[21] Hari Pertama

12.7K 950 469
                                    

☆☆☆

Don't forget to vote and comment guys! thank you 🏴‍☠️

⛓𝖒𝖞𝖘𝖙𝖊𝖗𝖎𝖔𝖚𝖘 𝖌𝖎𝖗𝖑⛓

Part ini diawali dengan absen warna favorit kalian!

(me : item 😎)

David memusatkan pandangannya kearah gadis yang baru saja resmi menjadi kekasihnya, Gisel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


David memusatkan pandangannya kearah gadis yang baru saja resmi menjadi kekasihnya, Gisel. Dilihatnya Gisel yang sedang mengipasi wajahnya, padahal ac mobilnya sudah ia nyalakan sedari tadi.

"Ini ac nya udah nyala loh, kamu masih kepanasan?"

Gisel mengangguk, "Gerah, jaket lo tebel banget." adu Gisel seraya mengipas-ngipas wajahnya dengan satu tangan.

Mata David beralih menatap gelang karet berwarna hitam, yang dipakai Gisel. "Aku pinjem gelangnya, boleh?"

Gisel menyerngit, lalu memberikan gelangnya kepada David. "Buat apa?"

David tak menggubrisnya, ia malah menepuk-nepuk pahanya mengkode Gisel agar duduk dipangkuannya.

"Sini deh bentar," ujar David.

Gisel menggeleng, tidak mau. Akibat ciuman panas mereka tadi saja ia sudah hampir kehabisan nafas, apalagi ini! duduk dipangkuan David.

Walaupun sudah pernah duduk dipangkuan David, entah kenapa Gisel merasa beda, rasanya canggung. Ditambah mereka baru resmi berjadian.

"Kenapa? biasanya juga gapapa." balas David santai.

"Ya gapapa, cuman aaa–" dengan tiba-tiba David langsung mengangkat badan Gisel menjadi duduk dipangkuannya, membuat Gisel memekik kaget.

Tak memedulikan protesan dari kekasihnya, David merapikan rambut Gisel dan menyatukannya menjadi kuncir kuda. Dikuncirnya rambut Gisel menggunakan gelang karet yang tadi.

Walaupun terkesan acak-acakan, itu tak membuat kecantikan Gisel luntur. Justru ia terlihat sangat cantik, dengan leher jenjangnya yang terekspos bebas.

David mengambil tisu diatas dashboard mobilnya, lalu mengelap keringat Gisel dengan tisu itu. "Kamu kepanasan banget ya?" tanya David seraya mengulurkan satu tangannya untuk memegang leher Gisel dan mengelapnya pelan.

"Nghh iya," lenguh Gisel pelan, seraya menggigit bibirnya, saat tangan David mulai nakal memijat pinggir lehernya, membuat Gisel geli dibuatnya.

David menghela nafasnya, lalu perlahan membuka resleting jaket yang dikenakan Gisel dan menurunkan sedikit jaketnya hingga kesiku. Hingga terpampanglah bahu mulusnya, "Maaf ya, kamu jadi kepanasan karena pake jaket aku."

"Jangan dipijitin terus." cicit Gisel seraya mencekal tangan David yang berada dilehernya.

David terkekeh pelan, "Abis gemesin."

GISEL : STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang