16. JANGAN SEKARANG

90 4 0
                                    


Senja dari tadi cemberut, masih belum puas bermain di pasar malam, namun Nathan sudah mengajaknya pulang.

Namun saat di perempatan Senja bingung, Nathan berbelok ke jalan yang bukan arah rumah Senja.

"Nathan, ini bukan arah rumah Senja, Nathan lupa ya? masa muda-muda pikun, Senja jadi kasihan" ujar Senja.

"Siapa yang mau nganterin lo pulang?"

"Hah, gimana-gimana?" Senja bingung dengan perkataan Nathan.

"Diem, gak usah banyak bacot!" bentak Nathan, membuat gadis dihadapannya ini berkaca-kaca.

"Eh jangan nangis Bambang" Nathan panik melihat Senja mulai mengambil ancang-ancang untuk mengeluarkan tangisnya.

"Bambang siapa? selingkuhan Nathan? OMG! pasti nanti Nathan bakal talak Senja setelah nikah sama Bambang" ujar Senja dramatis.

Nathan mengusap wajahnya frustasi ia kembali fokus menyetir.

"Terserah lo aja deh"

。♡♡。。♡♡。。♡♡。

Senja dan Nathan sampai di sebuah gedung yang tinggi, Nathan menggandeng tangan Senja untuk masuk kedalam gedung itu.

"Nathan ini gedung apa?" tanya Senja sambil menatap sekeliling ruangan.

"Gak usah banyak tanya, lo ikut gue aja"

Mereka menaiki tangga dan sampai rooftop gedung tersebut.

"Waw keren banget!" puji Senja sambil menatap pemandangan dari atas gedung.

"1, 2, 3" tak lama setelah Nathan menghitung terdengar suara kembang api.

Senja terperangah, menatap cakrawala yang dihiasi oleh gemerlap kembang api yang indah.

"Ayo duduk" ajak Nathan sambil duduk di sebuah bangku berwarna putih.

"Nathan yang siapin semua ini?" tanya Senja sambil berdecak kagum.

"Siapa lagi?"

Senja dan Nathan menikmati suasana malam ini, suasana yang membuat mereka bahagia. Senja bahagia karena salah satu keinginannya terwujud dan Nathan bahagia saat melihat Senja bahagia.

Hingga kebahagiaan itu lenyap saat perlahan genggaman Senja melemah dan lepas dari tangan Nathan.

"Jangan dilepas dong" ujar Nathan.

Nathan terkejut saat melihat Senja yang sudah pucat sedang bersandar di pundaknya.

"Senja, lo gak papa?" tanya Nathan panik sambil menggosok-gosok telapak tangan Senja yang dingin.

"Nathan" Senja bergumam pelan, disertai badannya yang ambruk seketika ke pangkuan Nathan.

Nathan segera menggendong Senja, tak peduli dengan badannya yang sakit saat menuruni tangga.

Setelah memasukkan Senja ke dalam mobil, dengan kalap Nathan menginjak gasnya, berharap tidak terjadi sesuatu yang buruk pada Senja.

"Gue mohon jangan sekarang" tak terasa air mata lelaki dingin itu menetes.

"Senja gue tahu lo kuat, bertahan demi gue" ujar Nathan sambil memegang erat tangan Senja.

。♡♡。。♡♡。。♡♡。

SENJA TERAKHIR UNTUK NATHAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang