#3 - that devil

2.4K 177 1
                                    

~Wonwoo's POV~

Aku menerjapkan kedua mataku ketika sadar bahwa hari sudah menjelang pagi, terbangun begitu saja saat merasakan cahaya matahari yang masuk melalui jendela kamarku. Aku menoleh ke sisi kananku dan tak menemukan Mingyu di sampingku, tapi telingaku mendengar gemericik air dari dalam kamar mandi. Mingyu sedang membersihkan dirinya.

"Shh.. akk.."

Aku merasakan nyeri di tubuh bagian selatanku, lubangku benar-benar merasakan sakit setelah tadi malam 'dihukum' oleh kekasihku sendiri. Perlahan aku menggerakkan tubuhku untuk bangun, melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 7 pagi dan pukul 10 nanti aku harus datang ke lokasi shooting hari ini.

Aku berdiri dengan selimut yang menutupi tubuhku, kubawa jalan kaki lemasku keluar dari kamarku. Aku menghela napas panjang ketika melihat kekacauan di ruang tamu, sofa itu penuh dengan cairan putih yang tentu saja adalah sperma kami, aku beranjak dan memungut pakaianku dan Mingyu, lalu memasukkannya ke mesin cuci.

Meninggalkan pakaian itu begitu saja dan berjalan kembali ke ruang tamu. Aku terhenti ketika menginjak sesuatu yang ternyata adalah ponsel Mingyu. Aku mengambilnya dan melihat bahwa ada sekitar tiga puluh panggilan masuk dari istrinya, kakakku.

Aku membiarkannya dan membawanya masuk kembali ke kamar. Di dalam kamar aku melihat Mingyu yang telanjang dan sedang mencari pakaiannya di lemari pakaianku. Aku kemudian mendekat dan berdahem, memberikan ponselnya yang ia terima kemudian ia letakkan di nakas samping tempat tidur.

Aku memperhatikan gerak-geriknya saat memakai pakaian itu, ia kemudian melihat ke arahku dengan menampilkan senyuman.

"Why are you staring at me like that?"

Tanyanya sambil mendekat ke arahku. Aku kemudian menggeleng untuk menanggapinya, ia meraih tubuhku dan mendekapnya erat.

"Let's meet at the location, I have to go now."

Ucapnya lalu memberikan kecupan singkat pada bibirku.

"Ehm."

Jawabku, ia kemudian mengacak rambutku, mengambil ponselnya dan berlalu keluar dari kamar juga unit apartemen tersebut. Aku kembali menghela napas dan terduduk di sisi ranjangku, meskipun masih merasakan sakit di bawah sana.

Hubunganku dengan Mingyu sudah berjalan selama lima tahun sejak pertemuan pertama kami lima tahun lalu, bahkan sebelum Mingyu menikah dengan wanita itu. Ah, mau menyebutkan nama saja aku tidak mau.

Kala itu, setelah lulus dari sekolah menengah atas aku memutuskan untuk menjadi aktor, awalnya menjadi aktor biasa dan menjadi side character, tapi ada sebuah perusahaan agensi yang menawariku menjadi aktor dalam film boyslove. Berakhir aku yang berdiri di bawah naungan perusahaan tersebut.

Di sinilah awal aku bertemu dengan Mingyu, ia adalah seorang director film boyslove yang akan aku bintangi waktu itu. Aku tertarik padanya, tidak percaya bahwa ia adalah seorang director dengan tubuh tinggi dan wajah tampan, actingnya bahkan bagus ketika mencontohkan adegan pada kami, aktor. Kami menjadi lebih dekat seiring berjalannya waktu dan menghabiskan waktu bersama, bukan hanya mengenai hal pribadi, tapi aku bertanya mengenai beberapa adegan juga hal lainnya karena aku tidak dapat mempelajarinya secara spontan seperti yang diajarkan oleh acting teacher.

Waktu itu aku akan melakukan adegan ciuman dengan lawan aktorku, aku tidak percaya diri untuk melakukannya, Mingyu bilang aku juga kurang mengekspresikan bagaimana perasaan karakter yang aku mainkan, ia bahkan menunda shooting selama dua hari dan digunakan untuk mengajarku, setelah aku memintanya.

Awalnya hanya sebuah ciuman biasa dan membuatku mengerti dengan 'cara berciuman' itu, tapi entah apa yang terjadi kami menjadi setengah telanjang dan berakhir melakukan hubungan badan pertama kami di apartemennya.

poisonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang