Season terakhir dari Kisah Complicated
(Namon)
Kisah ini dimulai setelah 3 tahun Chimon memutuskan untuk pergi meninggalkan Nanon. Kini dia telah kuliah disalah satu universitas, selama 3 tahun itu juga Chimon telah berusaha hidup tanpa Nanon. Perla...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chimon,
Saat itu hari kelulusan Chimon di salah satu SMA di Jakarta. Awal kelas 11 Chimon dipindahkan sekolahnya dari Bandung ke Jakarta oleh papih Off, dia dititipkan ke sodara jauhnya yang bernama Arm. Satu keluarga sudah menunggunya sejak pagi didepan sekolah untuk menjeput Chimon pulang, tepatnya sih dia akan diajak dulu ke foto studio dan makan-makan di mall, seperti refreshing setelah kelulusan. Ketika Chimon keluar dari sekolah, mamih Gun udah paling depan dan langsung berlari memeluk Chimon, lanjut diikuti papih Off dan Win serta Arm.
Setelah melepas rasa kangen dan mengucapkan selamat untuk kelulusannya. Mereka langsung Chimon masuk kedalam mobil, dan mereka menuju salah satu mall untuk foto studio dan makan-makan. Sambil makan-makan mereka ngobrol satu sama lain, kebetulan banget Chimon baru ketemu mereka setelah 3 bulan sibuk.
"Mon gimana betah di Jakarta?" Tanya mamih Gun.
"Betah sih, tapi kangen Bandung." Jawab Chimon sambil fokus makan.
"Jadi ambil kuliah di Bandung?"
"Jadi Mih, udah keterima juga susah juga tau masuk kesana mih."
"Wah satu kampus sama kakak dong. Tapi tinggal 1 taun lagi sih hehe." Sambung Win.
Chimon udah ikut SBMPTN dan lolos disalah satu Universitas yang ada di Bandung, tepatnya daerah disamping kota Bandung. Dia ambil jurusan tentang televisi dan perfilman, sedangkan Win ambil jurusan ekonomi.
"Tapi Mon, yakin pulang ke Bandung?" Tanya mamih Gun lagi.
"Kamu kan udah sama Bright. Dia kan tinggal diapartemen sedirian. Percuma kamu di apartemen malah ga akan diurus." Sambung papih Off.
"Hehe iya juga sih."
"Yaudah Win sama Chimon tinggal di 1 apartemen aja, cari apartemen yang gede pih, terus hari ini beresin barang-barangnya besok kita pulang ke Bandung." Ucap mamih Gun.
"Oiya Mon, kamu jadi mau ikut model ditempat om?" Tanya Arm.
"Belum tertarik om, lagian entar aku sibuk ospek dan lain-lain. Semester 2 deh aku ikutan ya."
"Oke, kalo tertarik kontak aja, Om kan pegang di cabang perusahan produksi film. Kakak kamu juga lumayan udah eksis sama pacarnya. Bentar lagi mau main film."
Win senyum-senyum aja saat di puji oleh om nya itu.
"Masa anak mamih dua-duanya jadi artis sih pih." Singgung mamih Gun.
"Ya selama mereka suka gapapa. Tapi inget ya Win, kamu juga harus fokus kuliahnya. Papih butuh orang yang lanjutin perusahaan."
"Iya pih tentang aja, Win berusaha untuk bisa seimbang antara jadi artis dan kuliah."
