Chapter 15❄

1.2K 98 7
                                    

    "Selamat datang My honey sweety Injun...." Teriak Haechan sambil memeluk Renjun dengan erat."Haechan, adik kamu itu baru aja sembuh, biarin dia istirahat dulu ya." Ucap Jisoo."Hehehe...Maaf ma, Injun sih lama banget di rumah sakit.Echan kan kangen...." Jawab Haechan sambil beraegyo."Om Tae, tante Jisoo yang sabar ya punya anak macem Haechan.Nanti kalo bisa tukar tambah sama anak lain, Jaemin kabarin." Ucap Jaemin."Apaan sih lo.Gue tuh anak yang limited edition.Enak aja main tukar tambah." Balas Haechan.

     "Kalian kalo mau ribut di luar aja." Ucap Jaehyun pada Jaemin dan Haechan."Maaf semua...." Jawab dua remaja itu bersamaan.

   "Injun, ayo ke kamar dulu ya.Kamu kan harus banyak istirahat." Ucap Rose pada Renjun."Sini appa gendong hmmm...." Ucap Doyoung sambil membungkuk di depan Renjun.Anak itu hanya menurut tanpa mengeluarkan sepatah kata.

   "Nah sekarang Injun istirahat ya.Kalo butuh sesuatu langsung panggil kami hmmm." Ucap Jisoo pada Renjun."Mama..." Lirih Renjun yang masih bisa didengar oleh semua orang di tempat itu.

    "Ehm...Kalian keluar dulu aja ya.Injun biar aku yang temani." Ucap Jisoo pada semua orang.Wanita itu mengerti maksud dari panggilan anaknya.

   "Mama.....Apa mama menyesal sudah merawat Injun dari kecil?" Pertanyaan itu tiba-tiba keluar begitu saja dari mulut remaja laki-laki di depan Jisoo."Hey...Siapa yang bilang seperti itu Injun.Kamu tahu nggak...Mama, papa, bang Mark, sama bang Haechan itu sayang banget sama Injun.Kehadiran kamu di keluarga ini adalah suatu kebahagiaan." Jawab Jisoo untuk menyingkirkan pikiran negatif putranya.

    "Tapi Injun bukan anak....Kandung mama..." Lirih Renjun yang ditemani dengan tetesan air mata yang perlahan-lahan membasahi pipi tirusnya."Injun dengerin mama ya.Bagi mama sama papa kamu itu putra kami.Putra yang telah kami besarkan dari kecil.Putra yang memberi kebahagiaan dalam keluarga ini.Mama dan papa nggak peduli darimana asal diri kamu nak, yang kami yakini adalah kamu putra kami.Anak kesayangan mama dan papa selamanya." Jawab Jisoo sambil memeluk Renjun."Apa papa juga tetap sayang Injun???" Tanya Renjun pada Jisoo.

    "In...." "Tentu saja anak manisku.Bagaimana bisa papa tidak menyayangimu hmmm.Kau adalah putra manis yang papa miliki.Papa sangat bahagia bisa menjadi papa kamu dengan waktu yang cukup lama.Emm....Apa Injun masih mau menganggap papa sebagai papa Injun?" Tanya Taeyong pada Renjun."Injun sayang papa...." Lirih Renjun sambil menangis perlahan.Melihat itu Taeyong langsung memeluk putranya dengan erat."Papa sayang Injun selamanya...." Balas Taeyong.

    "Giliran ada papa, mama kamu cuekin.Mama ngambek aja deh...." Ucap Jisoo yang mendapat perhatian dari kedua orang di depannya."Mama....Injun sayang mama banyak-banyak lebih dari punya papa..." Ucap Renjun pada Jisoo."Nggak bisa dong, masa lebih besar mama sih.Kan yang sering beliin boneka moomin kamu itu papa." Jawab Taeyong."Tapi yang selalu masakin Injun makanan enak itu mama." Balas Renjun cepat.
"Udah pa/mas terima aja.....hahaha" Ucap Jisoo dan Renjun bersamaan.

     "Berpelukan....."

   Tanpa mereka sadari, semua orang sedang melihat adegan manis keluar kecil itu.

"Mas, apa dia bisa menerimaku....?"

"Jangan khawatir sayang aku yakin bisa...."

____________________________________

     "Rose, waktunya Injun makan siang.Kamu ke kamarnya ya?" Tanya Jisoo."Iya eonni.Ehm...Eonni apa Injun bisa menerimaku?" Tanya Rose perlahan."Tenang saja Rose.Aku yakin ia pasti akan menerima kehadiranmu sebagai ibu kandungnya.Aku juga sudah berbicara tentangmu padanya.Aku sudah memberi banyak penjelasan agar dia mengerti dan tidak salah paham dengan dirimu dan Doyoung." Jawab Jisoo."Terima kasih banyak eonni.Kalau begitu aku ke kamar Injun dulu." Pamit Rose yang dibalas anggukan kepala dana senyuman manis oleh Jisoo.

First Snow [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang