Chapter 9. Serotonin Burst

175 24 22
                                    

Hikaru no Go (2020) fanfic

Casts: Yu Liang, Shi Guang, and many more

Genre: Hurt/comfort, angst, fluff, friendship, slow burn, romance, M/M, poetry, mental instability

Enjoy ^^

.

.

Kedua mata Shi Guang berdenyut-denyut. Sepasang alisnya mengerut. Perlahan ia membuka mata, membiasakannya dengan cahaya yang menyambut netranya.

'Ah, sudah pagi?'

Pandangannya mengedar menatapi dinding kamar gelap yang terhias semburat cahaya putih dari ventilasi jendela. Tatapannya akhirnya bersiborok dengan kaca jendela. Shi Guang menengadah, menyipitkan kedua matanya dan mengucek-kuceknya dengan punggung tangan. Ia seperti melihat sesuatu yang berbeda di pelupuk matanya.

Salju pertama di musim dingin turun pagi ini.

Shi Guang terpaku sesaat dalam kantuknya. Kedua matanya masih berat, tapi ia terpesona. Ia lalu mengerjap. Yu Liang juga harus melihat ini.

Shi Guang melirik ke arah tangannya yang menjulur di dekat kepalanya di sisi bantal. Sebuah telapak tangan menggenggam telapak tangannya. Ia merasakan ada lengan yang mengganjal leher dan kepalanya.

'Ah, benar. Ini tangan Yu Liang.'

Tak terasa, sudah hampir sebulan berlalu. Sejak hari itu, mereka berdua selalu tidur berdua, berpindah-pindah kamar. Kadang Shi Guang yang akan merangsek tidur di kamar Yu Liang, begitu sebaliknya. Rasanya menyenangkan tidur bersama. Saling mendekap satu sama lain. Menyalurkan hangat tubuh masing-masing. Apalagi ini musim dingin.

Shi Guang menyukai dekapan lembut Yu Liang selama dia tidur. Membuatnya nyaman dan tidurnya nyenyak semalaman. Ia tak mengira Yu Liang sehangat ini.

Di bawah selimut, Yu Liang tidur sambil memeluk tubuh Shi Guang dari belakang. Satu lengannya rebah menjadi bantal untuk kepala dan leher Shi Guang, dan satu lagi melingkar di pinggang.

Shi Guang memutar kepala dan badannya. Ah, wajah Yu Liang saat tidur memang sudah menjadi favoritnya sejak dulu. Hanya saja, kali ini ia bisa menikmatinya lebih dekat. Ia terkekeh kecil melihat poni lelaki itu berantakan. Dengan sentuhan lembut, ia menyilakkan anak-anak rambut itu agar wajah Yu Liang lebih jelas terlihat. Bibirnya mengulas senyum kecil. Tak disangka, lelaki yang tadi masih tertidur kini membuka matanya pelan. Shi Guang tergemap. Netra hitam mereka bertemu.

"Kau sudah bermain dengan poniku selama beberapa detik."

"Kok tahu? Kau sudah bangun dari tadi?"

"Aku hanya ingin menikmati jemarimu sambil memejamkan mata."

Shi Guang merasa seperti digombali. Ia mendecak kecil seraya memutar bola matanya. "Bodoh." Yu Liang diam-diam tersenyum tipis.

"Bangun! Ayo kita keluar," ujar Shi Guang seraya bangun dari kasur.

"Ke mana?"

Shi Guang menatap Yu Liang dan tersenyum cerah. "Salju pertama. Kau harus melihatnya."

.

.

Shi Guang menyeret Yu Liang berjalan-jalan keluar. Salju tipis melayang-layang jatuh dengan lembut. Perlahan pemandangan sekitar mulai memutih.

Berbalut jaket tebal, Shi Guang berlarian menikmati salju. Yu Liang menatapnya sambil memiringkan kepala di depan pagar gedung flat dengan kedua tangan ia masukkan ke saku jaket musim dinginnya. Senyumnya mengembang seraya dia menggelengkan kepalanya lamat-lamat.

I Burn [Complete] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang