Chapter 10. Collide

156 22 25
                                    

Hikaru no Go (2020) fanfic

Casts: Yu Liang, Shi Guang, and many more

Genre: Hurt/comfort, angsty, fluffy, friendship, slow burn, romance, M/M, poetry, mental instability

.

.

Shi Guang tersentak bangun dari tidurnya. Ia tergegap dan napasnya memburu. Dadanya kembang-kempis. Dia merasa seperti nyaris ditenggelamkan secara paksa ke sebuah perairan yang dalam. Dan sebelum dia mati tenggelam, ia berhasil lolos dan menyentuh permukaan. Mulutnya terbuka, megap-megap. Mengais-ngais udara agar paru-parunya kembali terisi.

'Apakah ini mimpi? Tapi... mengapa rasanya begitu nyata?'

Shi Guang menghela napas panjang. Ia tercetik ketika merasa kepalanya sakit dan telinganya berdengung. Refleks, tangannya menangkup dahi dan menekannya erat hingga rasa sakit itu menghilang beberapa detik kemudian. Mata sayunya menyipit, berusaha mengadaptasikan keadaan sekeliling.

Ini kamarnya. Ini selimut birunya. Itu tembok putih tulangnya. Oh, itu lemari dan cerminnya....

Tiba-tiba pintu kamarnya membuka. Memunculkan sosok yang begitu ia kenal baik dengan nampan di tangan. Sosok itu terhenyak sebentar menatapnya dari ambang pintu.

"Shi Guang? Kau sudah bangun?" Suara familiar itu terdengar lembut di telinganya. Suara yang kasat akan perhatian. Shi Guang menoleh dengan raut wajah sayu.

"Yu Liang...."

Yu Liang meletakkan nampan berisi semangkuk bubur dan segelas susu putih di atas meja dan beringsut duduk di samping tempat tidur.

"Sudah baikan? Wajahmu pucat," katanya seraya menyeka anak-anak rambut Shi Guang yang berantakan. Merasakan sensasi penuh perhatian menyambutnya, Shi Guang ingin jadi lemah. Ia menjatuhkan dahinya di atas bahu Yu Liang hingga si empunya bahu sedikit terkesiap. Shi Guang hanya diam dalam sendunya.

"Ada apa? Mimpi buruk?" tanya Yu Liang. Ia merasakan kepala Shi Guang mengangguk kecil. Yu Liang refleks merangkul tubuh lemas itu mendekat. "Semalam kau pingsan. Cepat-cepat kubawa kau pulang bersama Shixiong."

"Pingsan?" tanya Shi Guang lirih. Yu Liang menggumam sambil mengangguk. Shi Guang mendesah singkat dan terdiam lagi.

"Kau... tak ingat apa-apa?" tanya Yu Liang. Shi Guang menegakkan kepalanya pelan dan menggeleng.

"Tapi kepalaku terasa ringan dan pusing. Kau tahu? Rasanya seperti baru pertama kali menghisap opium," kata Shi Guang setengah menggumam. "Seperti melayang... tahu-tahu tak sadarkan diri." Yu Liang tergemap.

"Apa yang kau katakan...?" sambar Yu Liang sambil terkekeh gagu. Shi Guang tak merespon apa-apa.

"Aku hanya ingat... semalam kita mengobrol di koridor. Namun tiba-tiba, aku sudah ada di sini." Mendengar itu, Yu Liang mengedip-kedipkan kedua matanya, seakan tersadar dari lamunan.

"Kau istirahat saja. Jangan memaksakan diri. Biar kumintakan izin ke Hou ge agar kamu tak harus pergi latihan."

Shi Guang menahan tangan Yu Liang. "Tidak usah... nanti juga baikan." Yu Liang mematri pandangannya pada sepasang netra lemah itu. "Jadwalku masih nanti sore." Shi Guang melengkungkan senyum tipis. Sejujurnya, Yu Liang khawatir. Sangat khawatir. Tapi, jika sudah begini, ia tidak bisa memaksa.

"Bukankah kau yang harusnya keluar? Kau ada jadwal latihan pagi ini, kan?" tanya Shi Guang. Yu Liang terdiam, menatapnya berat hati. "Ck! Aiyo... pergilah! Aku tahu jelas kau bukan orang yang akan menelantarkan jadwalmu cuma gara-gara aku. Tidak masuk akal." Shi Guang tertawa.

I Burn [Complete] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang