Nathan dan Senja pagi ini sedang jalan santai, tentu bukan untuk mewujudkan keinginan Senja yang ke sekian, tetapi hanya untuk mencari udara segar.Tidak sampai 10 menit mereka berjalan-jalan, Senja sudah mengeluh dan mengoceh tanpa henti.
"Nathan, istirahat dulu ya? Senja capek" bujuknya sambil bergelanyut manja di lengan Nathan.
"Nanti ya" Nathan berusaha sabar.
"Ayolah Nathan, emang Nathan gak kasihan? Senja penyakitan loh" bujuk Senja untuk kesekian kalinya.
"Yaudah" akhirnya Nathan mengalah, walau dengan sedikit terpaksa ralat, paksaan.
Nathan dan Senja memilih untuk duduk di sebuah bangku panjang. Senja pergi sebentar untuk membeli air mineral karna haus.
Nathan memandang kosong, membiarkan angin membelai wajah tampannya, namun ketenangannya tak berlangsung lama kala melihat seorang gadis berjalan menghampirinya.
"Lo?" tanya Nathan sedikit kaget, namun ia kembali mengubah raut wajahnya menjadi dingin.
"Hai Nathan, gue rindu banget sama lo" ujar Gea dengan suara manja yang di buat-buat.
"Najis!" umpat Nathan.
"Oh iya, lo kesini sama pelampiasan lo yang penyakitan itu?" ujar Gea dengan sengaja memberi penekanan di kata penyakitan.
Rahang Nathan mengeras, tangannya mengepal hingga ujung-ujung kukunya memutih.
"Jaga ucapan lo!" bentak Nathan, saat ini dia benar-benar tersulut emosi.
"Ups, maaf ya, tapi kan emang bener, kalau cewek lo itu penyakitan!" Gea sengaja memanas-manasi Nathan.
"Kanker leukimia stadium 3, harus menjalani cuci darah dan kemoterapi secara rutin, setiap kali pengobatan harus ngerasain sakit, ngerasa udah mau nyerah tapi harus kuat karena banyak yang sayang sama Senja" sambung Senja tiba-tiba, ia memang sudah dari tadi berada di dekat Nathan dan Gea, namun ia menahan diri untuk tidak emosi, toh apa yang dikatakan Gea memang benar.
"Senja?" Nathan terkejut saat melihat kehadiran Senja.
"Waw bagus deh udah sadar diri, udah tau penyakitan, tapi masih aja nempel terus sama Nathan, apasih yang lo harapin? Lo itu cuman pelampiasan, ingat pelampiasan!" bentak Gea pada Senja.
"Senja emang gak berharap lebih, Senja juga gak pernah berharap kalau Nathan cinta sama Senja, karna hubungan Nathan dan Senja cuman didasari oleh rasa kasihan dan kepedulian, jadi Senja gak masalah kok kalau Gea sebut Senja pelampiasan, karna Gea emang pantas untuk Nathan, sedangkan Senja gak" ujar Senja berusaha tegar, namun tetap saja isakan lolos keluar dari bibir mungilnya.
"Ternyata emang benar ya, cewek itu rumit" Nathan menghela nafasnya, ia memandang ke arah Gea dan Senja bergantian.
"Yang satu gak pernah sadar kalau udah dibuang, yang satu gak pernah tau kalau dia yang ingin didapatkan" lanjut Nathan.
"Maksudnya?" tanya Senja dan Gea bersamaan.
"Ya kayak kalian, Gea gak pernah sadar kalau gue udah gak pernah lagi ada perasaan untuk dia, sedangkan lo Senja," Nathan menatap Senja penuh arti.
"Lo gak pernah tau kalau gue itu tulus cinta sama lo, bukan karena kasihan atau iba" lanjut Nathan.
。♡♡。。♡♡。。♡♡。
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA TERAKHIR UNTUK NATHAN (END)
Genç Kurgu"Setiap orang pasti akan pergi, semua hanya masalah waktu" _Senja "Kita adalah insan tuhan, yang dipertemukan oleh waktu, disatukan oleh takdir, dan terikat dalam sebuah ikatan bernama cinta" _Nathan