Dua hari lagi tersisa sebelum pesawat membawa mereka kembali ke Indonesia. Memanfaatkan waktu yang semakin menipis, mereka menyusun plan untuk healing dadakan.
Rencananya hari ini Zahra dan Loli akan berjalan-jalan saja di sekitar lingkungan. Tidak ke tempat yang jauh, sengaja menghindari biaya transportasi karena tidak banyak sisa uang mereka di tabungan. Putar otak saja, yang penting bisa cari angin tetapi tidak merobek lebar pengeluaran.
Seoul kota yang sibuk. Kanan kiri jalanan setapak ramai aktivitas. Seoul juga kota yang banyak tempat-tempat pembelanjaan. Toko-toko pakaian dan aksesoris di tepi berbaris rapi berjejeran. Produk yang dipajang apik di balik kaca tampak gemerlap, memikat mata siapapun supaya menghabiskan dompetnya di kasir berimbal barang.
Jarak 3 meter selanjutnya ada restoran dan Café unjuk hidangan. Tanpa perlu masuk ke teritorial mereka aroma sedap makanan sudah merasuk tak permisi ke penghidu si pejalan.
Terpana pada aroma manis churros yang baru matang dari penggorengan, langkah kedua insan ini berlari kecil ke stand pedangan kaki lima di bawah pohon sakura yang ramai antrian.
"Ra, pakai coklat?"
"Jelas dong!"
Lantas diangguki antusias oleh kawan si gadis manis berhijab ini. Sembari mengantri kudapan dari ahjumma yang tengah sibuk melayani pelanggan, diskusi kecil-kecilan mereka adakan. Sekedar mencari kegiatan setelah churros berhasil mereka dapatkan. Maka hasil keputusan adalah setelah ini mereka akan membeli minuman dan mampir sebentar ke taman terdekat guna menikmati santapan sekalian menghirup udara segar.
Tidak sampai 15 menit, rencana mereka segera terealisasikan. Di sinilah mereka sekarang, bangku taman dekat pepohonan rindang yang dedaunannya bergemerisik merdu ditiup angin siang. Sembari menyantap kudapan manis yang mereka beli, obrolan ringan sesekali mereka keluarkan.
"Sebenernya gua seriusan penasaran sama kalian berdua tadi malam. Beneran gak ada apa-apa?"
Zahra berani berasumsi kalau kejadian kurang menyenangkan telah terjadi antara Loli dan Taehyung. Zahra tidak akan berpikir demikian jika dia tidak menemukan presensi Loli dan Taehyung yang sama-sama menunjukkan raut wajah dingin, tepat ketika dirinya dan Jungkook baru memasuki flat.
"Gak ada apa-apa, Ra."
Masih seperti jawabannya yang kemarin-kemarin, Loli mengulang lagi pernyataan yang sama. Kali ini dibubuhi senyuman kecil yang terlihat sekali jika dipaksakan.
"Bukan karena gue ama Jungkook oppa yang telat pulang semalam, kan?"
"Nggak, kok. Ini gak ada kaitannya sama lo dan Jungkook oppa. Ini masalah gue sendiri." Sergah Loli cepat.
Zahra tersenyum kemenangan seperti baru saja berhasil menembakkan panah tepat di titik sasaran.
"Katanya nggak ada apa-apa. Terus barusan bilang ini masalah gue sendiri. Jadi yang bener yang mana nih?"
Loli duduk salah tingkah. Wajahnya segera dia palingkan, malu menatap Zahra.
Meletakkan cup minuman di samping duduknya, Zahra meraih tangan Loli. Menggamitnya lembut bak menyalurkan kenyamanan.
"Loli, kita udah temenan lama. Lo sahabat gue. Jangan jadiin gue sebagai sahabat yang gak berfungsi dengan gak membagi keluh kesah lo. Gue gak mau lo sumpek sendirian kayak gini. Ya.. walau pun nantinya mungkin gue nggak bisa ngasih jalan keluarnya, setidaknya dengan cerita, lo bisa lega."
Penuturan Zahra membuat gadis ini menghembuskan napasnya, pelan namun terasa berat. Loli masih terdiam, sementara Zahra tidak letih menunggu sampai gadis yang tangannya masih ia genggam erat ini mengeluarkan suara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nice To Meet You
Fiksi Penggemar[Fanfiction - BTS] "Oh, jadi BTS itu seperti ini." -Zahra Kisah tentang seorang gadis berhijab yang tak sengaja bertemu dengan idola sahabatnya. Setelah melewati perjalanan yang panjang, akankah Zahra juga ikut mengagumi mereka seperti yang dilakuka...