10

41 30 12
                                    

Budayakan follow sebelum baca!

Jangan lupa vote dan comment, authornya butuh semangat dari vote kalian juga nih dan saran dari komen kalian.

Happy Reading✨

___________________________________________

Pagi ini belum bisa di sebut cukup cerah, lebih tepatnya pagi ini di sambut awan hitam bersama dengan sedikit rintikan hujan. Liyedra yang sedang menunggu bus di halte sedang asik merasakan rintikan hujan di tangan yang ia ulurkan, entah apa yang Liyedra rasakan namun yang pasti hujan sangat menyenangkan dan menakutkan.

"E-ehh"

Seseorang datang dari seberang jalan sambil menarik tangan ku hingga aku berbalik membelakangi hujan. Dan ternyata dia.

Ghiferel lagi.

Dan sekarang keadaan nya bajunya sedikit basah sebab terkena sedikit percikan air hujan. Yap hanya sedikit sebab ia membawa payung.

Aku yang tak tau harus berkata apa, langsung saja duduk di bangku halte tanpa berkata dan melirik sedikit pun, sebab masih banyak ketakutan pada diri ku tentang mimpi di setiap malam.

Entahlah siapa yang akan membunuh dan membantu, dan entahlah apakah mimpi itu nyata atau tidak tapi yang pasti aku sangat ketakutan.

" Kalau mau ulurin tangan jgn maju bat ke jalan, nanti kesenggol mobil tangan lu buntung ntar lu ga laku!!"

"Eh apa Lo bilang? Gua buntung ga buntung juga banyak yang mau"

"Dih"

Hanya hening yang mereka rasakan sekarang, sebab bus yang mereka tunggu lama sekali datang nya, apalagi sekarang sedang hujan jadi tidak banyak yang di halte.

"L-li"

Panggil Ghiferel memecahkan suasana hening.

"Hm?" Jawab Liyedra yang masih menatap lurus ke depan melihat hujan bukan melihat Ghiferel.

"Em.. gu-gua s-su hmmm itu hmm gu-a ehh itu s-su suk.."

Liyedra menatapnya heran

"Hm?" Tanya Liyedra sambil menatap Ghiferel bingung

"Eee itu gua su-su..k" Ghiferel meneruskan

"Eh bis nya udah Dateng, ntar kita omongin lagi di sekolah okay?"

Ghiferel masih terdiam di bangku halte sedangkan Liyedra sudah berada di pintu bus

"Lu mau telat hah? Ayok"

"E-eh i-iya tunggu!!!" Ghiferel berlari mengejar Liyedra yang sudah masuk ke dalam bus.

_°°°°°_

Suasana sekolah sedang.. entah lah mereka melihat ku bermacam-macam ada yang menatap kasihan ada yang menatap kesal tapi lebih banyak menatap kasihan.

Dan kali ini aku bingung harus bertanya siapa sebab teman ku pergi semua, Zheren pindah sekolah, Fahreno di penjara, Ghiferel ya dia mana tau dia saja baru datang bersamaku.

Liyedra duduk di tempat duduk nya dan hanya mencoret-coret bukunya dengan gambar, entah apa yang merasukinya sekarang, berbeda jauh dengan dulu yang sangat membenci lukisan atau pun melukis, sekarang melukis adalah jiwanya dimana jika ia kesepian dengan melukis itu akan membuatnya tenang.

"Selamat pagi anak-anak" ucap Bu Nina guru kimia yang sedang masuk ke dalam kelas, dengan wajah yang sedih.

"Kalian semua sudah dengar kabar Fahreno?"

Who's in this painting  (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang