T h i r t y T w o

679 78 3
                                    

Irene terbangun dengan keadaan dirinya sudah diatas kasur dan ia melihat bawah Suho tak ada disebelahnya. Irene pikir Suho masih bersedih nyatanya pria itu sibuk menelpon di balkon kamar tersebut.

"Kamu sudah baikkan." tanya Irene yang berdiri di pintu balkon kepada Suho yang baru saja menutup ponselnya.

"Aku baik baik saja." ujar Suho memeluk Irene dan memberikan morning kiss kepadanya.

Irene hanya tersenyum dan memeluk erat Suho sambil menenggelamkan kepalanya di dada Suho. Menghirup dalam aroma tubuh Suho yang menjadi feromon dan candu tersendiri untuknya.

Suho mencium puncak kepala Irene dan menikmati pagi mereka dengan saling memeluk.

Bolehkah Irene mengucap syukur karena tuhan memberinya kesempatan menggengam kebahagiaanya kembali? Ya, iya sangat bersyukur dan sangat berterima kasih karena bertemu dengan suho adalah kebahagiannya yang sempurna.

"Aku mencintaimu." bisik Irene memandang manik mata Suho.

"Aku juga sangat mencintaimu." jawab Suho dengan ciuman yang diberikan oleh Irene.

Irene membalas ciuman itu dan menjadi lumatan lumatan kecil yang tak pernah habis itu. Suho semakin mengeratkan pinggang Irene ke arahnya dan Irene mengalungkan kedua tangannya dibelakang leher Suho. Ciuman kerinduan dan tawa terselip didalamnya bawah mereka mengatakan hidup mereka bahagia.

"menikahlah denganku." ujar Suho mendadak setelah melepas ciuman mereka.

Irene yang masih terengah -engah akibat ciuman merekapun hanya mengangguk.

"Ya, Aku mau." 

********

Suho dan Irene datang ke rumah sakit untuk menjenguk Dami dan semenjak Suho dan Irene kembali dari Bali mereka belum bertemu kembali dengan Dami hanya mengetahui perkembangan Dami dari Julian.

"Hai, Princess." panggil Suho begitu masuk kedalam ruangan itu dan melihat Dami dengan mata yang berkaca - kaca.

"Hey, kamu jahat ya membuat Irene merana." canda Dami dengan kekehan kecil.

Suho hanya menatap Dami tanpa kata dan berdiri di samping wanita itu. Irene memberikan waktu kepada Suho sehingga ia memilih menunggu di luar dan Julian belum menampakkan dirinya.

"Jangan menatapku seperti itu." cicit Dami tak kuasa menahan bulir air matanya keluar.

"Maaf seharusnya aku bisa memberikan perawatan yang terbaik untukmu sebelum terlambat." ujar Suho serak mengelus surai rambut Dami.

Dami hanya menggeleng.

"Lihat aku bahagia dan bahkan aku sudah menikah." ujar Dami bergetar dengan menunjukkan cincinnya ditangan kirinya yang tak mampu ia angkat itu.

"Ya, Aku tahu akhirnya kamu bersama pangeranmu itu dan maaf tak ada disaat janji pernikahanmu." ucap Suho lagi menahan kembali tangan kiri Dami yang berusaha diangkat olehnya.

"Suho, bolehkah aku memintamu memelukku?" pinta Dami.

Suhopun langsung memeluk gadis yang tumbuh bersamanya dari kecil dan juga memiliki kehidupan pahit sepertinya dan Julian. Karena masa kecil mereka yang seperti itu persahabatan mereka begitu erat.

"Suho aku titip kehidupanku kepada Irene ya biarkan jantung ini berdetak disana dan biarkan detak ini menemanimu dan Julian hingga tua bahkan sampai kamu memiliki anak dan cucu." ujar Dami kepada Suho yang masih memeluknya.

Suho tak berani melepaskan pelukannya karena saat ini matanya memanas. Jujur, Dami memiliki hati yang mulia dan Suho tahu bawah perempuan itu begitu mencintai saudara dan sahabatnya itu.

I Don't Love You [ SUHO X IRENE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang