~Author's POV~
Lima hari kemudian, Wonwoo dan Mingyu di panggil oleh pengadilan sebagai saksi dari kasus Seulgi. Mingyu datang menggunakan kursi roda karena Wonwoo tak memperbolehkannya untuk berjalan. Ia bahkan meminta Seokmin untuk mengizinkan salah satu perawat untuk menjaga Mingyu.
Wartawan berada di depan gedung pengadilan, berbagai pertanyaan terlontar dari orang-orang media yang malah menimbulkan kericuhan. Apalagi ketika melihat Mingyu yang datang menggunakan kursi roda. Wonwoo dan Mingyu tak memberikan jawaban apa pun, karena bukan ini tujuan mereka datang. Jeonghan yang mengambil alih semuanya, ia juga sudah memberikan secara runtut kejadian tersebut pada agensi dan meminta wartawan untuk sedikit bersabar menunggu penjelasan dari agensi Wonwoo.
Begitu memasuki ruangan pengadilan bersama kedua orang tua Mingyu, Wonwoo mendorong kursi roda dengan Mingyu yang duduk di atasnya tersebut ke arah depan. Keduanya melihat Seulgi yang duduk di kursi tersangka dengan pengacara di sampingnya itu menatap tajam Wonwoo dan Mingyu.
Wonwoo kemudian terduduk di samping kedua orang tua Mingyu, tatapannya kini tertuju pada kedua orang tuanya yang duduk tak jauh darinya. Melihat bagaimana ibunya masih menangisi hal tersebut.
Acara di mulai, hakim menyebutkan berbagai hal yang dilakukan oleh Seulgi saat kejadian lima hari lalu. Ia bahkan menyebutkan mengenai hal-hal yang ia lakukan pada Wonwoo, seperti halnya kekerasan.
Di saat melakukan penyelidikan, jaksa menemui fakta bahwa tersangka sering melakukan kekerasan pada Wonwoo. Ia juga menemukan fakta di balik perceraian antara tersangka dengan Mingyu. Dan menghubungkan ketiganya menjadi satu.
Dua hari lalu, jaksa juga mendatangi Mingyu dan Wonwoo untuk meminta keterangan mengenai hal tersebut, dan tentu saja Mingyu membenarkannya, Wonwoo awalnya ragu untuk mengatakan semuanya. Tapi atas bujukan Mingyu, ia menceritakan seluruh kejadiannya kepada kejaksaan. Menceritakan bagaimana perubahan sikap kakaknya sejak mengetahui bahwa Wonwoo adalah seorang gay.
Seulgi berakhir mendapat berbagai tuntutan hukuman dari kejaksaan, penculikan, penganiayaan, kekerasan, kebohongan, bahkan kasus perselingkuhannya pun hakim sebutkan. Dan satu hal yang membuat semua orang terkejut adalah kasus narkoba yang sebenarnya tidak ada orang yang mengetahuinya. Entah kejaksaan mendapat informasi tersebut dari mana. Seulgi divonis penjara hingga sepuluh tahun dengan masa percobaan selama dua tahun.
Hakim mengetukkan palunya tiga kali, menandakan bahwa kasus tersebut di tutup dengan semua hal yang di sampaikan oleh kejaksaan. Bahkan pengacara yang Seulgi sewa tak bisa berkata-kata ketika mendengar penyebutan kasus narkoba Seulgi karena ia tak tahu menau mengenai hal tersebut.
Seulgi tentu saja marah, ia berdiri dan menghampiri Wonwoo yang masih terduduk di kursi saksi. Menamparnya sekeras mungkin hingga menimbulkan kericuhan dari beberapa media yang diizinkan masuk juga orang-orang yang ada di sana. Mingyu kemudian berdiri dan berjalan pelan ke arah kursi saksi.
"Bahkan sampai akhir saja kau masih melakukannya."
Mingyu berucap, meskipun ia masih susah payah untuk berdiri, ia merangkul tubuh Wonwoo yang menangis dan memeluknya erat. Seulgi kemudian di tarik oleh petugas kepolisian yang ada di sana.
Mingyu menghela napasnya panjang, membawa tubuh Wonwoo untuk kembali duduk di kursi sebelumnya. Ia memeluk tubuh tersebut dan meminta orang-orang untuk tidak khawatir dan meninggalkan mereka berdua di ruangan tersebut.
Mingyu tetep mengelus punggung Wonwoo sampai tangisan Wonwoo tak terdengar lagi. Keadaan ruangan tersebut begitu sepi dan hanya dipenuhi oleh isakan lirih dari Wonwoo yang masih menenggelamkan wajahnya di dada Mingyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
poison
FanfictionMINWON • COMPLETED Jeon Wonwoo selalu diam dengan semua tingkah kakak perempuannya yang selalu merendahkan dirinya yang seorang gay, ia hanya diam. Ia tak peduli dengan hal tersebut. Ia juga menjalin hubungan dengan seorang produser bernama Kim Min...