Ep. 2 🎋

575 43 1
                                    

"Em, maafkan aku. Sepertinya aku telah membuka luka lama mu ya ?"-Ucap Ohm Pawat merasa bersalah karena ia membuat Nanon kembali mengingat masa lalunya dan meneteskan air mata

"Tidak, tidak apa apa" -Sambil menangis sesenggukan

Ohm Pawat mengeratkan pelukan itu sebisanya untuk menenangkan Nanon yang masih meneteskan air mata
Pelukan itu terasa jauh lebih hangat

"Kamu mau mengunjungi makamnya ? Aku bisa izin libur kerja hari ini jika kamu mau"

"Tidak, tidak apa apa.. Kamu berkerja saja. Lain hari kita kunjungi makan Chimon"

"Okelah kalau begitu, katakan padaku jika kamu menginginkannya, oke ?"

"eumm.."

Tangan yang lembut itu mengelus kepala Nanon dengan penuh rasa kasih sayang. Tidak lupa juga ia menghapus bekas air mata yang mengalir di pipi Nanon

"Sudah ya, jangan menangis"

"eumm" -Ucap Nanon sambil tersenyum manis

"Kalau begitu, aku akan mandi ya"

Nanon menganggukkan kepalanya

Setelah selesai dengan perbincangan pagi bersama istrinya, Pawat segera beranjak dari tempat tidur untuk segera membersihkan dirinya di kamar mandi dan segera sarapan

Sementara Ohm Pawat berjalan menuju kamar mandi, Nanon masih sibuk memperbaiki moodnya yang sempat hancur karena jika tidak, rasa masakannya selalu menjadi pahit

Sudah beberapa kali terjadi saat Nanon kehilangan moodnya dan ia memaksa dirinya untuk memasak makanan, tapi makanan itu malah terasa pahit, entahlah kenapa

Setelah selesai memperbaiki moodnya, ia juga ikut beranjak dari ranjang dan berusaha untuk tetap tersenyum dan pergi keluar kamar menuju dapur untuk menyiapkan sarapan pagi yang lezat untuk suaminya yang sedang membersihkan dirinya

Sesaat setelah Nanon sampai di dapur, ia mengambil appron yang sudah ia bersihkan dan lipat dengan rapih diatas meja dapur. Nanon mengenakan appron itu untuk melindungi dirinya saat memasak

Area dapur yang begitu bersih membuat mood Nanon semakin membaik, karena sebenarnya Nanon sangat membenci lingkungan kotor dan dapat mempengaruhi jalan pikirnya. Sehingga ia selalu memperhatikan kebersihan area rumah demi kenyamanan bersama

Ditengah-tengah Nanon memasak, Ohm Pawat sudah selesai dengan mandinya dan terlihat bersih nan rapih. ia segera bergerak menuju dapur
Sembari menggosok dan mengeringkan rambutnya dengan sehelai handuk, Ohm Pawat terus berjalan mendekati istrinya

Saat sudah sampai, Ohm Pawat berdiri tepat di belakang Nanon dan memeluk pinggangnya sambil meletakkan dagunya di bahu kiri Nanon

"Sayang masak apaa ? , eum ?"

"Masak kesukaan kamu"

"Buat yang enak ya"

"iyaaa"

Ohm Pawat dengan sengaja mencium leher Nanon dan menempelkan juniornya tipis ke arah pantat Nanon yang aduhai itu

"Watt..."

Ohm Pawat hanya terkekeh kecil

"Aku tunggu di meja makan ya"

"Iyaaa"

Sebelum berjalan menuju meja makan, Ohm pawat terlebih dahulu menjemur sehelai handuk yang sudah ia gunakan untuk mengeringkan tubuhnya tadi

Setelah selesai, ia berjalan menuju meja makan dan duduk sambil terus memandangi pantat istrinya yang indah dan menawan itu

Dan..

Juniornya mulai bangun..

'Oh tidak, aku tidak mau mandi lagi..' -Batin Ohm Pawat sembari segera memalingkan wajahnya dari Pantat Nanon

*Hoammhh...

Di pertengahan Nanon masak, mereka berdua mendengar suara erangan kecil manusia yang baru bangun dari tidurnya yang lelap

Pria itu berjalan keluar dari kamar sembari menggosok matanya yang masih rabun karena ia baru saja bangun dari tidurnya

Tapi pria itu tidak terlihat asing, Marc Pahun
Remaja manis yang di-adopsi oleh Nanon Korapat dan Ohm Pawat

Remaja tampan itu berjalan keluar dari kamar menuju dapur menemui kedua orang tuanya

"Eoh, Marc. Baru banget bangun ?"

"Iyaa Daddy, Hoammhh... Marc masih mengantuk"

Saat sampai di meja makan, Marc menarik kursinya dan duduk lalu menyilangkan kedua tangannya di meja dan meletakkan kepalanya diatasnya
Sepertinya Marc masih belum selesai dengan mimpinya

Ohm Pawat mengelus lembut kepala Marc
"Anak manis, ke kamar mandi dulu gih"

"Sebentar lagi Daddyy.. Marc masih ngantuk bangettt.."

"Yaudah deh, 5 menit"

"Eumm.."

Marc malah melanjutkan tidurnya

Nanon hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat anaknya begitu menggemaskan, di umurnya yang sekarang dia masih bisa melakukan hal-hal yang hanya dilakukan anak kecil seperti berprilaku manja kepada orang tuanya

*5 menit berlalu

Ohm Pawat meletakkan hp nya dan membangunkan Marc, karena masakannya sudah jadi

Aroma yang sangat lezat itu menusuk hidung Marc tanpa ampun dan membuat mimpinya seakan sirna
Marc langsung terbangun dan melihat kearah masakan beraroma sangat lezat yang dibuat oleh papanya itu

"Eunggg, aromanya begitu lezat"

Marc langsung mengambil sendok dan langsung memakan masakannya namun ditahan oleh Nanon

"Eitss.. Cuci muka dulu sayang.."

"Alah papaaa.. Sedikitttt saja.."

Nanon menggelengkan kepala

"Daddyyy.. Boleh yaaa"

Ohm Pawat hanya bisa melihat istrinya, ia takut akan diceramahin habis habisan jika salah berucap bahkan kemungkinan lebih buruknya adalah ia tidak akan mendapatkan jatah sunah rosul malam jumat

"Emm, cuci muka dulu deh"

"Yah Daddyyyy..."

"Udahh.. Sanaa.."

"eung, iya dehh.."

Marc kembali meletakkan sendoknya dan bergerak menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya agar terlihat segar dan siap untuk sarapan

To be continued..
Jangan lupa buat spam comment dan vote di setiap chapter ya, author bakalan usahain buat bales satu-satu kok..
Stay positive side and stay healthy..
Happy reading and god bless you <3

Trivia Voyage [SEQUEL] || OhmNaMon [FR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang