Mungkin benar, terkadang hal yang kita inginkan tak bisa kita dapatkan
Mungkin benar, terkadang hal yang kita impikan tak dapat kita wujudkan
Hal itu murni terjadi
Hal itu murni kita alami
❤Dengan langkah ringan, Gea memasuki basecamp pagi ini. Satu per satu dari mereka sudah berkumpul di dalam. Menyambut kedatangan Gea dengan bersemangat.
"Selamat pagi..." Sapa Bobi dengan mengalunkan ukulelenya.
"Ucapkan dengan bahasa Inggris,"
Perkataan Renata menghentikan aktivitas Bobi. Raut wajahnya berubah menjadi murung mendengar ucapan tajam Renata.
"Good morning..." Gea menyahut.
"Kau memang terbaik," Senyum Bobi.
Renata menatap Gea dalam. Tersenyum sebentar sebelum dibalas hal yang sama olehnya. Gea dapat merasakan betapa tebal kabut yang mengekor Renata.
"Baiklah. Untuk teman baru kami, sebagai tanda bergabung... Dengan hormat kami serahkan ukulele kepada saudara Gea... Beri tepuk tangan..." Semangat Dita sembari membungkukkan badan menyerahkan ukulele bak seseorang menyerahkan penghargaan.
Gea tidak berhenti tersenyum geli dengan tingkah teman barunya ini. Semuanya bersorak dan bertepuk tangan.
"Terima kasih banyak. Kalian begitu baik, aku akan menjadi teman yang baik," Gea membungkukkan badan sebentar.
"Kau keluarga kami. Mari kita memulai hari dengan bekerja penuh semangat," Senyum Amel disusul anggukan setuju oleh semua anak.
Ini hari bagi Gea. Mereka memulai dengan sebungkus roti dan air mineral dalam botol gelas yang jika habis akan mereka bersihkan sisa airnya dengan baju kemudian digunakan untuk tempat menyimpan koin koin dari orang orang yang mereka temui.
Masing masing dari kami berpencar. Gea mengekor Dita karena belum terlalu paham lokasi dan bagaimana cara melakukanya. Sedangkan lainya berpencar dan jarang ada yang berjalan berdua dalam satu tempat.
Awalnya, Gea tidak memiliki cukup keberanian. Menyanyi dengan memainkan ukulele pada penumpang atau pengemudi kendaraan di lampu lalu lintas yang berhenti.
Gea mulai paham dan mengerti bagaimana anak anak ini berjalan. Setiap langkah kakinya dihitung dengan nyawa. Jika saja mereka lengah sedikit saja dengan lampu lalu lintas, maka mungkin kecelakaan akan menimpa mereka.
Gea mulai tersenyum saat beberapa koin dan lembaran mengisi botol bekas air mineralnya. Kepercayaan diri dan senyumnya semakin mengembang. Ia semakin semangat kala melihat Dita juga tampak semangat dengan kendaraan lain.
Terkadang Gea harus menepi sebentar sebentar dan tidak selincah Dita. Dita seperti memiliki naluri yang kuat terhadap roda tiap kendaraan yang bergerak. Gea masih cukup awam dan takut jika saja besi besi berjalan itu menabrak dirinya.
Tapi Gea sesekali tersenyum melihat langkah ringan Dita. Yang bergerak di zebra cross dan sekitarnya saat lampu berwarna merah. Tak ada keraguan, dunia terasa ringan.
Pelan pelan, Gea mulai melangkah lagi. Mendekati kendaraan kendaraan dengan lantunan nyanyian dan nada nada yang seirama.

KAMU SEDANG MEMBACA
On The Traffic✓ [TERBIT]
Ficción GeneralDeru kereta di stasiun dan bising lautan kendaraan terasa damai terdengar akhir akhir ini, seperti nyanyian merdu, seperti nada ringan untuk sekedar membuka mata bahwa kenyataan terkadang tak sesuai bayangan dan angan, bahwasanya banyak hal yang dap...