"Wah kenapa dengan wajahnya apa dia preman?"
"Kenapa dia selalu menutupi wajahnya"
"Kenapa dia selalu datang ke sekolah dengan wajah yang memar"
"Apa dia tidak punya wajah kenapa selalu di tutup hoodie"
"Apa yang dia dengarkan kenapa selalu memakai...
Seojun bersiap untuk menaiki motornya dia ingin menemui dua temannya yang memaksa keluar dari rumah nya
"JUN DISINI!" Teriak taehyung ketika seojun sampai di tempat makan
"Yak!! Kenapa pake teriak sih kebiasaan banget! Ucap jun kesal dan langsung duduk
"Biar kau bisa tahu kami disini" jawab jimin
"Memang ada apa kalian memanggilku kesini?"
"Kita cuma mau kasih tau noh liat jieun lagi bekerja kau penasaran kan dengannya" ucap taehyung berhasil membuat seojun langsung mencari keberadaan jieun
"Bukan disana tapi disana" ucap jimin memegang pipi seojun mengarahkannya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kalian kok bisa tahu?" Tanya seojun
"Sebenarnya kami tahu seminggu yang lalu dan kami menyapanya dan bilang kami tidak akan memberi tahu sekolah kalau dia bekerja part time" jawab Taehyung
"Tetapi dia hanya diam tidak perduli dan juga tidak pernah menyapa kami walaupun bertemu disini atau sekolah" sambung jimin
Seojun memperhatikannya "apakah dia tidak pernah tersenyum?"
"Benar kami tidak pernah melihatnya tersenyum walaupun berhadapan dengan costumer" ucap taehyung dan diberi anggukan oleh jimin
Seojun mengangkat tangannya ingin memesan sesuatu jieun pun menghampiri meja mereka
"Ingin memesan apa?" Tanya jieun seojun hanya diam melihat jieun dari dekat
"Ingin pesan apa ya?!" Jieun sedikit meninggikan suaranya seojun pun tersadar dari lamunannya
"Aa..anu Itu tteokboki" seojun pun tergagap
"Baik pedas atau tidak? Apa ada lagi?" Tanya jieun lagi tanpa tersenyum sedikit pun
"Pedas ya pedas tidak ada lagi" jawab seojun
"Baik ditunggu" jieun pun pergi dari meja itu
"Ppffttt... Hahaha kau itu kenapa jun kenapa gugup?" Jimin dan taehyung pun tertawa
"Siapa.. Siapa yang gugup" jawab seojun dengan wajah datar
"Hahaha kau bohong kau menyukainya? baru juga sehari bertemu disekolah" tanya jimin
"Mana playboy nya seorang han seojun yang bisa pacarin satu sekolahan hahahaha" taehyung meledeknya
"Hahaha liat jieun aja langsung ciut dia" jimin juga meledeknya
"Yakk!! Kalian berisik!!" Kesal seojun dan memukul kepala keduanya
"Silahkan" ucap jieun menaruh makanannya di meja dan langsung pergi meninggalkan mereka
"Aku sudah bilang kan dia tidak akan menyapa kita" ucap jimin
Seojun memakan tteokboki nya baru suapan pertama "YAK!!! Pedas pedas air air" seojun mengambil air jimin dan taehyung
"Hahahahaha kau tidak tahu kan tteokboki disini yang biasa saja sudah pedas kau memesan yang pedas" tawa taehyung dan jimin pecah melihat kelakuan seojun
"Sialan kalian" seojun kesal dan mengambil ramyeon jimin
"Han Seojun hey itu punya ku" ucap jimin seojun tidak menghiraukannya dan terus memakannya
"Kau makan saja tteokboki nya nih" seojun menyodorkannya pada jimin
"Tidak mauuuuu kembalikan punya ku kembalikan akan ku beritahu jieun kalau kau tidak memakan tteokboki nya" seojun memberhentikan makannya
"Dia juga tidak perduli" lanjut seojun dan terus memakan ramyeonnya jimin
"Dasar kau tiang jalanan!" Ucap jimin kesal
Taehyung hanya tertawa melihat mereka berdua dan jimin yang pasrah ramyeon nya habis dimakan seojun
Tanpa mereka sadari ada yang tersenyum melihat mereka bertiga dari kejauhan orang itu adalah jieun
~~~~
Seojun bingung sendiri kenapa dia selalu memikirkan jieun pagi ini dia sengaja menunggu jieun di dekat gerbang dia ingin sekali mengobrol dengan nya
"Jieun hai" sapa seojun pada nya ketika melihat dia datang tetapi jieun hanya melewatinya begitu saja
"Hey tunggu" seojun memegang tangan jieun dan itu memberhentikan langkahnya
"Ada apa?!" Tanya jieun
"Ka..kau tau kan aku pemilik sekolah ini?" Tanya seojun
"Iya aku tau kenapa kau mau mengadu pada orangtuamu?" Jawab jieun malas
"Kita ke kelas bareng" jawab seojun tersenyum jieun melihatnya malas dan langsung berjalan begitu saja
"Hey!!Lee jieun" teriak seojun memanggil namanya tetapi tidak didengar olehnya
