Ep. 1 🎋

933 58 10
                                    

Pagi datang, sinar mentari yang begitu terang masuk melalui sela sela cendela dan menerangi paha mulus dan putih milik seorang pria manis dan cantik bernama Nanon Korapat Kirdpan

Sinar cahaya dari sang surya yang begitu terang seakan akan dipantulkan kembali karena kulit putih mulus milik Nanon

Kondisi kamar yang lumayan dingin masih membuat mata Nanon tertutup sangat rapat dan terbang dalam imajinasi mimpinya yang begitu indah

Hari itu, adalah hari ke-28 setelah pernikahannya dengan pria bertubuh kekar berwajah tampan bernama Ohm Pawat Chittsawangdee

Kedua pria itu sudah dalam status menikah dan telah menjalani hidupnya dengan bahagia bersama-sama

Erangan tipis keluar dari mulut pria tampan itu, ia terbangun dan membuka matanya untuk segera menyadarkan diri dan mematikan alarm yang sudah bergetar

Alarm itu sudah menunjukkan tepat pukul 6.15 pagi. Dimana artinya adalah sekitar 1 jam 45 menit lagi untuk Ohm Pawat pergi berkerja mencari uang untuk menghidupi istrinya

Jiwa seorang suami dalam diri Ohm Pawat, menolak keras untuk menggunakan uang dari kedua orang tuanya yang bahkan jika dihitung jumlah keseluruhannya, ia bisa membeli 1/5 negara bagian dari Thailand itu sendiri

Hatinya selalu berkata bahwa berkerja dengan uang sendiri akan memberikan hasil yang lebih nikmat untuk ia gunakan membeli keperluan istrinya tercinta

"Nanon, bangun sayang.."

"Hmmhh.."

Sepertinya mimpi yang ada di dalam pikiran bawah sadar Nanon sangat menarik sehingga ia lebih memilih untuk tidur daripada melihat suaminya sendiri

"Bangun, sudah jam berapa inii"

"Iyaaa ini bangunn"

Kelopak mata milik Nanon perlahan terbuka dan melihat wajah suaminya yang berada hanya setengah dari penggaris 30 cm tepat didepan wajahnya

Tentu, wajah suaminya yang sedekat itu membuat ia terkejut dan langsung tersadar

"Hèiii.."

"Hahahaha, terkejut ?"

"Huft, untung saja jantungku tidak lepas"

Bibir Pawat tersenyum terang melihat tingkah laku istrinya yang selalu membuat dirinya gemas karena sangat manis

"Kemarilah"

"Hm ?"

"Kemarilah.."

Nanon menggerakkan kakinya perlahan mendekat kearah suaminya
"Kenapa ?"

Pawat tidak mengucapkan kata apapun dan ia langsung memeluk dan menghangatkan tubuh istrinya dalam dekapannya

Pelukan itu terasa sangat hangat dan nyaman untuk Nanon, sepertinya tubuhnya merespon dengan baik pelukan itu

Tangan Pawat mengelus perlahan rambut Nanon untuk lebih memberikan sentuhan lembut yang ia bisa agar Nanon merasa lebih nyaman
"Kenapa tumben sekali ?"

"Diamlah dulu"

Nanon mem-pout kan bibirnya karena suaminya tidak memberi tau kenapa tiba-tiba memeluknya dengan penuh kehangatan. Biasanya suaminya ini akan langsung bangun dan memintanya untuk menyiapkan sarapan.

Pelukan tadi masih belum selesai dan masih terus berlanjut sampai kira kira 10 -15 menit. Mereka berdua tidak ada yang berbicara, hanya terdiam dan hanyut dalam kenyamanan pelukan itu.

Setelah dirasa cukup, Ohm Pawat melepaskan pelukannya dan memutuskan untuk memberi tau Nanon kenapa ia memeluknya baru saja
"Kamu mau tau kenapa aku memelukmu barusan ?"

Nanon dengan menggemaskannya menggelengkan kepala

"Kemarin malam, aku melihatmu menangis saat kamu tertidur. Aku tidak mau membangunkanmu dan tetap menunggumu hingga pagi. Kamu beberapa kali memanggil nama Chimon. Orang yang pernah kita berdua cintai bersama-sama saat itu"

"A-aku menangis ??" -Nanon bertanya tidak percaya dan memegang area bagian bawah matanya yang ternyata masih lembab karena tangisannya semalam. Ia juga melirik kearah cermin dan terlihat jelas mata Nanon sedikit memerah.

"Eum, kemarin malam kamu memang menangis dan aku memelukmu untuk menenangkanmu"

"T-terima kasih, Pawat"

"Kamu merindukannya ?"-Tanya Ohm Pawat dengan penuh pengertian kepada istrinya

Kepala Nanon langsung menunduk kebawah dan ia langsung mengingat tentang kejadian saat itu

Flashback..

Sesaat sebelum orang itu menarik pelatuknya, Chimon melihat kemana arah pistol itu dan dia tau bahwa Ohm Pawat adalah sasarannya.. Karena dia tidak ingin kehilangan orang yang dia cintai, Chimon memilih untuk mengorbankan dirinya..

Chimon berlari dan membentangkan tubuhnya menghadap Ohm Pawat dan pelatuknya ditarik..peluru itu meluncur dengan cepat menembus tepat di jantung Chimon..

Darah langsung keluar dari mulut Chimon, pandangannya fokus kepada Ohm Pawat dan melirik ke arah Nanon.. pandangannya terfokuskan dan lama lama menjadi kosong...

"A..ah.. aku berhasil..m-melindungimu.. Pawat.."

Chimon langsung terjatuh dan Ohm Pawat menangkapnya.. Darah tetap mengalir dari jantung Chimon dan mustahil untuk diselamatkan..

"CHIMONNNNNNNNNNNN!!!" -Teriak Ohm P dan Nanon bersamaan dengan sangat keras..

Ohm Pawat memeluk tubuh Chimon yang sudah memucat dan menangis dengan sangat keras..

"Chimonnn.. jangan tinggalkan kami sayangggg..." -Sambil terus menangiss..

Flashback selesai..

Tanpa disadari, air mata mengalir dari kedua mata Nanon. Pikirannya tiba-tiba teringat kembali atas kenangan-kenangan terakhir yang dimilikinya bersama orang yang mereka berdua cintai. Chimon Wachirawit Rungwiwat

Tentu, air mata yang dikeluarkan oleh Nanon membuat Pawat terkejut dan langsung memeluknya kembali dengan sangat erat

To be continued..
Jangan lupa buat spam comment dan vote di setiap chapter ya, Author bakalan usahain buat bales satu persatu comment kalian
Stay positive side and keep healthy
Happy reading and god bless u-!!

Trivia Voyage [SEQUEL] || OhmNaMon [FR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang