[11] Keluarga Axton

12.1K 1K 248
                                    

☆☆☆

Don't forget to vote and comment guys! thank you 🏴‍☠️

⛓𝖒𝖞𝖘𝖙𝖊𝖗𝖎𝖔𝖚𝖘 𝖌𝖎𝖗𝖑⛓

AKU UP NI, BUAT YANG KEMAREN PADA MINTA UP 🙋‍♀️

YU RAMEINN SKUY!!

Gisel menghembuskan nafasnya, berat memang meninggalkan rumah yang sudah ditinggalinya selama bertahun-tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gisel menghembuskan nafasnya, berat memang meninggalkan rumah yang sudah ditinggalinya selama bertahun-tahun. Tapi mau bagaimana lagi, keadaan memaksanya untuk melakukan ini. Sekarang ia harus tinggal di kediaman Axton untuk sementara.

Agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan, Arkana Axton –ayah si kembar sekaligus rekan kerja papahnya, menyuruh ia agar tinggal di rumahnya sampai kasus ini terselesaikan, entah sampai kapan.

Awalnya Gisel memang menolak tapi ibu si kembar –Vanya memaksanya dengan alasan kesepian. Memang dikediaman Axton ini minim pembantu, karena tante Vanya merupakan ibu rumah tangga, ia ingin yang mengurus rumahnya adalah dia sendiri.

"Gisel tinggal disini dulu aja sementara, tante gak ada temen, kan kalau ada kamu tante bisa ada temennya."

Mau tak mau ia menerima permintaan tersebut, belum lagi teman-temannya yang bersikukuh dan membujuknya, dengan alasan "Lo mening jangan tinggal dirumah yang lama Cell, tar kalau lo di teror lagi gimana? atau ditembak lagi? kan serem. Ikutin aja udah kata bokapnya David." membuat ia pasrah.

Tidak ada siapapun dirumahnya yang dulu, hanya ada kesunyian dan bekas terjadinya peneroran. Semua para pekerja termasuk Bi Inem dan Bi Ijah sudah diberhentikan, mereka kembali ke awal sebelum semuanya terjadi, pulang kampung untuk mengurus cucu dan anaknya, dan melanjutkan usahanya disana.

Sedangkan Roslina? entahlah. Ia sudah tidak peduli, ada yang mengatakan ia pergi kerumah lamanya di Bogor.

Gisel sekali lagi menatap rumah yang ada didepannya sekarang, mansion kediaman Axton yang megah dan luas. Ia berjalan masuk dengan membawa koper pink di tangannya, sebagian barangnya sudah lebih dahulu di pindahkan kesini. Ia berterimakasih sekali kepada orang tua si kembar karena sudah mau menampungnya.

Gisel menekan bel yang ada di sebelah pintu, lalu terlihat seorang wanita cantik dengan daster yang melekat ditubuhnya. Walaupun umurnya sudah menginjak kepala empat, tidak bisa dipungkiri bahwa wajah tante Vanya sangat terlihat awet muda dan memiliki badan yang bagus untuk seusianya, tidak heran om Arkan sampai bucin sekali.

Dengan wajah berbinar tante Vanya membukakan pintunya dan langsung menyambut Gisel dengan hangat.

"Gisel tante kangen banget sama kamu, kamu gak kenapa napa kan? kata David kamu sempet dirawat dirumah sakit, bener?"

Gisel tersenyum lebar seraya membalas pelukannya, sudah lama ia tidak merasakan hangatnya pelukan seorang ibu.

"Bener tante, tapi aku udah gapapa kok. Buktinya sekarang aku ada disini nemenin tante, aku seneng banget bisa ketemu tante."

GISEL : STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang