17 | menyakiti |

22.5K 1.5K 231
                                    

Aku pengen bikin logo buat Arcenciel, kalian bisa liat logonya di atas☝️itu juga logonya belum aku rapihin, jadi masih agak berantakan. Pokoknya kira kira logonya kayak gitu. Plis komen bagus atau gak, aku butuh saran dari kalian. Kalau menurut kalian gak bagus, nanti aku coba ganti lagi.

Dan satu lagi, tentang Nara. Sebenarnya Nara itu nama panggilan aku :) jadi buat Nara (adiknya Alza) plis kalian kasih saran nama yang cocok buat pengganti Nara. Bantu aku, sumpah aku gak tau nama apa yang cocok buat penggantinya Nara :)

* * *

Allyn keluar dari ruang Kepsek bersama kedua orangtuanya. Angel dan kedua orangtuanya berjalan di belakang Allyn, tepatnya di tarik jo.

"De lo baik baik aja kan ?" Tiba tiba Gio datang mengguncang guncangkan pundak Allyn.

"Apaan sih bang" Allyn menghempaskan kedua tangan Gio yang berada di pundaknya.

"Kata mamah, lo di panggil ke ruang Kepsek. Sumpah gue panik banget, gue sampai batalin penerbangan hari ini" Allyn langsung mengubah raut wajahnya menjadi datar. Masa gara-gara cuman masuk ruang Kepsek aja sampai heboh banget.

"Gue cuman masuk ruang Kepsek, bukan masuk ke rumah sempit didalam tanah" Allyn memutar kedua bola matanya malas.

"Terus napa lo bisa masuk ruang Kepsek ?"

"Biasa lah, ada yang cari masalah sama gua" Allyn menunjuk Helen yang tengah menunduk.

"Tangan gua udah gatal nih mau tonjok orang" Gio membolak-balikan kedua tangannya.

"Mah pah, mereka berempat biar Allyn yang urus aja"

"Mamah pulang aja, nanti Gio yang jagain Allyn"

"Emang gue anak kecil apa ?" Ketus Allyn.

"Yaudah kita pulang duluan ya, jo temenin mereka bersenang senang" Renald mengajak Arin pergi meninggalkan kedua anaknya itu.

Setelah Renald dan Arin pergi meninggalkan sekolah, Allyn dan Gio berloncat loncat gembira. Sampai sampai Angel berserta kedua orangtuanya mengganggap mereka aneh. Oh ya, jangan lupakan kepala sekolah kita yang super sombong itu.

"Tapi kita kasih bumbu bumbunya dimana ?" Tanya Gio.

Allyn tampak celingak-celinguk mencari ide. Allyn menatap Alza yang sedang bercanda dan tertawa bersama keenam sahabatnya. Seketika Allyn menemukan ide untuk menghukum Helen.

"Bang kalau kita disakitin sama orang yang kita cinta, damagenya lebih besar ya ?" Gio hanya membalas pertanyaan Allyn dengan anggukan.

"Dengar dengar Angel itu suka sama Alza, tapi Alzanya gak suka sama dia. Angel itu playgirl kayak abang, cuman bedanya abang mainin hati cewek, kalau Angel mainin hati cowok, makanya Alza gak suka. Alza kan ketua geng Arcenciel, gimana kalau kita kasih bumbu bumbunya di markas Arcenciel" Allyn menaik turunkan alisnya.

"WOY AL__"

"Gila lo bang, jangan panggil namanya juga. Lo basa basi dulu kek 'lo anak geng Arcenciel ya ?' gitu"

"Yaudah berarti kita samperin kesana lah" Gio menarik tangan Allyn untuk menghampiri Alza dkk.

"Lo anak nya Evandra ya ?" Gio menunjuk Alza dengan telunjuknya.

"Abang tau dari mana dia anaknya Evandra ?" Bisik Allyn.

"Katanya ketua geng Arcenciel itu anaknya Evandra, dan lo bilang kalau Alza itu ketuanya kan ?" Balas Gio dengan bisikan.

"Napa bang ?" Alza mengerutkan keningnya tak paham.

"Kita mau mutilasi orang, tapi kita gak tau mau mutilasinya dimana, jadi gue pinjam markas lo ya" Allyn langsung menyenggol sikut abangnya itu, abis ngomongnya kagak di saring dulu.

ALZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang