Happy reading!!
___________________
Biasan cahaya masuk tanpa permisi melalui celah-celah gorden putih gading yang tidak tertutup sempurna. Silaunya yang menubruk langsung wajah bantal Jungkook itu lantas mengusik tidur nikmat lelaki tampan tersebut.
Jungkook menggeliat, melemaskan otot-otot di sekujur tubuh dari posisinya tidur semalam. Masih dengan katup mata yang belum terbuka seutuhnya, dia menggerakkan sebelah tangan hendak meraih ponsel di atas nakas.
Kebiasaannya di pagi hari, selalu mengawali harinya dengan menatap layar plasma itu terlebih dahulu. Sekedar melihat jam atau memeriksa barangkali ada panggilan atau pesan masuk dari keluarga, pekerjaan, atau teman-temannya.
Biarpun profesinya sebagai idol diawasi ketat pergerakannya oleh agensi, media, bahkan paparazi, tapi Jungkook ini bukan termasuk orang-orang yang apatis yang tidak memiliki teman sama sekali selain para member.
Dia memilikinya, tapi mungkin tidak banyak. Circle-nya yang sesama idol pun ada. Bahkan mereka bernisiatif membentuk tongkrongan anak 97 yang mana beranggotakan Mingyu, Dokyeom dan Minghao dari Seventeen, Cha Eunwoo dari Astro, BamBam dan Yugyeom dari GOT7, Jaehyun dari NCT dan tentu saja dirinya.
Geng bukan sembarang geng, katanya.
Selaput mata itu berkedip lembut saat cahaya dari ponsel menabrak pupil, mencoba menyesuaikan sejenak agar penglihatannya mampu beradaptasi.
Pukul 07.40 KST, masih terlalu pagi bagi Jungkook bangun dari mimpi mengingat jika tadi malam pemuda itu berniat bangun sekitar tengah hari.
Semalam Jungkook tidak bisa tidur, matanya sukar menutup, tidak tahu kenapa. Apa mungkin karena kepindahan gadis Indonesia itu yang menyebabkan tubuhnya perlu beradaptasi lagi?
Ah, berhentilah beranggapan kosong, Jungkook. Ini masih pagi.
Mengubah posisi menjadi duduk, Jungkook bergeming sejenak mengumpulkan penuh kesadaran untuk selanjutnya beranjak dan memasuki bilik toilet.
Di sisi lain, di Dorm masih yang sepi ini Seokjin sudah menyibukkan diri di dapur bergelut dengan perkakas memasak.
Seperti sudah kebiasaan di pagi hari, bangun dari tidur Seokjin segera kemari guna mengisi tenaga dari puasa berkedok tidur malamnya. Tidak rumit yang Seokjin sajikan, hanya satu porsi heotteok di temani segelas susu sebagai pelengkap.
Saat tengah menikmati hidangan manis itu, mata Seokjin menangkap presensi Jungkook yang baru memasuki area dapur.
“Ah! Jungkook-ah!”
“Pagi, hyung!”
Mendapat santapan lezat di pagi hari, tangan Jungkook gatal ingin ikut bergabung menikmati sarapan Seokjin. Beruntung si pemilik senang berbagi, alhasil tidak ada kejadian ribut-ributan di pagi hari.
“Tidurmu nyenyak?” Seokjin melayangkan tanya.
Sebagai kakak tertua, Jungkook akui sangat bahwa Seokjin adalah sosok yang perhatian dan begitu mengasihi ke-enam adiknya.
Walau terkadang sikapnya mendadak bocah jikalau bersamanya, atau Jimin, atau Taehyung, atau kadang ke member yang lain juga, tapi Seokjin sejatinya adalah sosok yang sangat dewasa. Dirinya bisa serius di waktu yang tepat, juga bisa bercanda di lain kesempatan.
Pokoknya Jungkook sangat menyayangi hyung-nya satu ini. Saking sayangnya sampai Jungkook gemas sendiri ingin mengunyel-unyel Seokjin hingga pria berbahu lebar ini berantakan tak berbentuk. Bercanda.
“Ne hyung. Di mana yang lain?”
Menangkap suasana yang cukup sepi jadi wajar jika Jungkook menanyakan situasi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nice To Meet You
Fanfiction[Fanfiction - BTS] "Oh, jadi BTS itu seperti ini." -Zahra Kisah tentang seorang gadis berhijab yang tak sengaja bertemu dengan idola sahabatnya. Setelah melewati perjalanan yang panjang, akankah Zahra juga ikut mengagumi mereka seperti yang dilakuka...