~Author's POV~
"Mingyu-ssi, Wonwoo memberikan ini padamu."
Jeonghan memberikan sebuah kertas putih kecil yang terlipat. Setelah mengucapkan terima kasih, Jeonghan kemudian berjalan ke arah mobil Van, di sana Wonwoo sudah menunggunya. Tapi di pertengahan jalan, ia terhenti karena Seungcheol menghampirinya.
"Kau akan mengantar Wonwoo?"
"Iya, aku akan pulang setelah itu."
"Baiklah, hati-hati."
Ucap Seungcheol sembari mengacak rambut Jeonghan, ia kemudian berlalu masuk ke mobil vannya sendiri dan Jeonghan masuk ke mobil vannya. Sedangkan orang-orang yang melihat keduanya hanya berbisik lirih.
"Bukankan itu so sweet sekali?"
"Iya, mereka adalah pasangan gay nasional yang sempurna."
"Andaikan Jeonghan-ssi belum menikah, aku akan mendekatinya."
"Eh, tidak bisa, dia adalah seorang gay."
"Iya juga. Aku sebenarnya iri, mereka begitu profesional dan tak sering mengumbar kemesraan di depan publik."
"Kau benar, aku juga penasaran apakah Jeonghan-ssi cemburu ketika suaminya menjadi lawan main artisnya sendiri."
"Membahas mengenai Wonwoo-ssi, aku penasaran seperti apa dia sekarang, tentang perceraian kakaknya dengan Mingyu gamdog-nim."
"Huh aku tidak tahu, bahkan beredar rumor bahwa dirinya berselingkuh dengan Mingyu gamdog-nim."
"Tapi tidak apa, Seulgi saja menyia-nyiakan Mingyu gamdog-nim."
"Iya, dia bahkan kasar sekali pada adiknya sendiri."
"Ehm, aku berharap rumor itu benar, bahwa Mingyu gamdog-nim memang punya hubungan dengan Wonwoo-ssi."
"Benar, mereka akan menjadi pasangan gay nasional yang kedua."
Mingyu mendengarnya dengan jelas, meskipun tangannya sibuk merapikan barang-barangnya, tapi telinganya tak pernah tertutup untuk mendengarkan percakapan dua staff wanita yang berdiri tak jauh darinya. Bodoh memang, mereka berucap lirih tapi telinga Mingyu masih bisa mendengarnya.
Ia menghela napasnya, kemudian berpamitan ke pada semua staff yang sedang bersiap untuk membenahi semua barang yang ada di sana. Ia memasuki mobilnya dan melajukan mobil tersebut ke arah perusahaannya. Karena jam kerjanya belum selesai.
Sesampainya ia di kantornya, ia terduduk lelah di sofa ruangannya. Ia kemudian teringat dengan kertas kecil yang tadi diberikan oleh Jeonghan. Ia merogoh saku jaket yang ia pakai dan membuka kertas tersebut.
Datanglah ke apartemenku jam 7 malam ini. 3367.
Mingyu mengernyitkan dahinya, apakah ini pertanda bahwa Wonwoo akan memberikannya kesempatan kedua? Oh Tuhan, Mingyu tidak pernah memikirkan hal itu. Ia kemudian bangkit, ia secara tergesa menyelesaikan pekerjaannya. Sampai waktu menunjukkan pukul setengah tujuh malam, ia masih berkutat dengan komputernya. Ia rasa, besok ia akan ambil libur.
*
Selesai dengan pekerjaannya, sekitar jam 7 lebih sepuluh menit Mingyu baru keluar dari perusahaan itu. Ia kemudian bergegas masuk ke mobilnya dan melajukannya ke arah apartemen Wonwoo. Mengingat bahwa ia sudah terlambat selama sepuluh menit.
Ia sampai di gedung apartemen Wonwoo sekitar jam tujuh lebih dua puluh lima. Setelah keluar dari mobilnya, ia memasuki lift dan berlari menuju unit apartemen Wonwoo. Ia memasukkan angka yang tertulis di kertas yang kini ada di genggaman tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
poison
FanfictionMINWON • COMPLETED Jeon Wonwoo selalu diam dengan semua tingkah kakak perempuannya yang selalu merendahkan dirinya yang seorang gay, ia hanya diam. Ia tak peduli dengan hal tersebut. Ia juga menjalin hubungan dengan seorang produser bernama Kim Min...