23

334 36 10
                                    

Yaowen meletakkan gelas winenya. Ia mengusap tengkuknya yang tiba-tiba terasa dingin sambil sesekali mengernyit heran.

"Kenapa?" tanya Xiaotang saat melihat adiknya bertingkah mencurigakan.

Yaowen terdiam.

'Aneh.'

"Yaowen!" panggil Xiaotang yang mulai merasa aneh.

Yaowen menggeleng, lalu kembali menegak winenya dalam diam. Perasaan aneh yang tiba-tiba menggerogoti hatinya kini, ia belum pernah merasakannya. Rasanya, ia seperti terdorong oleh sesuatu, tapi apa?

"Jie, aku ke kamar dulu. Tubuhku tiba-tiba capek." seru Yaowen sambil bangkit berdiri, meninggalkan Xiaotang seorang diri, termenung di ruang tengah.

Namun, meski berkata ia ingin ke kamar, pada kenyatannya Yaowen malah diam-diam meloncat keluar jendela kamarnya.

Ada sesuatu yang tak beres, dan ia mulai menyadarinya.

*****

"Ugh!"

Yaxuan meringis saat tangan pucat nan dingin itu mencekik lehernya. Belum lagi kuku-kuku panjang yang perlahan-lahan menembus kulit lehernya hingga lama-kelamaan kerah pajamanya berwarna kemerahan.

"Hai." sapa sosok tersebut sambil tersenyum, menunjukkan kedua taring panjangnya.



'Vampire!?'



Kenapa ada vampire menyerangnya? Apa ada ini? Beribu pertanyaan muncul di benak Yaxuan, tapi ia tak mampu menemukan jawabannya.

"Tak kusangka aku bisa bertemu dengan anak dari werewolf yang dulu menghancurkan clan ku. Dan anak tersebut ternyata adalah mate Liu Yaowen. Dan yang lebih membuatku terkesan adalah, kenyataan bahwa kalian adalah teman Zhang Zhenyuan. Sungguh dunia memang sangat sempit sampai membuatku mual!" seru sosok tersebut sambil tertawa nyaring.

Yaxuan melotot.

"A- apa maksudmu? Siapa kau!?"

Yan Haoxiang semakin mengeratkan cekikannya pada leher Yaxuan sembari menatapnya nyalang. Ia kemudian mendekatkan tubuhnya ke arah Yaxuan.

"Padahal aku nyaris saja membunuh orang itu, tapi Liu Yaowen dan kakak sepupunya lagi-lagi menghalangiku. Jika aku belum bisa membunuhnya, bagaimana jika aku membunuh teman dan matenya terlebih dahulu." bisiknya.

Lagi, Yaxuan hanya bisa melotot ngeri. Tubuhnya benar-benar terasa membeku karena aura dingin yang dipancarkan Haoxiang di dekatnya.

"Menargetkan omega yang lemah memang lebih mudah, kan?"

BUAGH!

Haoxiang terpental dan membentur tembok begitu Yaxuan melayangkan pukulan tepat di wajahnya. Yaxuan langsung bangkit sambil membersihkan lehernya yang berlumuran darah, lalu menatap marah Haoxiang yang sedang mengusap darah di mulutnya.

Benar, ia marah.

Bukan hanya marah karena sosok tersebut sudah mencelakai kerabat-kerabatnya, tapi jauh lebih marah karena sosok tersebut sudah menghinanya. Memangnya ada apa dengan omega? Mereka memang berada di posisi paling bawah setelah alpha dan beta, tapi bukan berarti ia lemah, kan? Ia paling benci ketika statusnya diungkit-ungkit seperti itu. Karena statusnya adalah harga dirinya, dan ia akan marah ketika harga dirinya terinjak-injak.

Red Organdy | WenXuan - Zhenyuan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang