Chapther 12❄

1.2K 101 0
                                    

"Apa kalian sudah menemukannya?" Tanya Jaehyun pada anak buahnya."Belum tuan.Kami sudah mencarinya, namun nihil, kami belum bisa menemukannya." Jawab salah satu anak buah Jaehyun.

Taeyong menghela nafasnya kasar.Pikirannya kacau saat ini.Anak buah darinya dan Jaehyun belum juga menemukan putra kecilnya.

___________________________________

"Kak tenanglah, mereka pasti bisa menemukan Injun.Jangan seperti ini kak.Injun pasti sedih melihatmu seperti ini.Ayo makan dulu ya." Bujuk Rose pada Jisoo."Bagaimana aku bisa tenang Rose disaat anakku hilang entah kemana? Entah apa yang kini sedang Injun lakukan, apakah dia sudah makan? Apakah dia sedang merasa sendirian di luaran sana? Apakah dia sedang kedinginan? Maafkan mama nak....hiks....hiks.....Semua karena kesalahan mama yang menyembunyikan semuanya darimu.....hiks....hiks...." Lirih Jisoo yang masih bisa di dengar oleh Rose.Air mata Rose kini ikut mengalir.Hatinya terasa amat begitu sakit seperti ditusuk oleh ribuan pisau yang tajam.

'Ini semua salahku kak.....Aku tidak bisa menjaganya dengan baik.....Eomma merindukanmu Injun.....Kembalilah....' Rose hanya bisa memendamnya di dalam hati.






Kring










Kring
























'Aku sudah menemukannya.'

Tiba-tiba Rose mendapatkan telpon dari seseorang yang mengetahui keberadaan Injun saat ini.Segera ia beri tahukan pada Jisoo, Taeyong dan Jaehyun.Dengan langkah cepat mereka menuju alamat yang di berikan.

____________________________________

"Injun-ah......Kau kenapa sayang? Kenapa kau seperti ini? Jawab mama nak...hiks...hiks...
Jangan hanya diam seperti ini.Mama akan marah padamu jika kau tidak menjawab ucapan mama.Injun-ah bukanlah matamu nak.Lihatlah mama ada di sini....hiks.....hiks....kau tidak sendirian lagi nak.Buka Injun....Buka matamu nak...hiks...hiks...Bukankah kau sudah berjanji tidak akan meninggalkan mama.Dimana janji itu sekarang? Mama mohon...hiks....hiks.... bangunlah...Mama tidak bisa melihatmu seperti ini......." Ucap Jisoo yang kini tubuhnya sudah dalam keadaan jatuh ke lantai ketika melihat kondisi putranya.









'Bagunlah putra kecilku yang manis, eommamu ada di sini.Apa kau tidak merindukan eomma hmmm? Cepat bangun ya sayang, mulai sekarang eomma tidak akan pernah meninggalkanmu lagi.Eomma akan selalu ada di sisimu.Bangunlah putraku.' Batin Rose yang sedari tadi hanya terdiam dengab posisi berdiri di belakang Jisoo.









"Tenanglah nyonya.Anak anda sudah baik-baik saja.Untung ia segera di bawa kesini, jika tidak mungkin keadaannya bisa lebih parah." Ucap seorang dokter yang sedari tadi mengamati mereka."Apa yang terjadi pada anak saya dok?" Tanya Taeyong.

"Semalam anak anda mengalami demam yang tinggi pak.Ditambah tubuhnya basah oleh hujan.Ia kedinginan hingga wajahnya menjadi sangat pucat.Dibeberapa bagian tubuhnya juga ada bagian yang memar.Serta beberapa bekas sayatan di pergelangan tangannya.Ia terus saja mengigau menyebut kata "ibuku"? Mungkin ia sedang memikirkan tentang istri anda.Saya sudah memberi obat untuk menurunkan demamnya.
Syukurlah obat itu berhasil.Saya juga memeriksa memar pada tubuh Renjun, untung saja itu hanya memar biasa.Kita hanya perlu menunggu dia untuk bangun pak.Jangan khawatir, dia anak yang kuat.Baik, kalo begitu saya permisi dulu.Jika ada sesuatu, langsung saja hubungi saya." Ucap dokter Kim."Baik dok, terima kasih banyak atas bantuannya." Ucap Taeyong mewakili seluruh orang yang berada dalam ruangan tersebut."Sama-sama" Balas dokter.

First Snow [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang