Jake mendudukkan dirinya dikursi sembari memainkan jarinya,ia khawatir keadaannya makin memburuk.
"Urutan 23 silahkan masuk"ujar seseorang yang mengenakan baju perawat mungkin asisten dokternya.
Jake melihat kertas yang ada di saku bajunya lalu berdiri menuju ruangan dokter sebelum itu ia memberikan kertas urutan itu pada orang tadi.
Ruangan bernuansa putih dengan langit-langit berwarna biru laut,sungguh sudah dikenal sekali oleh jake.
"Silahkan duduk nak jake,ada keluhan apa lagi?"tanya dokter yang bernama namjoon itu.
"Jadi dok saya sekarang sering merasakan sakit dibagian belakang lebih dari biasanya,apa benar ini cuma sakit biasa?"
Dokter itu diam sebentar lalu menyuruh jake untuk kekasur pasien untuk diperiksa.
Dia sudah mengira ini akan terjadi kata dokter dia mengalami kanker otak stadium 4,karna dulu jake enggan diperiksa karna masih takut.
"Maaf nak tapi penyakit kamu sudah stadium 4,mungkin waktu hidup kamu hanya 3 bulan saja"
Jake yang mendengar itu terkejut bukan main,jadi dia akan mati sebentar lagi padahal dia belum mencapai semua keinginannya.
Dari dia ingin melihat jake sukses dan menyayanginya,karna jake kurang kasih sayang dari mereka yang hanya mementingkan adiknya dan meninggalkan jake sendiri dikorea.
Dia juga ingin lebih lama bersama sunghoon,menghabiskan waktu berdua hingga mungkin menua bersama.
"Apakah benar dok jadi hidup saya ga lama lagi?"tanya jake memastikan
"Iya nak maaf kami ga bisa melakukan apa-apa selain memberikan obat-obatan ini untuk meredakan sakit dikepala kamu"ujarnya sambil memberi plastik yang berisi obat-obatan itu.
"M-makasih dok,saya akan coba menerimanya,saya pamit dulu"ujar jake lalu berdiri dan membungkuk pada dokter itu.
"Kasian sekali kamu nak,masih muda sudah mengalami ini semua apalagi saat ini tidak ada yang menemanimu"ujar namjoon sambil melihat punggung jake menjauh,dia turut prihatin.
Jake berlari ke taman rumah sakit,sesekali air matanya keluar membasahi pipi lelaki manis itu.Ia terduduk dirumput rumah sakit sambil memikirkan hidupnya saat ini,3 bulan 90 hari 2.160 jam 129.600 menit 7.776.00 detik yang akan habis dalam waktu itu.
Jake menenangkan diri sambil memandangi air mancur,dia menegaskan hatinya bahwa ini jalan terbaik untuknya.Ketika ia sudah tenang dan menerima semuanya permintaannya saat ini hanya ingin berkumpul bersama keluarganya dengan sunghoon juga pastinya dan ingin menghabiskan waktu bersama mereka sampai detik terakhir.
"Aku akan menelfon papa"ujar jake lalu mengambil benda pipih itu dari dalam sakunya.
Dia menunggu telfon itu diangkat tapi siapa sangka papanya yang baru saja mengangkat bilang jiak dia sibuk dan tidak ada waktu bicara jadi dichat saja.
Betapa sakitnya hati jake yang mendengar kata-kata papanya,dia tak ada waktu untuk jake.
Tapi jake masih tersenyum,masih ada satu orang lagi yang bisa ia hubungi.
Hoonie^‹^
Nada pertama masih belum diangkat sampai akhirnya panggilan terputus,kemana sunghoon?.
Tapi jake mencoba lagi untuk yang ini sudah diangkat oleh empunya.
"Hallo,Hoonie bisa ketemu ngga?"
"..."
"Oke"
Setelah itu panggilan terputus,jake menyiapkan hati untuk memberitahu semuanya pada sunghoon dan semoga saja sunghoon mau menemaninya selama hidup dibumi ini sampai akhir.
Itu akhir dari cerita jake pada haruto,sedangkan haruto menatap jake dengan tatapan sendu,tatapan yang paling tidak diminati jake.
"Jangan menatapku seperti itu"ujar jake sambil menunduk.
"Ah iya maaf,sekarang mau gua anter pulang?"tawar haruto ia tak bisa berkata apa-apa sungguh yang masalah yang ditimpa kawan barunya ini sungguh berat sampai dia membeku ditempat kalau saja jake tak mengertaknya pasti air matanya sudah jatuh.
"Aku pulang sendiri,makasih tawarannya"ujar jake
"Gua takut dijalan lu Kenapa-kenapa mending sekarang lu gua anter ayo!"ajak haruto sambil menggandeng jake untuk menuju mobilnya disebrang.
Jake yang hanya bisa diam pun mengikuti haruto menuju mobilnya,dia memang mengerti seorang watanabe haruto dia adalah adik kelas yang populer disekolahnya apalagi dengan kekasihnya kim junkyu.
Tbc
Author udah ga sabar up,ngetiknya sampe nangis lo')
Masih pemanasan untuk part" selanjutnya...
.
.
.
.
.