T w e n t y F o u r

581 71 2
                                    

Semua orang yang ada diruangan itu shock mendengar apa yang diucapkan oleh Paulina. Paulina bahkan belum menyadari apa yang telah ia ucapkan adalah sebuah malapetaka bagi dirinya.

"Nek apakah benar itu?" ujar Julian tajam kearah sang nenek.

"apa maksudmu?" sungut Paulina.

"KAMU MEMBUNUHNYA NEK SECARA TAK LANGSUNG NENEK SUDAH MEMBUNUH MINA." hardik Julian yang selama ini mempercayai sang nenek tetapi dialah orang yang merengut kebahagiannya.

Paulina panik ketika ia yang membuka kunci dari semua itu dan dia berusaha meninggalkan ruangan itu segera tetapi Irene segera menghadang Paulina yang akan segera pergi dengan tertatih karena kakinya yang sakit akibat ulah nenek sihir itu.

"dulu nenek berjanji tidak akan menyakiti anakku kan tetapi nenek berbohong. NENEK YANG MEMBUAT AKU KEHILANGAN ANAKKU." rintihnya menatap mata perempuan paruh baya itu.

"YA AKU YANG MELAKUKANNYA DAN AKU TAK AKAN PERNAH MERESTUI HUBUNGAN KALIAN SAMPAI KAPANPUN. seperti halnya dengan Viona, kamu tak akan pernah bahagia sepanjang hidupmu" Hardik Paulina meninggalkan Irene yang mematung di tempat.

Suho dari tadi hanya diam mendengar semua penuturan di ruangan itu. Ia tak tahu harus berbuat apa selama ini ia tak menyukai sang nenek karena sifatnya yang diktraktor dan begitu tegas padanya. ia tak menyangka bawah orang yang menghancurkan dan memisahkan dirinya dari orang orang yang ia sayang dan cintai adalah neneknya sendiri.

"Nek." panggil suho membuat langkah kaki Paulina berhenti.

Paulina terdiam ketika panggilan lembut itu ia dengar dari cucu tersayangnya itu.

"Kenapa kamu membohongiku nek?" tanyanya.

Paulina berbalik badan dan menatap lirih kearah Suho.

"Aku melakukan yang terbaik untukmu dan aku beharap keluarga kita tak akan mengulangi kesalahan yang sama dengan apa yang dilakukan oleh ayahmu." jujurnya.

Suho berjalan mendekat kehadapan sang nenek. kekecewaan melenyapkan segala amarah didadanya dari tadi yang menindas Irene tanpa belas kasih.

"kenapa aku tak boleh bahagia nek?" tanya lirih merosot berlutut dan memegang tangan sang nenek.

Paulina hanya diam ketika Suho berlutut dihadapannya.

"Nenek menyayangi dirimu dan juga Julian maka dari itu nenek membuat kehidupan kalian berdua dengan alur cerita yang baik bukan sebaliknya. nenek hanya ingin menutupi aib keluarga kita. aib dari kakekmu karena mencintai wanita lain dan nenek berusaha menutupinya dengan baik sampai wanita sialan itu masuk kedalam kehidupan kalian berdua." pekik sang nenek menunjuk Irene yang berada dibelakang Suho dengan terpaku diatas lantai karpet ruangan itu.

"dan mamaku juga mama suho adalah korban atas segala keegoisan dan keserakahan nenek." lirih Julian ketika ia mengetahui bawah sang mama adalah aib dari keluarga ini.

Paulina hanya tertawa mendengar pernyataan yang diberikan oleh Julian.

"KORBAN! Nenek yang korban dari semua ini dan nenek berusaha menutupi kesalahan para pria dari keluarga Kim agar publik tidak mencemooh kalian." pekiknya.

Suho geram dan ia bangkit berdiri dengan amarah yang menumpuk di bola matanya saat ini. tangan Suho sudah siap untuk menampar sang nenek. Irene yang melihat itu segera berlari dihadapan sang nenek lalu 

PLAK

Semua orang diruangan itu kaget dengan apa yang dilihat oleh mereka termasuk Suho 

Irene menampar Paulina.

"Ini karma untukmu nek dan setelah ini aku akan membuat publik tahu bagaimana kamu memanipulasi semua ini dan aku tak akan segan membuatmu terperosot dengan keegoisan dan keserakahanmu." ucap Irene dengan penuh penekanan.

I Don't Love You [ SUHO X IRENE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang