29 Maret P1

114 27 1
                                    

Jam menunjukan pukul 12.10 malam. Pintu kereta terbuka, Sua dengan gelagapan langsung turun dan celingak-celinguk mencari pos satpam.

Alih-alih menemukan pos satpam, Sua malah melihat seorang wanita yang sedang meminum soju duduk santai di lantai sambil sesekali mengayun-ayunkan pelan sebuah stroller bayi yang sangat Sua kenal.

"GAHYEON!" teriak Sua.

Sua langsung berlari sekencang-kencangnya menuju stroller bayi milik Gahyeon itu.

Sua menangis kencang lalu memeluk wanita itu. "Terima kasih!"

Sua langsung melihat ke dalam stroller. Gahyeon tertidur pulas di dalam sana.

"Anakkuuu, maafin Mami, Sayanggg." Sua langsung mencium Gahyeon berkali-kali sambil terus menangis.

Sua lalu melihat ke arah wanita yang berperawakan acak, terlihat sangat mabuk, tapi senyum wanita itu terpampang jelas. Dia juga ikut bahagia.

Sua memeluk wanita itu dengan kencang.

"Terima kasih! Aku berhutang banyak sama kamu! Terima kasih!"

"Gapapa, gapapa." Wanita itu mencoba berdiri tapi dia terlalu mabuk.

Sua langsung membantunya berdiri.

"Terima kasih!" ucap Sua lagi sambil memeluk wanita itu dengan berjinjit.

"Gapapa," jawabnya dengan senyuman yang sangat-sangat cerah.

Walaupun mulutnya sangat berbau alkohol saat berbicara, tapi Sua mengabaikannya dan terus memeluk orang itu.

"Kami tadi di gerbong sendirian," ucap wanita yang mabuk ini.

"Ngga ada petugas?"

Wanita itu membalas dengan gelengan kepala.

"Astaga! Ya Tuhan! Thank God kamu gapapa ya, Cantik?" ucap Sua sambil mencium Gahyeon berkali-kali.

Wanita itu masih berdiri di sebelah Sua sambil meminum tegukan soju terakhirnya.

"Sudah jam segini. Ayo pulang."

Sua sedikit bingung. "K-kamu mengajak aku pulang?"

"Pemabuk. Sebaik apapun orang, kalau lagi mabuk tetap saja akhir-akhirnya diajak ke rumahnya."

"Ngga.. ngga! Aku mau mengantarkanmu sampai rumah kamu, sudah malam. Bahaya membawa bayi sendirian."

Sua menoleh ke kiri dan ke kanan. Stasiun juga sudah sangat sepi.

"Aku akan mengiyakan wanita yang mabuk ini? Mengantarkan aku pulang?"

"A-aku–"

"Gapapa. Percaya sama aku."

Wanita itu langsung membantu Sua mendorong stroller Gahyeon. Mereka pergi ke depan stasiun dan masuk ke dalam taksi. Wanita itu juga membantu memasukan stroller ke dalam bagasi taksi, lalu ikut masuk ke dalam taksi itu.

"Hotel Yeoubi ya, Pak?"

"Baik, Mba."

Wanita itu menoleh. "Hotel?"

"Iya." Sua tidak mau menjelaskan bahwa dia pergi dari rumah menuju rumah Ibunya, tapi tidak mau Ibunya terkejut melihat kedatagannya di malam hari.

— TBC —

But, You Lied [Suayeon]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang