25 | Jefan? |

2.4K 151 50
                                    

Ayo siapa yang nunggu Alza up. Author abis hiat dulu sementara. Maaf banget gak ngasih tau kalian, tapi Author udah ngasih tau di instagram.

Semoga part ini bisa ngobatin rasa kangen kalian sama cerita ini.

E N J O Y

"Gak ada kapok nya ya lo? Belum puas lo di skors selama seminggu?" balas Allyn.

"Lo cantik si, tapi sayang_" Angel menjeda ucapannya. "APA GUYS?!"

"Munafik!" Angel dan kedua temannya meneriaki Allyn.

Allyn tak mengerti!

Angel dan kedua temannya berputar mengelilingi Allyn, sambil sesekali Angel mengambil beberapa helai rambut Allyn lalu menghirup nya.

Plak!

Allyn yang tampak risih langsung menghempaskan tangan Angel yang sedang memainkan rambutnya.

"Mau lo bertiga apa sih? Gak capek ngurusin hidup orang terus?" bentak Allyn.

"Wait! Bertiga? Guys kayaknya kita lupa kenalin member baru kita nih."

"So... Let me tell you, the new member in our group, Dara Karillisa Yanuar!" Mereka bertiga membuka pintu, menyambut kedatangan Dara yang berada di luar pintu.

Kaget! Shok! Tak menyangka! Semua itu yang di rasakan Allyn. Bagaimana bisa, sahabatnya sendiri malah ikut bergabung dengan orang orang yang merupakan musuh nya sendiri. Bukannya dulu Dara yang mengatakan nya sendiri, bahwa dia sangat tidak menyukai Angel dan kedua temannya. Lalu mengapa? Mengapa sekarang dia malah ikut bergabung dengan mereka?

"Dar, lo kok?" Allyn menutup mulutnya sendiri tak menyangka.

"Apa? Sekarang gue lebih senang berteman sama mereka, daripada temanan sama cwek munafik kayak lo!" Dara menatap jijik.

"Dar please gue salah apa sama lo? Sikap lo aneh dari tadi pagi, terus sekarang tiba-tiba lo join group gak jelas mereka," ucap Allyn dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Allyn memang anak baru yang datang dan bergabung dengan Dara, Nayyara, Luna, dan Evelyn. Tapi tak dipungkiri kalau ia sangat menyayangi sahabat sahabatnya. Mereka yang selalu ada di sisi Allyn, senang maupun sedih. Lalu sekarang, dia telah kehilangan satu orang sahabatnya.

Sedih! Allyn bahkan tak tau mengapa sahabatnya sendiri mengatainya munafik. Allyn tak merasa ia telah melakukan sesuatu, apalagi melakukan hal yang membuat sahabatnya itu sakit hati.

Allyn tak kuasa meneteskan air matanya. Air matanya turun deras membasahi pipinya. Kaki nya gemetar seperti jelly, badan nya kaku, Allyn berlari keluar meninggalkan Dara, Angel, dan teman temannya.

Dara baru pertama kali melihat Allyn menangis, apalagi tangisan itu disebabkan karena ucapannya. Ada rasa sesak, tak tenang di dalam hatinya.

***

"Gue masih gak nyangka, Allyn ternyata kayak gitu orang nya," ucap Galih sambil sesekali menyeruput es teh manis nya.

"Lo yakin Za, kalau itu Allyn?" Entah mengapa, Jefan tak terima mendengarnya.

"Gue yakin banget! Gue udah hafal wajahnya, warna kulitnya, bahkan setiap helaian rambutnya gue hafal!" bentak Alza, ia tak terima sahabatnya itu masih tak percaya dengan ucapan nya.

Setelah pertandingan basket tadi, Alza dan teman temannya langsung pergi menuju kantin untuk mengisi perutnya.

"Jujur sebenarnya gue takut... gue takut kalau Allyn ngajak Alana ke dalam hal yang buruk. Gue juga takut kalau ternyata Alana masuk ke dalam geng Froxen." Alza mengusap wajah nya gusar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang