GISEL : STORY

[27] Terciduk

☆☆☆

Don't forget to vote and comment guys! thank you 🏴‍☠️

⛓𝖒𝖞𝖘𝖙𝖊𝖗𝖎𝖔𝖚𝖘 𝖌𝖎𝖗𝖑⛓

Nih aku update cepet, seneng kan klian? hehe 😙

Ayo ramein part ini dengan kolom komentar disetiap paragraf, biar aku up cepet lagi–!

Devano mendudukan badannya pada sofa, seraya merenggangkan otot-ototnya yang terasa pegal. Mengurus seorang bayi besar nyatanya butuh perjuangan, dan kesabaran tingkat tinggi.

Devano melirik sekilas kembarannya yang sudah terlelap, ia tersenyum tipis. "Banyakin tidur jangan nyusahin orang mulu."

"Dari tadi lo udah nyusahin gue, pake gak mau makan segala. Aleman, mau makan nya kalau disuapin Gisel aja." omel Devano entah pada siapa.

"Dasar bulol."

Devano menatap David masam, ngapain juga ia mengomel kalau orang yang diomelinya sedang tidur. Bodoh!

Ia terdiam sesaat, menyadari perubahan David yang tidak bisa jauh dari Gisel. Apa karena Gisel cinta pertamanya? pikir Devano.

"Ck gue jadi penasaran, pelet apa yang dipake Gisel sampe si manjah sebucin itu. Kan mayan gue bisa make juga buat ngepelet Raya, tuh cewe gak pekaan njir. Gue udah suka dari lama masa gak ditanggepin si, padahal gue ganteng banget." gumam Devano.

Devano menengadahkan kepala, menatap jendela. Dari lantai atas ini ia dapat melihat indahnya kota saat malam hari. Gedung pencakar yang menjulang tinggi, serta kendaraan yang masih berlalu lalang.

"Gisel.." lirih David.

Devano menoleh kearah David, lalu menghela nafasnya. "Bahkan saat tidur aja, pikiran lo gak bisa jauh dari Gisel."

Devano memejamkan matanya, dengan kedua tangan yang menumpu kepala. "Huh gue makin yakin kalau si Gisel make pelet. Tar tanyain ah, belinya didukun apa."