4 Oktober P2

143 34 0
                                    

"Lepasin istri gue," kata Sua pada Handong.

Handong pun langsung melepaskan tangannya dari Siyeon.

"Lo berlutut di depan Kakak gue! Cepat!" suruh Handong pada Siyeon.

Siyeon meringis lalu tetap berlutut di depan Sua.

Hati Sua sebenarnya sangat sakit melihat Siyeon seperti ini, tapi sepertinya... rasa cinta dan kasih sayangnya lebih besar dibanding itu.

Sua berjongkok di depan Siyeon.

"Kamu dari mana aja, hm?" tanya Sua dengan lemah lembut sambil mengusap pipi Siyeon.

Siyeon menatap mata tulus Sua, lalu menangis dan memeluk Sua.

"Aku minta maaf! Aku minta maaf!" ucap Siyeon berkali-kali dengan tangisan kencangnya.

Handong menghela nafas dan memutar kedua bola matanya kesal. Si Kakak bukannya marah malah memeluk Siyeon dengan kasih sayang.

Dami menepuk pundak Handong yang membuat Handong menoleh.

"Biarin keadaannya tenang dulu aja." Dami pergi ke kamar Gahyeon lalu ikut berbaring di sebelah Gahyeon.

-

"Kamu tau ga? Aku kangen sama kamu, Gahyeon kangen sama kamu. Kamu kemana aja sampai rela ninggalin kita tanpa kabar gini?" tanya Sua.

Keadaan di rumah itu sudah lebih hangat walau canggung. Tangisan Siyeon juga sudah mereda.

"Aku pergi ke Jeju sama... temen-temen kantor–"

Handong menggaruk kepalanya frustasi.

"Mending gue yang jelasin ngga sih? Kata-kata gue ini akurat dan terpercaya ya, karena dari sumbernya langsung. Jadi... gimana, Dami?" Handong pun melempar topik ke Dami yang mengobrol langsung lewat DM dengan Rachel.

"Jadi, gua nyari IG-nya Rachel ini. Karena followers-nya banyak, jadi langsung ketemu, dan untungnya tuh IG kaga digembok. Kebetulan, dia baru nge-upload foto sama Kak Siyeon. Gua DM lah." Dami memberikan HP-nya pada Sua untuk Sua baca sendiri.

Siyeon menghela nafas kasar kepada adik kandungnya itu.

"Marah sama gua?" tanya Dami di depan muka Siyeon. "Lu buktiin dulu kalau lu ngga selingkuh. Baru dah lu boleh marah ke gua."

"Cih."

— TBC —

But, You Lied [Suayeon]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang