<10>

575 134 27
                                    

Yeji menoel lengan Byeol.
Kedua gadis itu sedang mengamati Jaehyuk dari jauh.

"Apa?" tanya Byeol berbisik



"Gue masih kepikiran Jaehyuk yang kemaren anjir gilak! Laki bgt dia kalo gebukin orang"


Byeol memutar bola matanya jengah. Ternyata kenalan dengan Yeji cukup riweh. Byeol pikir, Yeji itu seperti tampangnya. Terlihat elegan,anggun,dan tak banyak bicara. Nyatanya Byeol salah besar. Yeji adalah gadis yang cerewet, banyak tingkah dan menyebalkan.



"Ji, itu udah kalimat ke dua puluh kali yang lo bilang. Enek gue dengernya"

"Masa sih? Perasaan baru bilang sekali deh"


Byeol berhenti meladeni yeji. Sekarang fokusnya hanya pada Jaehyuk.

Tujuan kedua gadis itu mengamati Jaehyuk adalah, karena kata Yeji,

"Jaehyuk itu orangnya gak bar-bar itu. Bisa jadi dia dirasukin atau bisa juga dia Jaehyuk palsu" karena Byeol gadis yang mudah dibodohi, jadi dia setuju saran gila dari Yeji.


Byeol dan Yeji bersembunyi dibelakang pohon. Karena Jaehyuk duduk sendirian di taman belakang sekolah.

Tapi, tiba-tiba...




"ANJIR SEMUT MERAH! ADUH ADUH! BYEOL BANTUIN! ADUH SAKIT PERIH!" Yeji berteriak kesakitan dengan histeris.


Otomatis mereka berdua ketahuan bersembunyi disana.

Byeol membekap mulut Yeji. Sedangkan Jaehyuk berjalan ke arah mereka berdua dengan khawatir.




"Yeji kenapa?" Byeol meringis karena merasa malu sudah ketahuan.


"A-aku digigit semut merah" Jaehyuk terkekeh lalu membantu Yeji berdiri.



"Lagian kalian berdua ngapain disitu?" Byeol dan Yeji langsung gelagapan.


"Nyari bekicot Jae" kata Yeji sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Jaehyuk mengernyit, merasa aneh dengan jawaban Yeji.




"Buat apa sih? Jorok banget" Byeol menahan umpatannya diujung bibir. Memaki Yeji dalam hati.





---






"Kamu harus secepetnya oprasi Byeol"




"Tapi aku gak mau mama papa tau kak" gadis itu menunduk lesu.




"Tapi Byeol, ginjal kamu udah gak berfungsi. Coba pelan-pelan bicarain sama mama papa kamu"



"Resikonya berat kan kak?"


Dokter yang bernama Midam itu mengangguk. "Pergerakan kamu terbatas, gak sebebas kayak sekarang"



Byeol menangis dalam diam. Air matanya meluruh tanpa diminta. Haruskah semuanya berakhir sekarang. Tapi Byeol belum siap.



"Tapi, kalo ada yang mau donorin ginjal buat kamu. Semua masih bisa ditoleransi"





---



Untuk kesekian kalinya, Jaehyuk tak sengaja mendapati Byeol yang tengah kesakitan sembari memegang pinggang sebelah kirinya.





Dan detik itu, Jaehyuk sadar bahwa selama ini Byeol tidak baik-baik saja.




---



Sunwoo yang tak sengaja berpapasan dengan Jaehyuk, sengaja menjulurkan kakinya sampai membuat Jaehyuk tersandung dan jatuh tersungkur.





Koridor yang semula senggang mendadak menjadi ramai hanya untuk menonton Jaehyuk terjatuh.




"Liat noh, anak aib lagi sujud tengah jalan"





"Buset dah si aib bikin bengek"




"Kalo gue sih malu. Tapikan dia gak punya malu wkwk"








Dengan bergegas jaehyuk pergi dari sana meninggal gelak tawa dan sakit kesian kalinya.









Tapi, sepertinya orang-orang tak membiarkan Jaehyuk tenang hari ini.

Buktinya, Felix datang dari arah berlawanan kemudian mendorong Jaehyuk sampai sikunya lecet.



"Banci ya lo? Lemah banget di dorong gitu dah roboh" sehabis mengatakan itu, Felix berjalan santai bahkan saat dengan sengaja menginjak jari-jari tangan Jaehyuk.




Jaehyuk meringis, menahan tangis yang hendak keluar.












"Sehina itu aku dimata mereka? Padahal aku bukan anak aib"









---



"MAU SAMPAI KAPAN KAMU KAYAK GINI HWANG HYUNJIN?! MAMA MALU NAK! MALU! ORANG-ORANG MENJUGDE MAMA SEBAGAI IBU YANG GAK BECUS DIDIK ANAK!"


"KALO MAMA MALU GAK USAH ANGGEP AKU ANAK MAMA!"




"Berubah nak berubah. Jangan kayak gini, mama capek"


Hyunjin hanya melengos. Merasa muak dengan suasana rumahnya yang semakin kacau.



"Aku gak butuh diperhatiin Mama. Karena aku juga udah muak sama drama keluarga ini ma! Hyunjin capek!"


"Jaga bicara lo Hwang Hyunjin!" Bentak Yeji




"APA?! LO MAU MAKI GUE?! IYA? TERSERAH! GUE GAK PEDULI! EMANG KENYATAAN KAYAK GITU KAN?!"


Rahang Yeji mengeras. Mengepalkan kedua tangannya.




Plak




"Lo gak pantes disebut anak! Sifat lo udah kelewatan Hyunjin!"



"Iya! Gue emang udah kelewatan! Dan semua ini karena kalian! Urusannya sama lo apa?!"


"Jangan nyalahin orang lain! Semua juga karena sifat kekanak-kanakan lo itu sialan!"



"Berhenti h-hyunjin. Dengerin mama nak. Mama ngelakuin ini buat kita"


"Mama egois!"













***

╰(^3^)╯

Smile Falsity┊Jaehyuk [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang