Setelah kejadian itu, Byeol merasa canggung jika tak sengaja bertemu Jaehyuk dikoridor. Byeol merasa bersalah, meski pada realitanya Jaehyuk juga tak mempermasalahkan hal itu. Toh dia tak tau.
Pagi ini, Byeol dikejutkan oleh kejadian dimana Jaehyuk dipukul habis-habisan oleh Hyunjin dan antek-anteknya.
Disana cukup ramai, tapi tak ada yang membantu sama sekali. Mereka justru menonton, bahkan tak ayal ada yang memvideokan.Byeol geram, disaat saat seperti kemana Asahi berada. Bukannya dia harus bersama Jaehyuk. Karena kekesalannya sudah berada diujung tanduk, dengan tergesa-gesa Byeol menghampiri rombongan itu. Menarik kerah Hyunjin dengan kasar dan menghempaskan dengan kuat.
Tentu mereka yang melihat itu terkejut, seorang Park Byeol memiliki kekuatan seperti laki-laki.
"Dapet apa bully orang?"tanya Byeol sarkas. Bahkan dipancaran kedua matanya tak ada rasa takut sama sekali.
"Urusan sama lo apa sialan?"
Byeol menggertakan giginya. Dengan segala emosinya Byeol menonjok wajah Hyunjin. Tak sampai disitu, dia juga menendang pemuda itu ketika jatuh tersungkur.
"Lo pikir lo hebat dengan cara bully orang yang punya kekurangan? Bahkan kalo lebih ditelisik lo yang paling cacat. Cacat akhlak!" Terkejut. Itulah yang Hyunjin dan teman temannya rasakan. Bagaimana bisa ada perempuan seperti Byeol?
"HYUNJIN!" dari kejauhan sosok gadis menghampiri Hyunjin dengan wajah merah padam. Sedangkan yang diteriaki berpura-pura tak mendengar.
"Gue minta maaf ya sama kelakuan Hyunjin" Byeol membaca name tag gadis itu kemudian mengangguk tanpa berniat menjawab. Dia berbalik badan dan memapah Jaehyuk untuk pergi ke UKS. Sepeninggal Jaehyuk dan Byeol, Yeji menatap tajam saudara kembarnya. "Mau sampe kapan lo kayak gitu anjing?"
Hyunjin menghela nafas kasar, "sampe gue puas ji, paham?" Netranya menatap sang adik dengan tatapan berbeda. Yeji sendiri bingung harus bagaimana lagi menyikapi Hyunjin.
"Jangan salahin siapapun kalo suatu saat orang terdekat lo mulai ngejauh karena sifat gila lo itu!" Lagi, Hyunjin sudah terbiasa dengan bentakan dari Yeji. Itu sudah menjadi makanannya sehari-hari.
Di UKS, Jaehyuk dan Byeol terkejut mendapati Asahi yang tengah berbaring dengan santai disana.
Byeol menendang kaki Asahi, membuat laki-laki itu berdenjit kaget. "Ngagetin asu!"
Namun sedetik kemudian matanya melotot melihat kondisi Jaehyuk yang babak belur. "Ngapa lagi sih lo? Digebukin Hyunjin? Ck! Kan udah gue bilang, kalo lo gak bisa ngelawan seenggaknya lari Jae!" Jaehyuk hanya tersenyum, menepuk pundak Asahi pelan.
"Selama gue gapapa, itu gak masalah" ya, setidaknya itu yang Byeol tangkap dari bahasa isyarat yang Jaehyuk gunakan.
Byeol sedikit terenyuh, Jaehyuk laki-laki yang baik, tapi kenapa takdir jahat padanya?
Asahi hanya menatap datar Jaehyuk, kemudian mengangguk mengucapkan terima kasih pada Byeol. "Makasih. Maaf ngerepotin" Byeol mendelik, dia salah mengartikan maksud dari Asahi.
"Lo tu-" baru hendak angkat bicara, Asahi memotongnya lebih dulu. "Maksud gue maaf, gue tadi gak bareng Jaehyuk"
"Yaudah kalo gitu gue kekelas dulu ya, Jaehyuk jangan lupa diobati" Jaehyuk mengangguk,kemudian tersenyum sebagai responnya.
Saat Asahi fokus mengobati wajah lebam Jaehyuk, pemuda itu menepuk pundak Asahi pelan. "Hng?"
"Suatu saat nanti, kira kira aku bisa ngomong gak ya?"
Perasaan Asahi mencelos, sebagai sahabat Jaehyuk selama bertahun-tahun, Asahi tau pasti bahwa pemuda didepannya itu cukup lelah dengan dunia yang terasa mempermainkannya.
Tapi lidah Asahi mendadak Kelu untuk menjawab pertanyaan itu.
Asahi paham bahasa isyarat, karena sejak kelas empat SD dia sudah mempelajarinya. Khusus untuk Jaehyuk, sahabat pertamanya dari dulu sampai sekarang.
Akhirnya, Asahi hanya dapat tersenyum. Seketika Jaehyuk tersadar, dia telah mempertanyakan hal bodoh yang sampai kapanpun tak akan pernah terjawab oleh siapa pun.
"Maaf,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Smile Falsity┊Jaehyuk [End]
Fanfiction𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙖𝙪 𝙗𝙚𝙧𝙨𝙞𝙠𝙖𝙥 𝙗𝙤𝙝𝙤𝙣𝙜. 𝙄𝙖 𝙢𝙚𝙢𝙖𝙡𝙨𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙜𝙖𝙡𝙖 𝙝𝙖𝙡 𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙝𝙞𝙙𝙪𝙥𝙣𝙮𝙖 𝙖𝙜𝙖𝙧 𝙙𝙞𝙖𝙣𝙜𝙜𝙖𝙥 𝙗𝙖𝙞𝙠-𝙗𝙖𝙞𝙠 𝙨𝙖𝙟𝙖. 𝙙𝙖𝙣 𝙅𝙖𝙚𝙝𝙮𝙪𝙠 𝙨𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙨𝙖𝙩𝙪 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙤𝙧𝙖𝙣�...