A gift

1K 68 7
                                    

Semenjak 2 minggu dari kepulangan mereka dari resort tersebut semakin hari perlakuan Suho semakin aneh dan permintaannyapun macem - macem. Mulai menyuruh Giselle aja yang menajdi sekretarisnya karena tidak menyukai melihat muka Johnny terus menerus sehingga sementara ini Johnny bekerja untuk diriny dan Giselle yang berada dikantor hingga mereka tidur di salah satu hotel bintang 5 terbaik di jakarta selain dari milik SH GROUP dan mereka sudah tinggal selama 1 minggu karena aroma sabun yang ia sukai.

Irene yang saat ini dikamar hotel president suite yang memandang jalanan kota jakarta siang hari ini di buat bingung dengan tingkah Suho. Ia bahkan pernah bertanya dengna Johnny tetapi dijawab dengan sangat melas oleh pria itu karena ketidaktahuannya terhadap sikap bossnya itu.

"kata Giselle pagi ini pak boss memesan Tesla model X untuk anda." lapor Johnny.

Irene menatap heran kearah Johnny. "Buat apa aku tak membutuhkannya?" 

"Saya hanya menyampaikan apa yang saya dengar Miss."

Irene menghela nafas dengan sikap suka - suka Suho yang membeli sesuatu tanpa berdiskusi dengannya dan bahkan barang - barang itu sangat jarang digunakan. Irene berpikir terbalik dengan Suho karena di garasi mansion mereka sudah terdapat puluhan mobil dengan jenis berbeda dan ditambah jenis baru bahkan Suho sudah memiliki mobil Tesl sebelumnya.

"Apa jadwalku hari ini?"

"Miss anda akan melakukan fitting night gown siang ini dan selanjutnya makan malam dengan tuan Sean di Mulia malam ini bersama dengan kolega dari Shanghai." Jelas Johnny.

"Fitting buat apa?" 

"1 minggu lagi adalah perayaan ulang tahun SH Group dan tuan akan mengadakan pesta besar - besaran dan juga ini akan menjadi penampilan perdana anda bersama tuan sebagai Nyonya besar." jelas Johnny.

Ya, Irene paham karena ia belum pernah berjalan bersama dengan Suho dihadapan umum sebagai nyonya Kim atau istri dari pemilik SH Group. Irene hanya sedikit khawatir dengan citra Suho kedepannya tetapi ia berusaha mengesampingkan hal itu karena ada yang lebih penting saat ini yang harus ia lakukan.

"Kita berangkat sekarang." ucap Irene dan Johnny segera menghubungi sopir pribadi Irene untuk segera ke lobby hotel yang merupakan milik saingan bisnis Suho itu. 

"Bisakah sebelum ke butik kita mampir ke apotek terlebih dahulu?" pinta Irene ketika mereka berada di tengah kemacetan.

"Anda sakit miss. Apa perlu kita ke rumah sakit sekarang?" 

"tidak tidak. ada sesuatu yang aku butuhkan." 

Johnny mengangguk dan menyuruh sang sopir berhenti. sebenarnya ia ingin menyuruh Johnny tetapi rasanya lebih baik ia yang membeli sendiri. Irene keluar dari apotek itu tak beberapa lama dengan barang yang sudah ia sembunyikan ke dalam tas tangannya karena ia tak yakin bawah ia belum melihat hasilnya sendiri sehingga ia tak ingin siapapun mengetahui hal itu.

***********

Sore harinya setelah pulang dari butik sebelum makan malam dengan Suho. Irene akhirnya mencoba testpack yang ia beli itu. Setelah menunggu beberapa menit akhirnya hasilnya nampak.

Irene memicingkan matanya untuk melihat hasilnya dengan apa yang keluar dari alat itu tetapi bunyi ketokan pintu mengagetkannya buru buru ia menyembunyikan testpack itu agar Suho tak mengetahuinya.

"Sayang, apakah masih lama?" 

"Tunggu sebentar lagi." pekiknya.

Tak berapa lama ia keluar dengan tubuh yang dibalut handuk itu.

I Don't Love You [ SUHO X IRENE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang