1 Day with Bangtan (2)

520 49 0
                                    

Sekarang mereka berdua telah duduk di sofa. Siap membicarakan hal yang perlu dibicarakan. Melihat air wajah Namjoon yang tak kunjung luntur dari rasa risau, mengundang sejuta perasaan tak enak hati di hati Zahra. Ah, apa kesalahannya sefatal itu ya?

“Zahra-ya, maafkan aku jika kalimatku ini akan menyakitimu. Geundae, jebal.. pahamilah keadaan kita sekarang.” Namjoon menghela napasnya.

“Aku tahu jika ini berat untukmu. Tapi aku benar-benar meminta tolong kepadamu, tahanlah sebentar lagi. Sebab aku yang membawamu kemari maka secara otomatis kau adalah tanggung jawabku. Bukan maksudku posesif, tidak membiarkanmu berkeliling kesana-kemari, tapi situasinya sekarang adalah apa yang kau lakukan barusan bisa menciptakan isu-isu miring untuk Bangtan dan juga member lain."

Namjoon menatap lurus ke arah gadis yang tidak menunjukkan ekspresi apapun. Lantas mulutnya kembali berkata.

"Lagipula, kau pasti belum merasa familiar dengan lingkungan ini. Bagaimana jika kau malah tersesat?”

Namjoon terdiam. Matanya masih menelisik gadis yang saat ini telah menunduk.

“Mungkin kau tidak tahu ini, tapi aku adalah leader  Bangtan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Mungkin kau tidak tahu ini, tapi aku adalah leader  Bangtan. Aku harus bertanggung jawab dengan posisi tersebut. Tentu saja aku harus menjaga keamanan para member juga grup kami. Mereka telah memercayaiku, dan aku tidak mau meruntuhkan kepercayaan mereka dengan keteledoranku.”

Penjelasan Namjoon barusan membuat Zahra semakin menunduk dalam.

Gadis itu merasa sangat bersalah. Bersalah kepada seluruh member, terlebih kepada Namjoon yang telah berbaik hati mengizinkannya menginap di sini.

Seharusnya Zahra mengerti, Zahra sadar, Zahra bisa mengendalikan dirinya. Tapi tadi dia benar-benar khilaf. Sama sekali tak berpikir apapun selain bertemu dengan Loli saat itu juga.

Tak disangka, tindakannya keluar Dorm tanpa kejelasan akan menimbulkan permasalah seperti ini. Zahra sejenak lupa jika mereka adalah grup idol. Yang sejatinya posisi yang sangat rentan menjadi sorotan publik.

Namjoon melihat ke arah Zahra. Gadis itu belum menunjukkan respon apapun. Hanya masih menunduk seperti saat pertama mereka membuka percakapan.

Namjoon kembali menghela nafas, kemudian menarik senyuman tipis, sangat tipis. Mencoba menghalau berbagai kemungkinan buruk juga berspekulasi bahwa semua akan baik-baik saja.

“Zahra-ya, lihat aku.”

Ragu-ragu, gadis itu mendongakkan kepala. Namjoon tersenyum kecil, senyuman yang membuat perasaan bersalah semakin menekan Zahra.

“Sekarang jawab dengan jujur, apa yang membuatmu bertindak gegabah seperti tadi?”

Zahra tak langsung menjawab. Gadis itu masih menutup rapat mulutnya, seperti berkecamuk dalam pikirannya sendiri. Tapi dia sadar, dia tidak bisa hanya berdiam diri terus. Dia harus bertanggung jawab dengan tindakannya.

Nice To Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang