Setelah lima hari berada di rumah, keadaan Renjun berangsur-angsur membaik.Kini ia sudah bisa berjalan sendiri.Tubuhnya sudah lebih kuat dan berisi daripada saat di rumah sakit.
Rose dan Jaehyun memutuskan untuk membeli rumah di Korea.Mereka memutuskan untuk tinggal di Korea.Untung saja semua urusan pekerjaan Jaehyun di Australia sudah selesai.Namun, untuk beberapa hari kedepan mereka berdua memutuskan untuk tinggal sementara di rumah Jisoo dan Taeyong.
"Good morning sayang...." Ucap Jisoo dan Rose bersamaan."Good morning mom." Jawab Renjun pelan sambil tersenyum manis.Anak itu berusaha untuk menutupi semua kesedihan yang sampai saat ini masih bersemanyam dalam dirinya."Wah udah bangun anak eomma, sekarang kamu mandi dulu ya.Bajunya nanti eomma siapin." Ucap Rose."Iya eomma." Jawab Renjun."Sini mama bantu kamu." Ucap Jisoo."Ma, aku udah besar." Jawab Renjun."Sttt.....Udah sini.Bagi mama, kamu itu tetep bayi mama." Ucap Jisoo pada Renjun.Seketika perasaan aneh dirasakan Renjun.Ia tidak bisa mengartikan perasaan itu.Entah perasaan senang atau sedih dengan kata 'bayi mama'.
Setelah Rose menyiapkan baju untuk Renjun, wanita itu memutuskan untuk pergi menuju dapur.Ia memilih membantu para maid untuk menyiapkan sarapan.
____________________________________
"Selamat pagi Injun." Ucap semua orang yang berada di meja makan.Renjun tersenyum melihat mereka semua."Selamat pagi." Jawab Renjun malu."Baiklah mari kita sarapan bersama-sama." Ucap Taeyong.
Setelah selesai sarapan Renjun menatap Taeyong dan Jisoo."Emm....Ma" Panggil Renjun pada Jisoo."Iya Injun, ada apa? Apa ada yang sakit?" Tanya Jisoo."Ah tidak, Injun cuma mau tanya, bolehkan Injun ke sekolah?" Tanya Renjun pelan.Seketika semua mata tertuju pada Renjun.Sungguh, anak itu merasa seperti sedang di intimidasi oleh banyak orang.
"Kau ke sekolah?" Tanya Rose."Iya eomma.Bolehkan?" Tanya Renjun pada Rose."Tidak, papa tidak akan mengizinkanmu." Ujar Taeyong."Daddy juga nggak ngizinin kamu." Jaehyun ikut menjawab."Mama juga nggak kasih izin." Jawab Jisoo.Satu orang yang kini belum menjawab pertanyaan Renjun, Rose.Wanita itu tahu, Renjun mungkin sangat merindukan sekolahnya.Rindu dengan teman-temannya.Tapi kondisi anak itu, Rose masih mengkhawatirkannya.Entah kenapa, Renjun menatapnya seolah berharap Rose mengizinkannya.Rose tidak tega dengan Renjun.
"Aku mengizinkanmu.Tapi kau hanya setengah mengikuti pelajaran.Eomma akan mengantarmu dan menjemputmu." Ucap Rose yang mengagetkan semua orang."Rose?" Panggil Jisoo seperti meminta penjelasan.
"Kak, Injun kita mungkin rindu dengan sekolah dan teman-temannya.Sudah enam hari dia tidak ke sekolah.Kakak tenang saja, aku yang akan mengantar dan menjemputnya.Kakak tidak usah khawatir ya.Kakak beri izin kan?" Ucap Rose mencoba meyakinkan Jisoo.
"Baiklah, aku memberinya izin, tapi ada syaratnya.Injun, kalo ada apa-apa langsung telpon, mama nggak mau denger kamu pingsan atau drop di sekolah." Ujar Jisoo."Iya ma, makasih mama eomma." Ucap Renjun."Kau melupakan izin papa rupanya." Ucap Taeyong sambil mengerucutkan bibirnya."Kau juga melupakan izin daddy." Kini giliran Jaehyun yang mempoutkan bibirnya.
"Astaga udah bapak-bapak aja masih ngambek." Ucap Jisoo pada Taeyong dan Jaehyun.
Kedua laki-laki itu hanya menggerutu mendengar ucapan Jisoo.____________________________________
"Injun, eomma akan menunggumu sampai pulang, eomma nggak mau sampai terjadi apa-apa sama kamu.Ingat, jam setengah sembilan kamu pulang.Mengerti?" Ucap Rose."Siap eomma.Dadah....." Ucap Renjun sambil melambaikan tangannya pada Rose.
Rose merasa sangat senang, hari ini ia bisa mengantarkan putra kecilnya untuk berangkat sekolah bahkan sekaligus ia akan menjemput remaja itu.Ia berencana untuk mengajak jalan-jalan Renjun setelah pulang sekolah.Ia ingin menghabiskan waktu berdua saja dengan putra kecilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Snow [END]
Fanfiction[Finish] Cerita ini hanya fiktif belaka. "Injun-a, kemarilah.... "Jadi selama ini...... Kapercayaan sulit untuk didapat, namun mudah untuk dirusak. Bukan bxb.