<16>

626 122 17
                                    

Happy Reading





















"BANGSAT! KALIAN BERCANDA KAN?"

Bukan! Bukan kabar ini yang Asahi mau. Ini jelas jauh melenceng dari apa yang dia bayangkan. Bukan akhir seperti ini yang Asahi harapkan. Yang dia harapkan adalah, Jaehyuk menyambutnya bersama sebuah senyum meski palsu. Memeluknya lalu mengatakan selamat datang.

"Asa. Tapi kenyataannya kayak gini" lirih Byeol berusaha menahan tangisnya.

"MANA SUNWOO! BAWA SINI BAJINGAN SATU ITU!"

"Sa, tahan emosi lo. Ini nggak ada paksaan. Jaehyuk sendiri yang minta. Gue sama yang lain nggak bisa nolak, ini udah mutlak." Tutur Sungchan.

"Nggak! Nggak mungkin! Ini pasti mimpi. Iya mimpi," Asahi mengusak rambutnya merasa frustasi.

"Asahi, lo harus ikhlas. Biarin Jaehyuk tenang" ujar Yeji

Tentu saja ini semua masih belum bisa Asahi terima.
Belum sampai satu tahun dirinya meninggalkan Jaehyuk, tapi justru sekarang sahabatnya itu yang lebih dulu meninggalkannya.

Operasi donor jantung berjalan lancar. Bersamaan dengan hembusan nafas Jaehyuk untuk yang terakhir kalinya, Asahi pulang.

Asahi menangis. Merasa gagal menjadi sosok pelindung untuk Jaehyuk. Bahkan, dirinya tak ada di saat-saat terakhir Jaehyuk merasa sakit. Jaehyuk berjuang sendirian tanpa dirinya sebagai tameng.

"Jae, gue jahat 'kan?"

"Lo pantes benci gue! Kenapa lo nggak nunggu gue dulu? Setidaknya lo ucapin kata selamat tinggal"

"Lo pernah bilang sama gue, lo pengen banget nonton konser, 'kan? Gue udah beli tiketnya Jae"

"Selamat beristirahat, semoga dengan semua ini, rasa sakit lo hilang. Makasih udah bertahan sejauh ini"



---

Pemakaman berjalan dengan lancar. Setelah pemakaman, asahi langsung pergi menuju flat Jaehyuk. Setidaknya dia akan bermalam disana untuk menyendiri.

Namun, langkah terhenti saat menemukan atensi Papa, Mama, dan Kakak Jaehyuk disana.

Tanpa berniat menyapa, Asahi langsung masuk setelah membuka kuncinya. Tentu hal itu menyita perhatian tiga orang yang sedari tadi berdiri didekat teras.

"Anda siapa?" tanya Leetuk

Sedangkan Asahi, hanya menatap ketiganya dengan ekspresi datar.

"Woy! Budek ya lo? Ditanya lo siapa?" Kali ini Jisung turut membentaknya.

Asahi tertawa sinis. Menyeringai.
"Harusnya saya hang bertanya, kalian siapa?"

"Saya orang tua dari pemilik flat ini"

Asahi tertawa terbahak-bahak. Lalu, menatap ketiganya dengan nyalang.

"Anda yakin orang tuanya? Wah, bahkan saya baru bertemu dengan orang tua yang membuang anaknya"

Tampak raut wajah dari Leetuk, Dara, dan Jisung yang menyiratkan ketidaksukaannya pada Asahi.

"Bersikap sopan orang asing!" seru Dara

"Mana Jaehyuk?"

Asahi kembali terdiam kala mendengar nama Jaehyuk disebut. Matanya menatap kosong kedepan.
"Berhenti mencari Jaehyuk. Jaehyuk tak lagi disini. Dia sudah pergi!"

"Dimana?"

"Bukankah itu tidak penting tuan?"

"Saya orang tuanya jika anda lupa! Tentu saja saya berhak tau!"

Smile Falsity┊Jaehyuk [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang