Chapter 14. December Blue

77 19 24
                                    

Hikaru no Go (2020) fanfic

Casts: Yu Liang, Shi Guang, and many more

Genre: Hurt/comfort, angst, friendship, slow burn, romance, fluff, M/M, poetry, mental instability

.

.

Sore ini salju tidak turun. Langit kemerahan sedang indah-indahnya. Tak seperti biasanya, langit sering berubah kelabu. Rasanya lama ia tak menikmati udara sore, meski sekarang begitu dingin dan beku. Ia bosan terus berada di dalam flat yang sesekali malah menyesakkan dadanya. Ia hanya keluar ketika situasinya terdesak; harus membeli keperluan flat atau mencari makanan yang ia suka. Tapi kali ini, entah mengapa moodnya mengajak kakinya untuk membawanya keluar jalan-jalan. Tidak usah jauh-jauh, di sekitar kompleks saja. Demi menyegarkan paru-parunya yang engap.

Anak-anak kecil berlarian di sekitar kompleks, bermain salju. Membuat boneka salju, rumah-rumahan, atau perang bola salju. Meski dingin, mereka bersenang-senang dengan polosnya. Tanpa memikirkan apapun. Mereka hanya memikirkan kegembiraan dan tawa.

Yu Liang memperhatikan mereka lembut dari bangku di pinggir danau. Melihat anak-anak kecil itu berlarian ke sana-kemari membuatnya mengembangkan senyum kecil. Sayup tawa riang mereka terjaring mulus oleh gendang telinganya seperti cicit burung di pagi hari. Tubuh mereka yang kecil dan tenggelam dalam jaket musim dingin yang tebal membuat mereka terlihat seperti pinguin. Tingkah anak-anak itu berhasil menghangatkan hati Yu Liang yang beku, meski hanya sebatas suam-suam kuku.

PLOP!

Yu Liang terkesiap. Satu bola salju mendarat tepat di pangkuannya dan mengotori celana panjangnya. Atensi anak-anak itu seketika terarah padanya takut-takut. Mereka saling menyikut dan menyalahkan satu sama lain sambil bisik-bisik. Yu Liang melirik mereka diam-diam dari sudut matanya sambil menggeleng. Tiba-tiba, salah satu dari mereka menghampiri Yu Liang. Seorang anak perempuan berjaket merah muda dan bertopi rajut. Dia dengan polosnya mendekat, tak kenal rasa takut. Yu Liang tergemap mendapati sosok mungil itu di hadapannya.

"Gege, dui bu qi... (kak, maafkan aku...)" Yu Liang tertegun sesaat dan menegakkan kepalanya. Mata anak kecil itu bulat penuh pendar. Pipi tembemnya tersapu rona merah yang bisa membuat siapapun gemas. Bibirnya maju merajuk lucu. Yu Liang tak bisa menahan senyumnya.

"Tidak apa-apa..." katanya halus.

"Tidak sakit?"

Kedua alis Yu Liang naik. Ia menatap mata bulat nan polos anak itu menyiratkan kekhawatiran. Membuatnya tergelak kecil.

"Tidak. Tidak sakit...."

"Kalau sakit, bilang padaku, ya. Nanti biar kuobati," kata gadis kecil itu. Senyum Yu Liang pudar perlahan. Ia tertegun dalam. Perkataan anak itu memang polos dan seolah ceplas-ceplos lugu. Tapi ia bisa melihat ketulusan dari nada bicaranya. Yu Liang tersenyum tipis. Sedikit miris.

Yu Liang menengadah. "Hao..." jawabnya. "Pergilah bermain lagi. Hati-hati nanti tersandung. Saljunya tebal." Gadis kecil itu tersenyum lebar dan mengangguk cepat, lalu kembali bergabung bersama teman-temannya lagi. Berseru riang dan kembali bergumul dengan salju.

Yu Liang menatap sayu gadis kecil itu menjauh, kembali bermain bersama teman-temannya. Sementara ia kembali terpekur sepi. Pikirannya melayang dan mulai ia berandai-andai. Seandainya ia masih anak kecil...

...ia tak harus menanggung rasa sakit ini begitu lama.

Tapi karena aku bukan lagi anak kecil,

Luka itu terus merombak lebih dalam.

Yu Liang kembali dengan wajah lusuhnya dan bangkit dari bangku.

I Burn [Complete] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang