene menghilangkan ketakutanny...