Satu hal yang dilihat Zhenyuan saat membuka mata adalah sosok Yifan yang tertidur dalam posisi duduk di sofa dekat ranjang tempat ia tidur. Hal tersebut sempat membuatnya nyaris berteriak karena kaget bukan kepalang. Tapi rasa sakit yang ada di sekujur tubuhnya, terlebih wajahnya, membuatnya langsung bungkam bahkan setelah ia hanya membuka mulutnya sedikit.
Untuk sesaat ia hanya bisa tertegun di atas kasur sambil menggaruk kepalanya dan melayangkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar. Ia yakin seratus persen kalau dirinya sedang tak ada di rumahnya. Apakah ini rumah Yifan? Zhenyuan tak mengingat apapun dan tiba-tiba saja ia sudah berada di ruangan tersebut. Ia hanya ingat kalau semalam ia baru saja membeli sesuatu di supermarket dan..
"Brengsek."
Ya, ia ingat kejadian itu. Kejadian saat beberapa orang berjubah hitam tiba-tiba saja menyeretnya entah kemana. Ia bahkan tak bisa berkutik karena pukulan telak di kepalanya yang langsung membuatnya pingsan di tempat. Seandainya saja ia sempat mengeluarkan kekuatan werewolfnya, mungkin kejadian seperti ini tak akan pernah terjadi. Zhenyuan jadi merasa marah bila mengingat hal tersebut. Ia juga merasa bodoh karena bisa lepas pertahanan begitu saja.
Pandangannya kembali ia arahkan ke sosok Yifan yang masih nampak tertidur. Ia mencoba turun dari ranjang dan berjalan ke arah sofa untuk melihat sosok tersebut lebih dekat lagi. Wajah polos milik Yifan tanpa sadar membuat senyum di bibir Zhenyuan merekah. Dan setelah ia sadar kalau di luka-lukanya terdapat plester, ia pun semakin memperlebar senyumannya.
"Seorang Yifan yang begitu ketus mau mengobati luka orang lain? Apakah kau benar-benar Zhang Yifan?" lirih Zhenyuan sambil terkekeh pelan.
Ia jadi merasa bahagia.
"Kau bahkan rela tidur di sofa."
Ia mencoba mengusap pipi Yifan, tapi baru saja ia mengulurkan tangan, sedetik kemudian ia menariknya kembali. Sebuah dilema kembali muncul di hatinya. Bagaimanapun, mencintai manusia itu...
...sedikit menentang norma.
'Kurasa aku terlalu pengecut hanya untuk mencintai seseorang.'
Zhenyuan tersenyum nanar. Ia mengangkat tubuh Yifan dengan perlahan dan memindahkannya ke atas ranjang. Tak lupa ia menyelimuti tubuh sosok tersebut dan menyilakan rambut kecil yang menutupi dahinya.
"Makasih, ya."
*****
Yifan terbangun dengan sedikit kaget saat menyadari dirinya sudah berpindah tempat. Ia ingat betul kalau semalam ia tertidur di sofa kamarnya karena sibuk mengobati luka Zhenyuan, tapi begitu bangun kini dirinya sudah berada di atas ranjangnya.
"Ah!"
Benar. Ia tak melihat sosok itu di kamarnya. Hal tersebut membuatnya sontak berlari keluar kamar.
"Zhang Zhenyuan!?" teriaknya.
"Hmm?"
Yifan hanya bisa berdiri di dekat dapur saat mendapati sosok Zhenyuan tengah berkutik di dapurnya. Melihat Yifan yang tampak panik, Zhenyuan melayangkan senyum manisnya.
"Kenapa? Apa kau merindukanku?"
"Kau belum pulang?" tanya Yifan, mengabaikan perkataan Zhenyuan sebelumnya.
Ia mendudukkan dirinya di kursi meja makan, memperhatikan Zhenyuan yang tampak sibuk membuat sesuatu.
"Apa aku sanggup pulang begitu saja setelah ditolong seseorang?" balasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Organdy | WenXuan - Zhenyuan ✔
FanfictionCOMPLETED (Jan. 2021) | Vol.1 - Destiny TNT时代少年团 Kisah tentang Yaowen dan Yaxuan, dua werewolf yang terikat di bawah bulan purnama. Serta kisah tentang Zhenyuan, seorang werewolf, yang tanpa sengaja terlibat perasaan dengan seorang manusia. Apakah b...