Pagi harinya semua berjalan lancar mengikuti jadwal yang telah ditentukan. Olahraga pagi dan latihan fisik biasa dilakukan oleh peserta dan panitia. Suhu dingin disekitar tempat kemah mulai terasa, karna memang tempat kemah ini tepat berada di kaki gunung.
Chimon menggunakan jaket yang begitu tebal. Dia berusaha mempertahankan dirinya dari suasana dingin pagi hari. Saat peserta sedang olahraga pagi yang dibimbing oleh panitia lain, Chimon mencari kesempatan untuk pergi ke tempat lebih tinggi. Niatnya hanya untuk mencari kehangatan dari cahaya matahari.
Dari awal Nanon telah memperhatikan gerak-gerik Chimon dari lapangan tempat dia berkumpul dengan peserta lain. Dan saat Chimon menyelinap pergi dari keramaian, Nanon memperhatikannya. Setelah olahraga pagi selesai dan seluruh peserta diperbolehkan istirahat, Nanon ikut menyelinap juga kearah Chimon pergi.
Terlihat diujung bukit Chimon sedang berdiri menatap kearah matahari terbit. Nanon mendekatinya perlahan, melangkah dengan tenang berusaha tak mau mengganggu suasana yang sedang dinikmati oleh Chimon.
Tepat berada dibelakang Chimon, tangan Nanon menutup kedua mata Chimon. Tapi dengan sigap Chimon lalu berbalik badan dan melepaskan tangan Nanon.
"Siapa sih,.....?" Ucap Chimon yang kaget saat ada orang yang menutup matanya dari belakang. Tapi saat tau itu Nanon, raut wajahnya berubah manjadi sinis kembali.
"Ngapain kamu ngikutin aku kesini?" Tanya lagi Chimon.
"Sengaja Mon, aku dari tadi juga merhatiin kamu." Jawab Nanon.
"Yaudah balik lagi kesana, aku juga mau balik lagi gabung panitia yang lain." Chimon berjalan pergi melewati Nanon, namun baru saja beberapa langkah, Nanon mengucapkan sesuatu yang membuat langkah Chimon terhenti.
"Mon, kapan kita mau ngobrol serius....? Aku masih nunggu, bahkan 3 tahun ini aku masih nunggu kamu." Ucap Nanon.
Seketika Chimon mematung, mendengar apa yang diucapkan oleh Nanon.
Dengan perlahan Nanon mendekati Chimon yang sedang terdiam membelakanginya. Dengan lembut tangan Nanon menyelinap masuk diantara bahunya, memeluk Chimon dari arah belakang. Sentuhan itu lembut dan lebih terasa hangat dari cahaya pagi matahari.
"Non lepasin aku." Ucap Chimon sambil berusaha melepaskan tangan Nanon yang melingkar dibadannya.
"Aku rindu kamu Mon." Ucap Nanon.
"Kamu jahat Non. Lepasin aku sekarang juga !" Ucap Chimon dengan nada tegas. Seketika tangan Nanon terlepas.
Saat Chimon berbalik, matanya sedikit berkaca-kaca. Dari sana Nanon tau bahwa selama 3 tahun ini Chimon masih mengingat kejadian dulu.
Setelah berbalik dan menatap sebentar wajah Nanon, Chimon lalu berlari pergi meninggalkan tempat tersebut.
Nanon berjalan dengan perasaan yang begitu berat, antara rindu dan rasa bersalah kembali bercampur aduk didalam dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fix You | Trilogy of Complicated
Teen FictionSeason terakhir dari Kisah Complicated (Namon) Kisah ini dimulai setelah 3 tahun Chimon memutuskan untuk pergi meninggalkan Nanon. Kini dia telah kuliah disalah satu universitas, selama 3 tahun itu juga Chimon telah berusaha hidup tanpa Nanon. Perla...