~Author's POV~
Hari itu, tiga tahun lalu, Mingyu mendapat kabar dari ayahnya bila ia harus menghadiri suatu acara makan malam yang diadakan di rumah orang tuanya.
Mingyu yang kala itu berumur 31 tahun harus segera datang karena ayahnya yang memburu-buru dirinya ketika sedang bekerja untuk pengambilan sebuah drama kolosal.
Sekitar jam 7 malam Mingyu keluar dari lokasi shooting dan melajukan mobilnya menuju rumah orang tuanya. Seperempat jam lamanya waktu yang ia gunakan agar sampai di rumah itu.
Ia masuk dan langsung menuju ruang makan di mana sudah ada beberapa orang yang duduk di sana.
"Annyeonghaseyo."
Mingyu menyapa, membuat orang-orang yang duduk di meja makan tersebut menoleh. Dan hal pertama yang Mingyu lihat setelah melihat wajah mereka adalah kekasihnya, Wonwoo. Ia terheran kenapa Wonwoo ada di sana.
"Duduklah nak."
Tuan Kim memberi perintah, Mingyu kemudian terduduk di salah satu kursi kosong dan ada ibunya di sampingnya. Tatapannya masih tertuju pada Wonwoo yang kini menunduk, ia ingin bertanya tapi tidak mungkin di saat seperti itu.
Ayah Mingyu kemudian menyuruh untuk memulai acara makan malam mereka dengan sesekali memberikan perbincangan mengenai pekerjaan. Tapi berbeda dengan Mingyu, ia bahkan tak bisa merasakan makanan yang masuk ke dalam mulutnya. Ia fokus pada Wonwoo yang menunduk juga menikmati makanannya.
Selesai dengan acara makan malam mereka, Tuan Kim terlebih dahulu menegak air putih yang ada di depannya sebelum ia memulai apa yang akan ia bicarakan. Ia berdahem.
"Kami di sini akan membahas pernikahan Mingyu dan Seulgi."
Semuanya hanya terdiam mendengar hal itu kecuali Mingyu. Ia membulatkan matanya sembari menoleh ke arah ayahnya.
"Pernikahan? Apa maksud aboeji?"
"Aboeji sudah membahas ini dengan Tuan Jeon, kau akan menikah dengan Seulgi, anak pertamanya."
Balas ayahnya sembari menujuk Seulgi yang duduk di seberang Mingyu. Memang ada kemiripan antara Seulgi dan Wonwoo, tapi itu bukan hal yang penting, ia malah berpikir tentang bagaimana menjijikannya senyum Seulgi yang ditunjukkan padanya. Ia kemudian sedikit melirik ke orang di sebelah Seulgi, kekasihnya. Wonwoo hanya menunduk, ia bahkan memejamkan matanya dan tak ingin melihat ke arah Mingyu.
"Beri aku alasan kenapa aku harus menikah dengannya."
Ucap Mingyu kemudian dan kembali menoleh ke arah ayahnya, ibunya juga tengah sibuk mengelus pundak Mingyu yang sudah mulai menunjukkan amarahnya.
Tuan Kim kemudian berdiri, ia menarik tangan Mingyu setelah berpamitan pada keluarga Tuan Jeon untuk berbicara sebentar dengan Mingyu. Ia membawa Mingyu ke sudut ruang keluarga rumah tersebut.
"Apakah Mingyu tidak mau menikah denganku?"
Tanya Seulgi, ibu Mingyu yang mendengarnya kemudian menoleh.
"Ibu tidak tahu nak, itu semua ada di tangan Mingyu."
Pandangan Ibu Mingyu kemudian beralih pada Wonwoo yang sedari tadi menunduk.
"Nak Wonwoo."
Panggilnya kemudian, Wonwoo mendongak dan menampilkan senyum canggungnya pada ibu Mingyu.
"Bagaimana kabarmu?"
"Ehm, baik. Seperti biasa."
"Ibu suka sekali dengan web seriesmu, semoga kedepannya kamu bisa bekerja sama kembali dengan Mingyu."
KAMU SEDANG MEMBACA
poison
FanfictionMINWON • COMPLETED Jeon Wonwoo selalu diam dengan semua tingkah kakak perempuannya yang selalu merendahkan dirinya yang seorang gay, ia hanya diam. Ia tak peduli dengan hal tersebut. Ia juga menjalin hubungan dengan seorang produser bernama Kim Min...