Aku adalah Zahra (2)

566 53 0
                                    

Warning!
Part pendek

______

Di sinilah mereka. Setelah Namjoon menginterupsi seluruh member berkumpul, akhirnya mereka semua pun berkumpul termasuk Zahra. Kedelapan insan itu sekarang berada di ruang tamu.

Posisi duduknya berjejer rapi di sofa coklat yang empuk. Tak jauh beda dengan Zahra meski gadis itu duduk terpisah di sofa tunggal yang berbeda, sofa yang semalam juga ia duduki.

Sedari tadi Zahra hanya menunduk. Alih-alih menatapi permukaan lantai, dia hanya ingin menghindari tatapan dari ketujuh pria yang Zahra sangat yakin jika mereka sedang memperhatikannya sekarang.

Gadis itu menghembuskan nafas gusar. Haruskah dia terjebak di situasi ini lagi? Tak cukupkah hanya kemarin malam saat berpapasan dengan Seokjin dan Taehyung? Apa dia harus kembali menjelaskan lagi nasib kurang beruntungnya kepada orang-orang ini?

Ya ampun, Zahra lelah.

“Member-deul, sebagian dari kalian pasti sudah tahu siapa gadis ini. Ireum.. Zahra. Dia..”

Dan seperti apa yang Zahra duga, identitasnya dan kisah semalamnya kembali dikuak. Tapi Zahra bersyukur sebab Namjoon yang menjelaskan itu semua, bukan dirinya. Jujur, Zahra terlalu gugup jika harus kembali memberikan keterangan kepada ke-tujuh member yang luar biasa tinggi ini.

Mereka memang tinggi, Zahra akui. Bahkan dia yang termasuk kategori gadis tinggi di lingkungan kampusnya hanya setinggi pundak para member ini. Bukan bermaksud insecure. Tapi dia menyadari jika sekarang dia memang seperti sosok adik kecil di antara mereka.

Pendek dan kecil.

Tak salah juga jika pria yang seingat Zahra bernama Yoongi itu menyebutnya adik kecil. Visualnya menjelaskan demikian.

“Zahra, mian. Aku tidak tahu.” Suara lelaki bernama Jimin menarik atensi Zahra. Jimin kembali berkata, ”Maaf karena tadi aku tertidur di kamar itu. Aku sudah terlalu terbiasa kesana jadi aku tidak sadar. Mianhae.” (Maaf)

Gadis itu menatap sang pembicara. Merasa tak enak hati ketika mengingat kejadian yang memalukan tadi.

“Seharusnya aku yang minta maaf, bukan kau, atau kalian. Joesonghamnida.”

Zahra menarik senyumannya ketika melihat Jimin dan member yang lain tersenyum. Tanpa sengaja sorot matanya terhenti pada lelaki putih pucat yang dia jumpai di dapur ketika sedang bersama Seokjin. Ah, dia teringat sesuatu.

“Haruskah aku menunjukkan paspor ku sekarang?”

Yoongi tahu betul untuk siapa pertanyaan itu diberikan. Dia meringis malu, agak merasa jengkel dengan Seokjin yang malah menertawakannya. Member lain tampak kebingungan tapi Yoongi tidak peduli. Lebih baik mereka tidak tahu atau keadaan semakin bertambah buruk. Cukup Seokjin saja yang menertawakannya, yang lain jangan.

“Ah, sudahlah.” Jawab Yoongi singkat.

“Sekarang sudah jelas kan siapa Zahra.” Namjoon kembali membuka suara.

“Zahra-ya, selanjutnya apa rencanamu?”

Menyadari jika timing nya tepat, gadis itu memposisikan tubuhnya sedemikian rupa guna menyampaikan planning yang sudah dia susun. Nah, inilah saatnya.

“Sebelumnya terima kasih banyak karena telah memperbolehkanku bermalam di sini. Maaf jika kehadiranku ini membuat kalian semua tak nyaman."

Gadis itu berhenti sejenak, menatap satu-persatu wajah di hadapannya. Semua terdiam dan Zahra pun melanjutkan.

Nice To Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang