T e n

644 83 3
                                    

Julian berjalan di lorong rumah sakit setelah menyelesaikan konferensi penting dari pihak rumah sakit berkaitan dengan agenda rumah sakit rujukan pemerintah.

Julian berhenti berjalan ketika ponselnya berdering dan ia langsung menjawab panggilan tersebut.

"Halo,selamat siang?" Sapanya.

"Kak Jul astaga kenapa susah sekali menghubungimu? Untung aku bertanya ke kak Dami nomer ponselmu yang baru." Pekik suara wanita diseberang sana.

" Nancy it's you?" Ucap Julian.

"Sapa lagi coba."

Julian terkekeh dengan calon adik iparnya dulu yang sudah ia anggap adiknya sendiri.

"Maafkan kakak. Kakak lupa memberitahumu bawah kakak sudah kembali ke indo. Maaf ya dek." Ucapnya meminta maaf.

"I know kak Dami sudah bercerita dan thanks to you agenda menjadi spy untukmu sudah selesai karena Irene bertemu dengan kak Sean dan ngak usah aku jelaskan lagi sepertinya kamu mengerti apa yang aku maksud."

"Maksudnya?" Tanya Julian bingung.

"Ya ampun kak Jul. Sekarang kak Irene di Jakarta dan berada dilingkungan dekat denganmu and you don't know about it. Padahal sekarang kamu sudah menjadi kepala rumah sakit dimana rumah sakit keluarga besar kakak yang memilikinya." Ucap Nancy mengebu gebu.

"wait wait kamu bilang dia di Jakarta dan sama siapa dia kesini?"

" Dia disana bersama dengan mantan ah lebih tepatnya mantan calon suaminya bernama Sean Richard Kim. Apa ingatan kak Irene sudah kembali kak?" Tanya Nancy kembali.

"Kakak tidak tahu kakak akan mencari tahu setelah ini dan sepertinya cukup bantuan darimu kamu bisa kembali ke negara asalmu setelah ini dan kakak harus bertemu Irene segera. Bye dek." Ucapnya mengakhiri panggilan telepon tersebut.

Julian saat ini dibuat penasaran dan bingung ya ia tahu tentang seluruh masa lalu Irene dari hasil penyelidikannya bahkan dibalik gagalnya pernikahan Sean dengan Irene.

"Irene apa yang terjadi sebenarnya" desahnya dengan tatapan nanar.

ada hal yang ditakutkan Julian bila wanita itu pulih dan mengingat kembali apa yang terjadi dengan masa lalunya bahkan Julian tak sanggup membeberkan fakta fakta itu bila nantinya wanita itu ingin mengetahui sesuatu darinya.

ia mencoba menutup rapat rapat rahasia itu supaya menghilang seperti angin tetapi ketika Irene sadar kembali dan ia menyelidiki latar belakang Irene dan ia menyadari bawah informasi yang ia dapat tidak akan mudah kedepannya.

Julian segera berjalan menuju ke ruangan kerjanya dan tanpa ragu membuka pintu tersebut. seorang wanita duduk di kursi kerjanya dengan wajah cerianya menyapa dirinya.

"Hai." senyum wanita itu.

"Dami." ucap Julian cukup terkejut.

"Hey hey aku bukan hantu yahh kenapa mukamu terkejut seperti itu." cemberut wanita itu.

Julian gemas dengan suara khas Dami dan juga raut wajah yang membuatnya ingin mencubit pipi tembam itu.

"Gemes dech aku sama kamu." ucapnya sambil menarik kedua pipi milik Dami.

"Sakit." ucapnya kesakitan memukul kedua tangan Julian di pipinya.

"Apa yang membuatmu kesini?" tanya Julian yang duduk diatas meja dan menghadap kearah Dami yang duduk di kursinya itu.

"kebetulan aku melakukan pemeriksaan jadi aku sekalian mampir dan pak direktur apakah keberatan bawah saya membawa anda untuk makan siang?" ajak Dami dengan wajah yang dibuat imut.

I Don't Love You [ SUHO X IRENE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang