[Special Chapter]: What had actually happened that day

317 60 15
                                    

ini agak sedikit 13+ soalnya kayak action, dan lebih baik lagi kalo dengerin lagu yang ada di mulmed. hehe❤
•••

[kejadian ini terjadi sebelum chapter 10 dan 10,5. biar ga bingung bisa baca chap itu dulu, happy reading!❤]

Hari Rabu minggu pertama.

BRAK!

Pintu lapangan terbuka dengan keras, "Ooh jadi ini yang namanya Park Jihoon?" seorang siswa yang menggunakan seragam sekolah yang berbeda itu menghampiri Jihoon yang sedang men- dribble bola basket.

Jihoon menatap seonggok makhluk tersebut sambil memicingkan mata. Ah, dia tau siapa yang datang.

"Wuih, udah lama gak ketemu." ucap siswa tersebut sambil tersenyum mengejek. "Gimana bro? Bapak lu masih suka korupsi gak?"

Tangan Jihoon mengepal kuat, rahangnya mengeras. "Lu ngapain disini? Ada perlu apa?"

"Loh, lupa? Ini kan bapak gua yang donasiin buat sekolah ini, ya suka suka gua lah?"

Alis Jihoon menyatu, "Pertanyaan gua gak ada korelasinya sama jawaban lu." Siswa itu tertawa, "Yahh sifat keras lu gak berubah," sahutnya.

Siswa itu tersenyum, "Gambling?" timpalnya. Jihoon menolak tegas, "Ga ada tobatnya ya lu."

"Ji, sejak lu keluar dari circle kita, lu jadi berubah banget seratus delapan puluh derajat." ucap siswa itu.

Jihoon hanya tersenyum miring, "Tapi gua gak pernah tuh, pake duit orangtua cuma buat nge- gambling kaya lu." balasnya.

"Lu meremehkan gua? Gua menang terus berturut turut,"

"Terus? Apa lu ga malu ngatain bapak gua korupsi padahal lu sama bapak lu lebih parah?" Jihoon menatap siswa jangkung itu dengan tajam. Dia benar benar benci manusia yang ada di depannya ini.

Siswa itu terdiam lalu sesaat kemudian dia bertepuk tangan, "Wow wow.. Jawaban yang sangat menyenangkan. Kayanya lu masih kesel ya sama gua, Jihoon. Gimana kalo kita tanding?"

Jihoon menolak lagi. "Gua gak mau berurusan sama lu lagi, Guanlin."

"Kenapa nggak? Apa lu takut sama gua? Atau uang lu habis-"

BUG!

"Gua peringatin ya Guanlin. Gua udah gak mau berurusan sama lu lu pada lagi. Lu gausah mencampuri kehidupan gua. Gua udah hidup sendiri jauh dari kalian. Gausah datengin gua cuma karena lu mau pamer tentang kekayaan bapak lu yang berasal dari gambling." jelas Jihoon panjang lebar.

"Dan, jangan dateng lagi kalo lu gamau dapet satu tonjokan lagi dari gua." timpalnya lalu Jihoon melengos pergi meninggalkan Guanlin.

Guanlin memegang pipinya yang agak memar itu, ia menatap punggung Jihoon dengan tatapan amarah.

"LOSER. LU GAMAU KAN DIPANGGIL KAYA GITU?!" teriaknya dari jauh yang membuat Jihoon menghentikan langkahnya lalu menoleh.

Ia, benci sekali kata itu.

Guanlin tertawa, "Hah, gua tau lu pasti gamau dibilang gitu kan?"

Crush On You - JinJiChan ꪜTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang